- Makeup Dimanapun Praktis dan Lebih Stylish! Aeris Beaute Hadirkan Dua Warna Baru untuk The Signature 4-in-1 Brush
- Pemkot Jambi Serahkan SK kepada 1.909 PPPK, 1 Mundur dan 8 Tak Hadir
- Pertamina Gandeng BPOM Wujudkan UMKM Berdaya Saing di Program Basamo Elok Jambi
- Dibawah Guyuran Hujan Ribuan Peserta Khidmat Ikuti Upacara Hardiknas di Balaikota Jambi
- Kolaborasi Perwosi dan Taekwondo Jambi Hadirkan Kejuaraan Kartini Cup 2025
- Bupati H Anwar Sadat Menerima Audiensi dari Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Provinsi Jambi
- Bupati Tanjab Barat Inspektur Upacara Peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) tahun 2025
- Pemkab Tanjab Barat Memperingati Hari Buruh Internasional (May Day) tahun 2025
- OJK dan BPS Umumkan Hasil Survei Nasional Literasi Dan Inklusi Keuangan (SNLIK) Tahun 2025
- Perkuat Sinergi, Ketua SMSI Provinsi Jambi Sambut Kunjungan Silaturahmi Kakanwil HAM
Gubernur Al Haris: Memimpin Jambi Menuju Keberlanjutan Gambut Nasional

Keterangan Gambar : Yulfi Alfikri Noer S.IP., M.AP (Tenaga Ahli Gubernur Bidang Sumber Daya Manusia)
Mediajambi.com - Penghargaan untuk komitmen dan kepemimpinan
luar biasa dalam menjadikan Provinsi Jambi sebagai pusat referensi pelaksanaan
restorasi gambut nasional diterima oleh Gubernur Jambi, Al Haris dari Badan
Restorasi Gambut Mangrove (BRGM). Penyerahan penghargaan ini dilakukan langsung
oleh Kepala BRGM, Ir. Hartono, M.Sc., kepada Gubernur Al Haris. Acara tersebut
juga menjadi pembukaan Rapat Koordinasi Teknis Restorasi Gambut Tahun 2024,
yang diadakan di BW Luxury Hotel pada Selasa (07/05/2024).
Dalam pelaksanaan restorasi gambut yang difokuskan pada
tujuh provinsi prioritas, Jambi merupakan salah satu provinsi yang memberikan
dukungan sejak awal. Hal ini tercermin dari komitmen dan partisipasi aktif
pemerintah daerah, masyarakat, serta berbagai pihak terkait lainnya dalam upaya
menjaga, memulihkan, dan mengelola kembali ekosistem gambut di wilayah
tersebut. Keputusan BRGM untuk menjadikan Jambi sebagai referensi dalam
pelaksanaan restorasi gambut secara nasional mengakui pentingnya peran dan
kontribusi Provinsi Jambi dalam upaya perlindungan dan pemulihan ekosistem
gambut di Indonesia.
Restorasi gambut merupakan bagian integral dari upaya
pencegahan karhutla, terutama di lahan gambut. Namun, perannya tidak hanya
sebatas dalam mencegah kebakaran hutan dan lahan, melainkan juga memiliki
dampak yang signifikan dalam perlindungan dan pemulihan lingkungan secara
keseluruhan. Salah satu manfaat utama dari restorasi gambut adalah mencegah
terjadinya subsiden lahan, yang merupakan penurunan permukaan tanah akibat
pengeringan gambut yang berlebihan. Subsiden lahan dapat mengakibatkan berbagai
masalah, termasuk banjir, kerusakan infrastruktur, dan penurunan produktivitas
pertanian.
Selain itu, restorasi gambut juga penting dalam mengurangi
emisi gas rumah kaca yang dihasilkan oleh lahan gambut yang kering. Ketika
lahan gambut mengalami degradasi, terjadi pelepasan besar-besaran gas rumah
kaca, terutama karbon dioksida (CO2) dan metana (CH4), ke atmosfer. Dengan
memulihkan kondisi gambut dan menjaga kelembaban lahan, restorasi gambut dapat
mengurangi emisi gas rumah kaca tersebut, sehingga memberikan kontribusi
positif dalam mitigasi perubahan iklim global.
Di sisi lain, kondisi lahan gambut di Jambi menjadi
perhatian serius mengingat potensi kerugian yang dapat ditimbulkannya. Jambi
memiliki luasan lahan gambut mencapai 700 ribu hektar, dengan luasan yang
rentan terbakar hampir 200 ribu hektar. Kebakaran lahan gambut dapat
menyebabkan kerugian ekologis yang besar, termasuk hilangnya habitat satwa liar
dan emisi gas rumah kaca yang berkontribusi pada perubahan iklim global.
Kerugian ekonomi juga tidak dapat diabaikan, dengan terganggunya aktivitas
pertanian dan dampak negatifnya terhadap kesehatan masyarakat akibat kabut asap
yang dihasilkan.
Dengan demikian, restorasi gambut bukan hanya tentang
mengatasi masalah kebakaran hutan dan lahan, tetapi juga tentang menjaga
keberlangsungan ekosistem gambut, melindungi sumber daya alam, serta mengurangi
dampak negatif terhadap iklim global. Upaya-upaya dalam restorasi gambut perlu
terus didorong dan didukung secara luas sebagai bagian integral dari upaya
pelestarian lingkungan dan mitigasi perubahan iklim.
Dukungan yang berkelanjutan dari Provinsi Jambi menandakan
komitmen yang kuat dalam menjaga lingkungan dan mengatasi tantangan terkait degradasi
gambut. Langkah-langkah konkret yang diambil oleh pemerintah daerah,
masyarakat, dan berbagai pemangku kepentingan lainnya di Jambi dapat menjadi
contoh bagi provinsi-provinsi lain dalam implementasi program restorasi gambut.
Melalui kerja sama antarlembaga dan partisipasi aktif seluruh pemangku
kepentingan, diharapkan upaya restorasi gambut dapat memberikan dampak positif
yang signifikan dalam pelestarian lingkungan, mitigasi perubahan iklim, serta
peningkatan kesejahteraan masyarakat yang tinggal di sekitar wilayah gambut.
Keputusan Pemerintah Provinsi Jambi untuk menjadi provinsi
pertama yang menginisiasi materi pengelolaan ekosistem gambut sebagai bagian
dari kurikulum lokal merupakan langkah yang signifikan dalam mengedukasi
generasi muda tentang pentingnya restorasi dan pengelolaan gambut secara
berkelanjutan..
Selain itu, kurikulum Pendidikan Lahan Gambut di Provinsi
Jambi juga mengintegrasikan pemahaman tentang tantangan dan masalah yang
dihadapi ekosistem lahan gambut, seperti degradasi, subsiden lahan, dan risiko
kebakaran hutan dan lahan. Siswa diajarkan tentang berbagai faktor yang
menyebabkan degradasi lahan gambut, termasuk aktivitas manusia seperti
pertanian, perambahan hutan, dan pembukaan lahan. Mereka juga diberikan
pemahaman tentang pentingnya restorasi gambut dalam mengatasi masalah-masalah
tersebut dan menjaga keberlanjutan ekosistem.
Kurikulum ini tidak hanya berfokus pada aspek teoritis,
tetapi juga memberikan pengalaman praktis melalui kegiatan lapangan dan proyek
penelitian yang melibatkan siswa secara langsung dalam pemahaman dan
perlindungan ekosistem lahan gambut. Melalui pendidikan ini, diharapkan siswa
dapat menjadi agen perubahan yang berperan aktif dalam melestarikan dan
mengelola ekosistem gambut di masa depan.
Dengan demikian, Pendidikan Lahan Gambut di Provinsi Jambi
merupakan inisiatif yang penting dalam membangun kesadaran dan keterlibatan
masyarakat dalam pelestarian ekosistem gambut, serta membantu memastikan
keberlanjutan lingkungan dan kesejahteraan masyarakat di wilayah tersebut.
Langkah ini tidak hanya membantu dalam membangun kesadaran
generasi muda, tetapi juga memperkuat komitmen jangka panjang dalam menjaga
ekosistem gambut di Provinsi Jambi. Melalui integrasi materi pengelolaan
ekosistem gambut dalam kurikulum pendidikan lokal, diharapkan akan terbentuk
generasi yang lebih peduli dan bertanggung jawab terhadap pelestarian
lingkungan, khususnya dalam konteks gambut.
Dengan demikian, komitmen dan langkah-langkah yang diambil
oleh Provinsi Jambi dalam menjaga, memulihkan, dan mengelola kembali ekosistem
gambutnya tidak hanya menjadi contoh bagi provinsi-provinsi lain di Indonesia,
tetapi juga memberikan inspirasi bagi upaya pelestarian lingkungan secara
global. Melalui kolaborasi yang kuat antara pemerintah, masyarakat, dan
berbagai pemangku kepentingan, Provinsi Jambi telah menetapkan standar baru
dalam upaya restorasi gambut dan perlindungan lingkungan. Dengan pendidikan
yang diberikan kepada generasi muda tentang pentingnya ekosistem gambut,
harapan akan terbentuknya masyarakat yang lebih peduli dan bertanggung jawab
terhadap lingkungan menjadi semakin nyata. Oleh karena itu, melalui upaya
bersama ini, Provinsi Jambi tidak hanya menjadi pusat referensi dalam
pelaksanaan restorasi gambut, tetapi juga menjadi pionir dalam membangun masa
depan yang berkelanjutan bagi ekosistem gambut dan kesejahteraan masyarakat di
Indonesia. Mantap.(***)