Pasar Apung Destinasi Wisata Dadakan di Kawasan Candi Muaro Jambi, Hanya Ada di saat Banjir

By MS LEMPOW 05 Feb 2024, 10:48:58 WIB RAGAM
Pasar Apung Destinasi Wisata Dadakan di Kawasan Candi Muaro Jambi, Hanya Ada di saat Banjir

Keterangan Gambar : Pasar Apung Destinasi Wisata Dadakan di Kawasan Candi Muaro Jambi, Hanya Ada di saat Banjir


Mediajambi.com - Luapan Air Sungai Batanghari yang menggenangi di Kawasan Candi Muaro Jambi di Kabupaten Muaro Jambi Provinsi Jambi, dijadikan masyarakat sebagai arena Pasar Apung. Destinasi wisata baru yang menyedot banyak pengunjung dari berbagai daerah. Pasar Apung dibuka sejak 11 Januari lalu, buka mulai pukul 10.00 wib hingga sore hari.

Keberadaan Pasar Apung memberikan berkah tersendiri bagi masyarakat setempat. Warga bisa berdagang makanan, menyewakan perahu dan menyediakan motor sewaan dan angkutan motor atau ojek pulang pergi ke lokasi Pasar Apung yang berada di kawasan Candi Astano.

    Pasar Apung memberikan sensasi tersendiri. Pengunjung bisa menikmati aneka makanan tradisional sembari bermain perahu. Pedagang makanan yang didominasi ibu ibu itu, menjual makanan di atas perahu dan menggunakan penutup kepala tekukuk. Pengunjung berperahu mendatangi lokasi mereka berjualan  dan menikmati makanan tersebut diatas perahu.  Pasar apung menggantikan posisi Pasar Paduka yang terpaksa tutup karena banjir.

    Warga setempat menyewakan perahu dengan tarif Rp 20.000 untuk setengah jam, jika menggunakan sendiri perahu itu. Namun jika menggunakan tukang dayung ditambah uang jasa Rp 5.000. Karena lokasi banjir di kawasan Candi Astano tidak terlalu luas, maka waktu setengah jam itu sudah cukup untuk berkeliling dan jajan.

    Aneka kue tradisional dijajakan, seperti ketan jando, yaitu nasi ketan yang dimakan menggunakan ikan teri diberi bumbu dan cabe. Ada juga kue khas Jambi Pedamaran,  ketan diberi kuah durian, pisang goreng panas, kopi  dan berbagai jenis jajanan lainnya. Harga jual makanan itupun relatif murah, mulai dari Rp 2.000 hingga Rp 5.000 namun rasanya enak. Ketan duren misalnya hanya Rp 5.000 per gelas dan pisang goreng Rp 5.000 per tiga iris. Pisang tersebut langsung digoreng diatas perahu.

    Lina (58) seorang pengunjung yang merupakan warga Jakarta mengaku terkejut dan senang datang ke Pasar Apung tersebut. "Kreatif sekali masyarakat disini. Mereka manfaatkan banjir untuk wisata, dan harga jual makanannya tidak aji mumpung, padahal enak enak," ujarnya. Dia selama ini hanya tau kawasan Candi Muara Jambi hanya melihat tumpukan candi candi semata. "Saya cukup surprise dan justru jauh lebih menarik Pasar Apung ini," ujarnya.

    Keberadaan Pasar Apung memberikan berkah tersendiri bagi warga setempat. "Alhamdulillah saya bisa ngojek, karena mau potong getah karet tidak bisa, lahan kena banjir," ujar Marwan. Dia mengaku di akhir pekan, Sabtu dan Minggu pengunjung cukup ramai, sehingga sehari dia bisa mendapatkan pemasukan hingga Rp 100.000. "Lumayan buk, ada pemasukan sampingan," ujarnya.

    Hal senada dikatakan Upik (35) pemilik perahu yang disewakan. Dia bersyukur karena selama banjir suaminya tidak bisa bekerja sebagai tukang sedot pasir. "Alhamdulillah ada pemasukan dari menyewakan perahu dan bisa berbagi dengan warga lain yang mengatur perahu," ujarnya.

    Sayangnya, jalan menuju lokasi Pasar Apung banyak yang rusak dan digenangi banjir. Sehingga pengguna motor harus ekstra hati hati agar tidak jatuh. (Lin)

     




    Write a Facebook Comment

    Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

    Semua Komentar

    Tinggalkan Komentar :