Pemanfaatan Panel Surya Atap di Provinsi Jambi Sangat Potensial Dikembangkan

By MS LEMPOW 27 Jul 2023, 11:53:21 WIB RAGAM
Pemanfaatan Panel Surya Atap  di Provinsi Jambi Sangat Potensial Dikembangkan

Keterangan Gambar : Pemanfaatan Panel Surya Atap di Provinsi Jambi Sangat Potensial Dikembangkan


Mediajambi.com - Provinsi Jambi berada digaris khatulistiwa dengan cahaya matahari selama 12 jam.  Jika dimanfaatkan secara optimal tentunya akan menjadi sumber energi terbarukan paling potensial menggantikan fosil seperti panel surya atap yang telah digunakan beberapa tempat.

Program ini dapat dikembangkan butuh sosalisasi kepada masyarakat. Pasalnya masyarakat sendiri tidak peduli apakah listrik yang dipakai berasal dari energi fosil atau energi terbarukan. “Saya pernah tanya kepada masyarakat listrik yang mereka gunakan berasal dari mana. Tidak ada yang tahu dari mana energi listrik berasal,” ujar Doni Iskarndar (50) seorang warga yang telah menggunakan energi surya sebagai sumber listrik di rumahnya kepada Mediajambi.com, beberapa waktu lalu.

    Meski ini dianggap masih terlalu dini, namun Doni pelan-pelan ingin mencobanya mengedukasi masyarakat mengubah cara pendang mereka terhadap energi terbarukan. Dengan memberi pandangan bahwa energi fosil yang berasal dari BBM dan Batubara lambat laun akan habis. “Kita mencoba mengubah cara pandang mereka, dengan menggunakan panel surya atap dan mengaplikasikan sebagai sumber energi sepeda listrik,” ujar Doni.

    Dia melihat ada beberapa desa yang berada diwilayah terpencil di Provinsi Jambi yang belum dialiri PLN menggunakan energi surya dengan panel surya atap. Seperti di Tanjab Timur itu ada desa mandiri energi, kemudian di Desa Bungku juga ada pemanfaatan panel surya dan dibeberapa tempat yang pernah dikunjunginya. “Pemanfaatan panel surya ini hanya berada di wilayah terpencil, setelah masuk aliran listrik dari PLN umumnya masyakat akan beralih ke PLN,” ujarnya mantan Ketua Bappeda Provinsi Jambi ini.

    Selain membantu perekonomian, tujuan lainnya adalah membantu kemandirian energi Provinsi Jambi dan membantu lebih ramah lingkungan.  "Intinya ingin sekali mengedukasi kepada masyarakat agar paham. Sebab dengan menggunakan energi ini, banyak sekali keuntungan yang didapatkan," terangnya.

    Menurutnya, penggunaan energi terbarukan ini akan memberi dampak luas kepada masyarakat. Seperti mengurangi dampak rumah kaca yang menyebabkan terjadinya pemanasan global. Tahun 2020 lalu saat dia menjadi Ketua Bappeda telah memasang panel surya atap di Kantor Bappeda Provinsi Jambi.

    “Tahun 2020 ini, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Jambi menginginkan pengurangan dampak pemanasan global dengan menggunakan energi terbarukan yang merupakan proses alam berkelanjutan, seperti tenaga surya, tenaga angin, dan panas bumi. Salah satunya berupa panel surya atap,” ungkapnya.

    Bahkan berdasarkan informasi yang dikumpulkan Mediajambi.com saat ini beberapa kantor telah menggunakan panel surya atap. Seperti Kantor Dinas ESDM Provinsi Jambi, Kantor Walikota Jambi, Bappeda Provinsi Jambi dan sejumlah lampu jalan.

    Kepala Bidang Energi Dinas ESDM Provinsi Jambi S Pandu Hartadita mengatakan cadangan energi listrik nasional semakin lama semakin terbatas. Pembangunan pembangkit listrik berskala besar diperlukan investasi yang besar pula. Perlu adanya upaya yang strategis untuk membantu memenuhi penyediaan energi listrik nasional dengan memanfaatkan potensi energi lokal terutama energi terbarukan. Salah satunya dengan cara mengembangkan Desa Mandiri Energi.

    Salah satu Desa Mandiri Energi adalah desa yang secara mandiri memanfaatkan sumber energi panel surya untuk memenuhi kebutuhan listrik masyarakat. Desa Mandiri Energi perlu dikembangkan di desa-desa, karena tidak semua desa termasuk dalam rencana pengembangan jaringan energi nasional. Belum tersedianya jaringan energi di desa-desa disebabkan oleh lokasi desa yang sulit dijangkau. Bentang alam dan kondisi infrastruktur desa yang belum terbangun dengan baik membuat biaya pembangunan jaringan energi menjadi sangat tinggi dan tidak layak secara finansial.

    Dia mencontohkan Desa Rawasari yang berada di Kabupaten Tanjung Jabung Timur, merupakan salah satu desa yang menerapkan konsep Desa Mandiri Energi. “Desa Rawasari ini termasuk desa yang belum terlayani oleh jaringan listrik PLN,” ujarnya.

    Menurutnya PLTS di Desa Rawasari menggantikan penggunaan genset berbahan bakar minyak untuk memenuhi kebutuhan listrik masyarakatnya. Manfaat yang dirasakan adalah terjadinya pengurangan konsumsi bahan bakar minyak secara signifikan. Selain itu penggunaan PLTS lebih ekonomis karena biaya operasionalnya lebih kecil dari pada menggunakan genset.

    Pemanfaatan energi surya di Indonesia perlu didorong secara cepat. Aturan yang jelas, dukungan terhadap industri produksi komponen PLTS, serta peningkatan kapasitas untuk menjawab kebutuhan tenaga kerja di bidang energi surya pun perlu dipersiapkan.

    Dikutip dari data Indonesia Solar Energy Outlook (ISEO) 2023, secara kapasitas terpasang PLTS terdapat peningkatan dari 43,9 MWp di 2021 menjadi 63,5 MWp di September 2022. Jumlah ini tergolong kecil, jika dibandingkan dengan negara ASEAN lainnya, khususnya Vietnam yang bahkan sudah masuk dalam orde Gigawatt.

    Institute for Essential Services Reform (IESR) secara konsisten mencatat kemajuan dan tantangan dari pengembangan energi surya dalam kerangka transisi energi pada Indonesia Energy Transition Outlook (IETO). Namun pada 2023, IESR meluncurkan laporan progress energi surya di Indonesia secara terpisah dalam Indonesia Solar Energy Outlook (ISEO) 2023. (mas)




    Write a Facebook Comment

    Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

    Semua Komentar

    Tinggalkan Komentar :