- Pemkab Tanjab Barat Menggelar Apel Gabungan Perangkat Daerah Dirangkaikan dengan Halal Bihalal Seluruh Pegawai
- Bupati H. Anwar Sadat Menghadiri Rapat Paripurna Ketiga, Pemandangan Umum Fraksi-Fraksi DPRD Terhadap LKPJ 2024
- Bupati Tanjung Jabung Barat Memimpin Langsung Rakor Instruksi Presiden RI Terkait Pembentukan Satgas PSN
- Bupati Tanjung Jabung Barat Mengikuti Kegiatan Road To Kajanglako XIII
- Bupati H Anwar Sadat Dilantik sebagai Ketua Majelis Pembimbing Cabang (Kamabicab) Gerakan Pramuka Cabang Tanjung Jabung Barat
- Bupati Tanjung Jabung Barat Menyambut Optimis Peresmian Akatara Gas Processing Facility Milik Jadestone Energy
- Wakil Bupati Tanjung Jabung Barat Menghadiri Musrenbang- RKPD tahun 2026
- Wakil Bupati Tanjung Jabung Barat Pantau Kegiatan Pembersihan Drainase Di Sepanjang Jalan Jenderal Sudirman
- Bupati Tanjung Jabung Barat Membuka Pembinaan Tahap Pertama Qori-Qoriah
- Pemkab Tanjung Jabung Barat Pacu Pembangunan Infrastruktur Jalan Di Kecamatan Seberang Kota
Rapat Batubara, Ketua DPRD Jambi: Jangan Mengandalkan Jalur Sungai, Jalan Khusus Harus Dibangun

Keterangan Gambar : Rapat Batubara, Ketua DPRD Jambi: Jangan Mengandalkan Jalur Sungai, Jalan Khusus Harus Dibangun
Mediajambi.com- Ketua DPRD Provinsi Jambi, Edi Purwanto
menghadiri rapat pengaturan penggunaan jalan angkutan batubara melalui sungai,
Sabtu (13/1) di Rumah Dinas Gubernur Jambi. Pada kesempatan ini turut hadir
Sekretaris Daerah Provinsi Jambi, Sudirman, perwakilan dari unsur Forkompinda
di lingkup pemerintahan Provinsi Jambi.
Hadir pada rapat ini, sekretaris daerah Kabupaten Sarolangun,
dan Kabupaten Batanghari, Asisten Pemerintahan, Kapolres Sarolangun, Kapolres
Batanghari, serta OPD terkait dan sejumlah perusahaan batubara.
Pada rapat ini, Ketua DPRD Provinsi Jambi menyampaikan bahwa
pihaknya menghargai upaya-upaya pemprov untuk menyelesaikan masalah kemacetan
batu bara. Pihaknya juga menerima masukan-masukan dari demonstrasi sopir batu
bara.
Pada intinya disebutkan Edi Purwanto bahwa negara harus
melakukan langkah-langkah sehingga para pihak khususnya seluruh masyarakat
masih menikmati kehidupan.
"Tapi sekali lagi regulasi yang di buat, peraturan yang
dibuat, kesepakatan yang dibuat itu yang sulitnya melaksanakan itu semua. Misalnya
kenapa terjadi kemacetan, karena memang para pihak yang tidak mematuhi aturan
itu, artinya aturan yang sudah di sepakati jika dilaksanakan dengan baik saya
pikir hasilnya akan baik seperti itu,"tegasnya.
Edi Purwanto juga berharap ada komitmen dari
pengusaha-pengusaha untuk menyelesaikan batu bara. Solusi sungai menurut Edi
Purwanto jika hanya mengandalkan debit air maka hal ini juga tidak bisa
dipastikan, melihat kondisi debit air yang bisa saja surut.
"Jika mengandalkan debit air sungai, saya tidak tahu
berapa lama itu bisa berjalan, habis itu airnya surut lagi tidak bisa jalan
lagi dan ini akan menjadi masalah lagi pasti nanti menumpuk lagi di
jalan,"terangnya.
"Harapan saya pengusaha batu bara ayo sama-sama
selesaikan jalan khusus, kemudian pengawasan kita dari dishub, kepolisian juga
di optimalkan, polairud juga dicek, jangan sampai kebijakan baru menimbulkan
masalah baru,"pungkasnya.(*)