Restoran dengan Prokes Ketat Menjadi Pilihan di Kala Covid Masih Mengancam

By MS LEMPOW 05 Des 2021, 13:40:32 WIB RAGAM
Restoran dengan Prokes Ketat  Menjadi Pilihan di Kala Covid Masih Mengancam

Mediajambi.com - "Silahkan ibu discan aplikasi Peduli lindungi, dan dibuka maskernya ," sapaan ramah itu menyambut kehadiran saya di Restoran Kayu Kayu di kawasan Alam Sutera Tanggerang Selatan, Sabtu (4/12/2021). Saya sempat terkejut kok aneh, dimana mana disuruh menggunakan masker, disini malah mencopotnya. Belum hilang kaget saya, penjaga di depan pintu masuk resto, dia menyuruh membuang masker yang saya pakai ke tempat sampah. "Silahkan dibuang maskernya di tong sampah dan cuci tangannya," katanya. Semua saya ikuti saja. Lalu, petugas perempuan berpakaian uniform berwarna coklat, seperti petugas polisi itu, menyarangkan plastik ke jari saya dan memasukan jari saya ke alat pengukur saturasi. "Saturasi oksigennya bagus," katanya lalu memberikan masker baru, dan untuk mereka yang berjilbab dipasangkannya tapi pengikat agar lebih praktis menggunakannya. Kemudian dia memberikan kantong plastik, katanya untuk tempat masker selama makan dan tisu basah. "Maaf Bu, beginilah prosedur Prokes yang kami terapkan disini, semua demi kenyamanan dan keamanan kita bersama," katanya sembari mengatupkan kedua tangan di dada.

Jujur saya merasa surprise melihat penerapan protokol kesehatan yang diterapkan rumah makan yang termasuk favorit ini. Apalagi ketika tiba di dalam ruang resto yang bernuansa alami, dengan ornamen kayu kayu yang memiliki spot spot berfoto sangat menarik. Tempat duduk diatur berjarak. Dan di bangku untuk empat orang, disekat menggunakan pembatas plastik tebal namun tidak menghalangi orang untuk saling berbincang bincang. Piring yang akan digunakan ditutup dengan plastik wraping, begitupun sendok dan garpu dibungkus dalam plastik. Semua pramusaji menggunakan masker atau faceshield.

"Alhamdulilah, saya tidak salah datang kesini membawa anak balita. Prokes covidnya membuat saya merasa nyaman," kata Putri (32) seorang karyawan perbankan yang membawa anak balita nya ke restoran favoritnya itu. "Saya suka makan disini karena menunya masakan tradisional, dan enak enak," katanya. 

Baca Lainnya :

Dia mengaku sudah selama pandemi Covid19 dan melandainya covid sebulan terakhir tidak pernah makan di restoran, karena khawatir terhadap penyebaran virus ini. "Hari ini juga rencana lihat situasi dulu karena bawa balita. Tapi kita melihat ketatnya mereka menerapkan Prokes, saya putuskan untuk makan di tempat," jelasnya. Menurutnya, meski covid mereda namun adanya ancaman penularan Covid varian baru, Omicron juga patut diwaspadai.

Hal senada dikatakan Toha (55) yang memilih tempat itu juga karena alasan Prokes yang ketat dan khawatir ancaman Omicron "Saya merasa nyaman membawa keluarga kesini, karena sudah terjaga sejak akan masuk lewat Prokes yang ketat," kata pengusaha yang membawa rombongan keluarganya. Restoran yang baik di tengah masih adanya ancaman gelombang ketiga Covid19 menurutnya memang harus memiliki prosedur Prokes yang ketat. "Karena kita belum sepenuhnya aman dari Covid apalagi ada ancaman Omicron. Tetapi kita juga perlu suasana lain dan hiburan, sehingga tempat tempat yang Prokes ketat lebih dipilih," katanya.

Menurutnya, restoran atau tempat kuliner harus disiplin dan kreatif menerapkan Prokes, kalau tidak ingin ditinggalkan pelanggannya.

 

Patuhi Prokes Jangan Lengah

 

Ketua Bidang Data dan IT Satgas Penanganan COVID-19 Dr. Dewi Nur Aisyah dalam konferensi pers daring tentang Analisis Gelombang ke-3 C, pekan lalu mengingatkan masyarakat memperketat dan mematuhi prokes secara disiplin di tengah munculnya varian baru Covid 19 yaitu Omicron. Jenis virus ini disebut lebih menular dibandingkan varian virus sebelumnya.

"Yang harus diingatkan adalah konsistensi, jangan sampai lupa mungkin kasus kita turun, bukan berarti kita sudah aman," jelasnya. Apalagi Virus ini pintar tiba-tiba muncul varian baru yang membuat dia lebih menular, berpengaruh pada efektivitas pelayanan kesehatan di lapangan.

Menurutnya, prokes tetap bisa mencegah hingga 80 persen lebih seseorang tertular dari virus jenis apapun variannya.

Masyarakat saat ini tidak bisa terus berada di dalam rumah dan harus beraktivitas di luar rumah meskipun masih terjadi pandemi. Namun dia menekankan aktivitas di luar rumah harus dibarengi dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat serta sudah divaksinasi lengkap.

"Konsistensi dalam menerapkan protokol 3M di manapun berada penting dilakukan terutama saat mulai beraktivitas. Apalagi kalau kalau sudah mulai dilakukan pembelajaran tatap muka terbatas, sudah kembali bekerja, dipastikan protokol kesehatan tetap dikerjakan," katanya.(Lin)




Write a Facebook Comment

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

View all comments

Write a comment