- Pemkab Tanjab Barat Menggelar Apel Gabungan Perangkat Daerah Dirangkaikan dengan Halal Bihalal Seluruh Pegawai
- Bupati H. Anwar Sadat Menghadiri Rapat Paripurna Ketiga, Pemandangan Umum Fraksi-Fraksi DPRD Terhadap LKPJ 2024
- Bupati Tanjung Jabung Barat Memimpin Langsung Rakor Instruksi Presiden RI Terkait Pembentukan Satgas PSN
- Bupati Tanjung Jabung Barat Mengikuti Kegiatan Road To Kajanglako XIII
- Bupati H Anwar Sadat Dilantik sebagai Ketua Majelis Pembimbing Cabang (Kamabicab) Gerakan Pramuka Cabang Tanjung Jabung Barat
- Bupati Tanjung Jabung Barat Menyambut Optimis Peresmian Akatara Gas Processing Facility Milik Jadestone Energy
- Wakil Bupati Tanjung Jabung Barat Menghadiri Musrenbang- RKPD tahun 2026
- Wakil Bupati Tanjung Jabung Barat Pantau Kegiatan Pembersihan Drainase Di Sepanjang Jalan Jenderal Sudirman
- Bupati Tanjung Jabung Barat Membuka Pembinaan Tahap Pertama Qori-Qoriah
- Pemkab Tanjung Jabung Barat Pacu Pembangunan Infrastruktur Jalan Di Kecamatan Seberang Kota
Waka Pinto Mendorong Para Petani Menggunakan Pupuk Organik dan Hayati Supaya Tanah Subur Turun Temurun

Keterangan Gambar : Waka Pinto Mendorong Para Petani Menggunakan Pupuk Organik dan Hayati Supaya Tanah Subur Turun Temurun
Mediajambi.com- Wakil Ketua DPRD Provinsi Jambi, Pinto
Jayanegara, mendorong para petani di wilayahnya untuk beralih menggunakan pupuk
organik dan hayati. Menurutnya, hal ini penting dilakukan untuk menjaga
kesuburan tanah dalam jangka panjang dan menghasilkan panen yang lebih
berkualitas.
"Kita harus mulai beralih dari pupuk kimia ke pupuk
organik dan hayati," ujar Pinto. "Pupuk kimia memang dapat
meningkatkan hasil panen dalam waktu singkat, namun efek jangka panjangnya
dapat merusak tanah dan mencemari lingkungan."
Pinto menjelaskan bahwa pupuk organik dan hayati terbuat
dari bahan-bahan alami seperti kompos, kotoran ternak, dan mikroorganisme yang
bermanfaat bagi tanah. Pupuk ini tidak hanya membantu meningkatkan kesuburan
tanah, tetapi juga dapat meningkatkan kualitas hasil panen dan menjaga
kesehatan lingkungan.
"Penggunaan pupuk organik dan hayati juga dapat
membantu petani untuk menghemat biaya," tambah Pinto. "Petani juga
dapat membuatnya sendiri dengan bahan-bahan yang mudah didapatkan di sekitar
mereka."
Pinto berharap pemerintah daerah dapat memberikan dukungan
kepada para petani yang ingin beralih menggunakan pupuk organik dan hayati.
Dukungan tersebut dapat berupa pelatihan, penyediaan sarana dan prasarana,
serta bantuan permodalan.
"Saya yakin dengan kerjasama antara petani, pemerintah,
dan pihak swasta, kita dapat mewujudkan Jambi sebagai provinsi yang maju dan
berkelanjutan," pungkas Pinto.(*)