Diharamkan Masuk ke Batam, Peternak Tanjabtim Terancam Merugi

By MS LEMPOW 08 Jun 2022, 20:39:46 WIB DAERAH
Diharamkan Masuk ke Batam,  Peternak Tanjabtim Terancam Merugi

Keterangan Gambar : Diharamkan Masuk ke Batam, Peternak Tanjabtim Terancam Merugi


Mediajambi.com (TANJABTIM) - Merebaknya wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) berdampak pada peternak di Kabupaten Tanjung Jabung Timur (Tanjabtim). Meski belum mengalami kerugian yang siginifikan, namun omzet peternak mengalami penurunan cukup banyak.

Seorang peternak di Desa Kota Baru, Kecamatan Geragai, Kabupaten Tanjabtim, Maryono menilai, dampak ekonomi wabah PMK pada hewan ternak makin nyata dan menghawatirkan. Saat ini banyak peternak, pengepul dan pengusaha ternak serta daging olahan resah, karena sektor usaha mereka praktis terhambat. Biasanya, Maryono jelang hari raya Idul Adha bisa mengirim 70 hingga 80 ekor ke luar Tanjabtim.

Adanya wabah PMK, sangat merugikan para pengusaha sapi yang selama ini mengirimkan sapi ke luar Tanjabtim untuk pemenuhan kebutuhan daging sapi di sejumlah daerah itu. Biasanya pengiriman sapi menuju Batam. Tapi sekarang tidak bisa karena adanya pembatasan. Hal itu dikarenakan di Jambi itu ada edaran dari karantina tidak boleh mengeluarkan sapi transit di Jambi lantaran di Lampung sudah ada temuan kasus PMK.

"Jujur ya mas, sangat berpengaruh sekali dengan adanya wabah ini.  Bisa terancam merugi hingga ratusan juta rupiah. Kemarin saja ada permintaan dari Batam 70 hingga 80 ekor, namun terpaksa harus dipending dan tidak bisa dikirim karena adanya pembatasan akibat wabah PMK itu," tegas Maryono, Rabu (8/6/2022).

Wabah PMK, lanjut Maryono, tengah menghantui para peternak di wilayahnya. Biasanya sebelum merebaknya PMK, para peternak berjaya jelang hari raya Idul Adha.

"Peternak  terancam rugi besar, jagal dan pengusaha ternak juga begitu. Karena kontrak-kontrak pembelian yang sudah terjadwal menjadi tidak jelas dan kerugian sudah di depan mata," tambahnya.

Tak hanya pengiriman keluar yang mengalami kesulitan saat ini. Namun juga permintaan sapi masuk juga terhambat.  Dia juga khawatir jika wabah ini terus terjadi maka ada pembatasan 1 seperti saat COVID-19," imbuhnya.

Untuk mengantisipasi agar hewan ternaknya sehat dan bebas dari PMK, Maryono kerap membersihkan kandang serta menyemprotkan disenfektan ke ternaknya dengan harapan tetap bersih. Selain itu, hampir seluruh ternaknya telah divaksin.

"Selalu kita bersihkan biar tetap terjaga. Itu arahan dari Disbunnak Kabupaten Tanjabtim saat berkunjung ke peternakan kami," pungkasnya.(Fa)




Write a Facebook Comment

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

Semua Komentar

Tinggalkan Komentar :