- Bappebti Kemendag Alihkan Tugas Pengaturan dan Pengawasan Aset Keuangan Digital termasuk Aset Kripto serta Derivatif Keuangan kepada OJK dan BI
- Jurnalis Mendominasi Juara Turnamen Domino HUT Jambi Ke-68
- KPU Kota Jambi Tetapkan Maulana-Diza Sebagai Pasangan Walikota Terpilih
- KPU Kota Jambi Gelar Rapat Pleno Terbuka, Penetapan Pasangan Calon Walikota dan Wakil Walikota Terpilih
- Kapolda Jambi Memimpin Upacara Sertijab Dirreskrimum, Dirpamobvit dan Kapolresta
- Kapolda Jambi Silaturahmi bersama Danlanal Palembang
- Hadirkan Spirit DNA R-Series, AEROX ALPHA Beri Dobrakan Desain yang Agresif Ala Motor Super Sport
- Pj Walikota Sampaikan Ucapan Selamat Maulana-Diza Sebagai Walikota dan Wakil Walikota Jambi Hasil Pemilihan Serentak Tahun 2024
- Kapolda Jambi Rotasi dan Mutasi di Jajaran Kepolisian
- Kaleidoskop 2024: 1.042 Km Jalan Tol Trans Sumatera dan Inovasi Digital, Wujudkan Asta Cita
Diharamkan Masuk ke Batam, Peternak Tanjabtim Terancam Merugi
Keterangan Gambar : Diharamkan Masuk ke Batam, Peternak Tanjabtim Terancam Merugi
Mediajambi.com (TANJABTIM) - Merebaknya wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) berdampak pada peternak di Kabupaten Tanjung Jabung Timur (Tanjabtim). Meski belum mengalami kerugian yang siginifikan, namun omzet peternak mengalami penurunan cukup banyak.
Seorang peternak di Desa Kota Baru, Kecamatan Geragai, Kabupaten Tanjabtim, Maryono menilai, dampak ekonomi wabah PMK pada hewan ternak makin nyata dan menghawatirkan. Saat ini banyak peternak, pengepul dan pengusaha ternak serta daging olahan resah, karena sektor usaha mereka praktis terhambat. Biasanya, Maryono jelang hari raya Idul Adha bisa mengirim 70 hingga 80 ekor ke luar Tanjabtim.
Adanya wabah PMK, sangat merugikan para pengusaha sapi yang selama ini mengirimkan sapi ke luar Tanjabtim untuk pemenuhan kebutuhan daging sapi di sejumlah daerah itu. Biasanya pengiriman sapi menuju Batam. Tapi sekarang tidak bisa karena adanya pembatasan. Hal itu dikarenakan di Jambi itu ada edaran dari karantina tidak boleh mengeluarkan sapi transit di Jambi lantaran di Lampung sudah ada temuan kasus PMK.
- Bupati dan Ketua PSSI Tanjab Timur Lepas Keberangkatan Kontingen POPDA Jambi 20220
- Bupati Romi Sambut Kedatangan Wagub Dalam Rangka Halal bihalal0
- Hari Kebangkitan Nasional Ke-114, Bupati Tanjabtim Menjadi Inspektur Upacara0
- Wabup Tanjabtim Ikuti Sosialisasi Perpres 87 Tentang Saber Pungli0
- Bupati Romi: Sinergitas Terbangun antara Pemerintah dengan GP Ansor Tanjabtim0
"Jujur ya mas, sangat berpengaruh sekali dengan adanya wabah ini. Bisa terancam merugi hingga ratusan juta rupiah. Kemarin saja ada permintaan dari Batam 70 hingga 80 ekor, namun terpaksa harus dipending dan tidak bisa dikirim karena adanya pembatasan akibat wabah PMK itu," tegas Maryono, Rabu (8/6/2022).
Wabah PMK, lanjut Maryono, tengah menghantui para peternak di wilayahnya. Biasanya sebelum merebaknya PMK, para peternak berjaya jelang hari raya Idul Adha.
"Peternak terancam rugi besar, jagal dan pengusaha ternak juga begitu. Karena kontrak-kontrak pembelian yang sudah terjadwal menjadi tidak jelas dan kerugian sudah di depan mata," tambahnya.
Tak hanya pengiriman keluar yang mengalami kesulitan saat ini. Namun juga permintaan sapi masuk juga terhambat. Dia juga khawatir jika wabah ini terus terjadi maka ada pembatasan 1 seperti saat COVID-19," imbuhnya.
Untuk mengantisipasi agar hewan ternaknya sehat dan bebas dari PMK, Maryono kerap membersihkan kandang serta menyemprotkan disenfektan ke ternaknya dengan harapan tetap bersih. Selain itu, hampir seluruh ternaknya telah divaksin.
"Selalu kita bersihkan biar tetap terjaga. Itu arahan dari Disbunnak Kabupaten Tanjabtim saat berkunjung ke peternakan kami," pungkasnya.(Fa)