- Bupati Anwar Sadat Hadiri Syukuran dan Doa Selamat atas Dilantiknya Ketua TP-PKK, Ketua TP Posyandu, Ketua Dekranasda dan Bunda Paud
- Bupati Tanjung Jabung Barat, Memberikan Ceramah Singkat Menjelang shalat Tarawih
- Bupati Tanjab Barat Dampingi Wagub Abdullah Sani Safari Ramadhan 1446 H SKK Migas, Petrochina International Jabung LTD
- Wabup Katamso menghadiri acara Kick Of Meeting Bio CF-ISFL Provinsi Jambi
- Wabup Katamso Memimpin Apel Gabungan di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Tanjab Barat
- Bupati Tanjab Barat Melepas gelaran Festival Arakan Sahur Ramadan Minggu Kedua
- Bupati Tanjab Barat Tandatangani Hibah Barang Milik Daerah dengan BIN
- Wabup Katamso Memimpin Pelaksanaan Virtual dalam Rangka Mengikuti IPKD
- Bupati Anwar Sadat, Menjadi Narasumber di TVRI Jambi Dalam Menyemarakkan Syiar Islam pada Momentum Bulan Ramadhan 1446 H/2025 M
- Bupati Tanjung Jabung Barat membuka Festival Arakan Sahur Menyambut Ramadan 1446 H Tahun 2025
Kasus Stroke pada Perempuan Meningkat, Dokter Sarankan Pencegahan Dini

Keterangan Gambar : Kasus Stroke pada Perempuan Meningkat, Dokter Sarankan Pencegahan Dini
Mediajambi.com– Stroke selama ini lebih sering dikaitkan
dengan pria. Namun, faktanya, perempuan justru termasuk kelompok yang lebih
rentan terkena stroke. Hal ini disebabkan oleh berbagai faktor risiko yang unik
pada perempuan, termasuk perubahan hormonal, kehamilan, hingga penggunaan
kontrasepsi.
Stroke sendiri merupakan kondisi medis serius akibat
gangguan suplai darah ke otak, yang bisa disebabkan oleh penyumbatan,
penumpukan plak, atau perdarahan. Kondisi ini dapat menyebabkan berbagai
gangguan fungsi otak, seperti kelumpuhan, gangguan ingatan, hingga kesulitan
berbicara.
Menurut dr. Hendra Irawan, Sp.N, FINA, Spesialis Neurologi
dari Siloam Jambi, jumlah penderita stroke perempuan mengalami peningkatan
dalam dua tahun terakhir.
“Data global menunjukkan bahwa 60 persen penderita stroke
saat ini adalah perempuan, sementara laki-laki hanya 40 persen. Ini menunjukkan
adanya perubahan tren yang patut diwaspadai,” ujar Dr. Hendra, Jumat (7/3/25).
Gejala stroke umumnya meliputi hilangnya kesadaran,
kelumpuhan mendadak, kelelahan ekstrem, mati rasa pada wajah atau tubuh, serta
kesulitan berbicara. Namun, perempuan sering mengalami gejala yang tidak biasa,
seperti migrain hebat, kesulitan memahami dan mengelola bahasa, serta gangguan
ingatan mendadak.
“Perempuan sering kali mengalami gejala yang lebih halus
dibandingkan pria, sehingga banyak kasus stroke pada perempuan yang terlambat
terdeteksi,” jelas Dr. Hendra.
Berikut faktor risiko umum stroke yang dapat terjadi pada
siapa saja meliputi:
1. Kehamilan
Risiko stoke pada wanita hamil meningkat, terutama pada
trimester ketiga pasca melahirkan
2. Preeklamsia
Tekanan darah tinggi yang terjadi pada kehamilan.
Preeklamsia meningkatkan resiko stroke di kemudian hari
3. Pil KB
Resiko stoke iskemik atau stroke sumbatan pada wanita yang
menggunakan kontrasepsi oral meningkat, terutama pada wanita dengan faktor
risiko stroke lainnya seperti merokok dan tekanan darah yang tinggi.
dr. Hendra menyarankan agar perempuan dengan faktor risiko
stroke seperti hipertensi, kolestrol tinggi, diabetes, dan obesitas untuk
menggunakan alat kontrasepsi yang tidak mempengaruhi hormonal.
4. Migrain dengan gejala aura
Penderita migrain sebagian besar adalah wanita. Migrain
dengan aura dikaitkan dengan peningkatan risiko stoke iskemik pada perempuan
usia muda, terutama jika mereka merokok menggunakan kontrasepsi oral.
5. Obesitas
Perempuan dengan berat badan berlebih akan memiliki risiko
stroke pendarahan.
Para ahli kesehatan menyarankan agar perempuan lebih waspada
dan menerapkan pola hidup sehat untuk mengurangi risiko stroke, yang dapat
dilakukan seperti Mengelola stres dengan baik, Menjaga pola makan sehat dan
berolahraga secara rutin, Mengontrol
tekanan darah secara berkala hingga Menghindari penggunaan kontrasepsi hormonal
tanpa konsultasi dokter.
“Kesadaran dini dan gaya hidup sehat sangat penting untuk
mengurangi risiko stroke. Perempuan harus lebih memperhatikan kesehatan mereka
agar terhindar dari risiko yang lebih besar di masa depan,” pungkas Dr. Hendra.
Dengan meningkatnya angka kejadian stroke pada perempuan,
kesadaran akan gejala dan faktor risiko menjadi semakin penting. Pencegahan
sejak dini dapat membantu mengurangi angka kematian akibat stroke serta
meningkatkan kualitas hidup penderita. (*)