- Kemenag Usul Penurunan Biaya Haji Jadi Rp 89,66 Juta, Jamaah Hanya Bayar Rp 55,5 Juta
- Pj Walikota Jambi Sampaikan Ucapan Selamat Ulang Tahun Ke-68 Provinsi Jambi : Sinergi dan Kolaborasi Pembangunan Kota Jambi Untuk Provinsi Jambi
- Hadiri Pembukaan Gubernur Cup 2025, Pj Walikota Beri Dukungan Penuh Kesebelasan Kota Jambi
- Yamaha Aerox Alpha Sudah Ready Di Dealer- Dealer Yamaha Jambi
- Enam dari Delapan Pelaku Perundungan yang Viral di Sungai Penuh Diamankan Polisi
- Hutama Karya Catat 2,2 Juta Kendaraan Melintas di Jalan Tol Trans Sumatera, Selama Libur Nataru 2024/2025
- Hutama Karya Catat 2,2 Juta Kendaraan Melintas di Jalan Tol Trans Sumatera, Selama Libur Nataru 2024/2025
- Sri Purwaningsih Bawa Kota Jambi Terus Melesat, Raih 120 Penghargaan Bergengsi Sepanjang 2024
- Liburan Natal dan Tahun Baru 2025,Trafik Data XL Axiata Naik 19%
- Tim SAR Cari 1 ABK Pompong yang Terbalik dihantam Ombak di Perairan Tengah Pangkal Duri Kabupaten Tanjabar
Aktivis Perlindungan Hewan Desak Super Indo Percepat Komitmen Telur Bebas Kandang Baterai
Keterangan Gambar : Aktivis Perlindungan Hewan Desak Super Indo Percepat Komitmen Telur Bebas Kandang Baterai/f-dok - AFFA
Mediajambi.com - Aktivis Act for Farmed Animals (AFFA)
meminta Super Indo, bagian dari grup Ahold Delhaize di Indonesia untuk
menghentikan penjualan telur dari kandang baterai dalam tenggang waktu lebih
singkat. Desakan tersebut dilakukan oleh AFFA dalam aksi di Jakarta,
Yogyakarta, Bandung, Lombok, Kebumen, Papua, dan Bukittinggi, setelah Ahold
Delhaize mengumumkan komitmennya untuk mulai menjual telur bebas kandang
baterai secara eksklusif – dengan batas waktu 12 tahun lamanya.
“12 tahun adalah
waktu yang sangat lama jika dibandingkan dengan komitmen mereka di Amerika
Serikat dan Eropa, yang akan selesai hanya dalam tiga tahun dari sekarang. Kami
meminta Ahold Delhaize untuk meningkatkan standar kesejahteraan hewan di
Indonesia dan mengadopsi tenggang waktu yang lebih pendek sesuai dengan standar
internasional yang berkisar sekitar 7-10 tahun," ungkap Elfha Shavira,
manajer kampanye AFFA, koalisi dua organisasi perlindungan hewan––Animal
Friends Jogja dan Sinergia Animal.
Dua aktivis terlihat berdiri di kantor pusat Super Indo di
Jakarta dengan memegang spanduk panjang bertuliskan “Super Indo, jangan biarkan
ayam menderita selama 12 tahun!”. Tiga aktivis lainnya memegang poster
berbentuk ayam yang berisi petisi dan empat aktivis lainnya memegang poster
yang menekankan penderitaan berkepanjangan yang dialami ayam di Indonesia.
Di jantung pusat kota Yogyakarta, di bawah Jembatan
Kleringan Kewek yang ikonik, para aktivis melukis mural yang menggambarkan
seseorang yang cemas menunggu diselesaikanya transisi 12 tahun oleh Super Indo,
di samping gambar ayam yang menderita. Poster dengan pesan yang sama juga
dibagikan di empat lokasi strategis di Yogyakarta, dan stiker pun disebar di
enam kota di seluruh Indonesia. Selama beberapa minggu terakhir, AFFA telah
melakukan serangkaian kampanye daring untuk mendesak Ahold Delhaize
mempertimbangkan kembali tenggat waktunya di Indonesia.
Ahold Delhaize cukup tertinggal dalam kebijakan
kesejahteraan hewan dibandingkan perusahaan ritel lainnya
Ribuan perusahaan di seluruh dunia telah berkomitmen untuk
menghentikan suplai dari sumber telur kandang baterai dengan batas waktu
transisi tiga sampai sepuluh tahun.
Tiga contoh utama adalah komitmen dari tiga peritel besar,
Tesco Lotus, Mydin, dan Grup DIA. Tesco telah mengumumkan kebijakan telur bebas
kandang baterai pada tahun 2019, dan berencana menyelesaikan transisinya di
Asia Tenggara, termasuk Malaysia dan Thailand, untuk 100% bebas kandang baterai
pada tahun 2028. Tahun 2023 Mydin telah menyatakan komitmennya untuk menjual
telur bebas kandang baterai pada tahun 2030 di semua gerainya di Malaysia.
Selain itu, di Amerika Latin, Grup DIA telah berkomitmen untuk hanya menjual
telur bebas kandang baterai di 5.700 tokonya di Amerika Latin pada tahun 2028.
“Semakin lama,
semakin banyak ayam dalam rantai pasok Super Indo yang harus menanggung
penderitaan dari sistem yang dianggap sebagai salah satu praktik terburuk dalam
industri makanan,” tambah Elfha.
Pada tahun 2022, Indonesia memiliki kurang lebih 370 juta
ayam petelur, yang mayoritasnya dikurung dalam sistem kandang baterai
konvensional, sebuah sistem produksi telur yang intensif. Dalam sistem ini,
ayam menghabiskan seluruh hidup mereka di ruang yang lebih kecil dari kertas A4
yang mencegah mereka mengekspresikan perilaku alami mereka, seperti berjalan
bebas, mematuk, dan melebarkan sayap sepenuhnya.
“Sebagai pemimpin di
pasarnya, Ahold Delhaize seharusnya memberi contoh yang baik dalam meningkatkan
kualitas hidup hewan di setiap negara tempat mereka berbisnis, termasuk di
Indonesia," ungkap Dhiani Probhosiwi, manajer kampanye Animal Friends
Jogja.
Sejak tahun 2020, dialog dan negosiasi telah diinisiasi oleh
Act for Farmed Animals sebelum Ahold Delhaize mengumumkan komitmen bebas
kandang baterai. Di tahun 2023, Sinergia Animal bersama Milieudefensie,
organisasi lingkungan di Belanda, mengorganisir aksi di kantor pusat
internasional Ahold Delhaize, di Belanda untuk menekan komitmen bebas kandang
baterai dengan tenggat waktu segera. “Kami mendesak Ahold Delhaize untuk segera
mengakhiri bentuk pengurungan hewan yang kejam di Indonesia, tanpa harus
menunggu 12 tahun,” kata Elfha.
AFFA mengundang konsumen di seluruh dunia untuk
menandatangani petisinya di: gocagefree.org/superindo.(***)