- Sukses Panen Jagung dan Tomat, Petani Binaan Pertamina EP Jambi Field Siap Garap Lahan yang Lebih Luas
- Walikota Maulana Terharu: Usulan Lahan Sekolah Rakyat Diterima Mensos, Legalitas Dinyatakan Clean and Clear
- Polda Jambi Siap Razia Kendaraan Mati Pajak, Dimulai 21 April 2025
- Pemkot Jambi Buka Seleksi Terbuka Calon Pimpinan BAZNAS 2025–2030, Kadis Kominfo: Kami Ajak Tokoh Islam Profesional Berkontribusi
- Pemkot Jambi Salurkan Bantuan Rp91 Juta untuk Korban Bencana dan Kebakaran
- Wawako Diza: Pemkot Jambi Gencarkan Tes Urine dan Sweeping Judi Online di Kalangan ASN
- Walikota Jambi Hadiri Peluncuran SP2D Online, Langkah Baru Menuju Keuangan Daerah Bebas Korupsi
- Walikota Maulana Meluncurkan Kebijakan Percepatan Layanan BPHTB
- Gelontorkan Dana Rp4,1 Miliar dari BTT, Pemkot Jambi Bangun Jembatan Baru di Jalan Sari Bakti
- Maulana dan Diza Resmi Sandang Gelar Pemangku Adat dan Sri Purwaningsih Dianugerahi Gelar Datin : Tanda Cinta Masyarakat Kota Jambi
Kawasan Pasar Akan Dinobatkan Sebagai Kota Tua Jambi

Keterangan Gambar : Kawasan Pasar Akan Dinobatkan Sebagai Kota Tua Jambi
Mediajambi.com - Kawasan Pasar dinobatkan sebagai Kota Tua Jambi. Kawasan ini dulunya pusat pemerintahan pada masa Kesultanan Jambi dan zaman Kolonial Belanda. Namun saat ini sering dengan waktu Pasar Jambi sekarang menghadapi berbagai tantangan dan terkesan menjadi kota mati.
Pengamat Sosial Budaya Mursiduddin dalam sebuah artikel menjelaskan Sejarah Kota Jambi adalah merupakan sebuah kisah yang penuh dengan liku-liku dari masa kejayaan kerajaan hingga menjadi kota modern Kota Jambi telah banyak mengalami perubahan. Berdasarkan sejarah Kota Jambi berdiri pada tanggal 28 Mei 1401 masehi artinya telah berusia 624 tahun. “Kita akan menghidupkan kembali kawasan pasar menjadi Kota tua Seribu Kuliner,” ucapnya.
Dikawasan itu dulu ada Kantor Residen Belanda yang kini difungsikan menjadi bagian RS Bhayangkara. Ada pula Rumah Residen Jambi yang kini menjadi Rumah Dinas Gubernur Jambi . Adanya Kantor Pejabat Belanda di situ, juga ada pelabuhan boom batu menjadi tempat tujuan kapal-kapal dari berbagai daerah dan kini menjadi WTC Batanghari.
Selanjutnya Pemerintah Daerah Jambi mengembangkan kawasan Pasar menjadi tumpuan sektor perekonomian. Dibangunlah pusat-pusat perbelanjaan seperti Pasar Angso Duo, Pasar Tanah Pilih, Pasar Los, Pasar Sitimang, hingga Pasar Malioboro.
Disitu ada bioskop di situ, ada tempat bermain anak-anak. Kemudian di dekat Terminal Rawasari bergeser sedikit ada Taman Mayang Mangurai di situ. Tempat orang bersantai dan kuliner. Di situlah dulu pusat ekonominya. Namun kini seiring dengan perkembangan zaman kawasan pasar menjadi kota mati.
Warisan budaya yang kaya juga menjadi kekuatan yang luar biasa bagi Kota Jambi, begitu juga Kota Tua Jambi, khususnya di kawasan pasar adalah merupakan jantung kehidupan ekonomi dimasa lalu. Bukan lebih dari sekedar tempat bertransaksi pasar ini juga menjadi pusat interaksi sosial, budaya bahkan politik Sebelum kedatangan Kolonial, pasar ini telah menjadi pusat perdagangan yang ramai Berbagai komoditi seperti rempah rempah hasil bumi dan kerajinan tangan diperdagangkan disini. Letaknya juga strategis dipinggir sungai Batanghari mempermudah akses para pedagang dari berbagai daerah. Perlu diketahui dimasa Kolonial, pasar ini semakin berkembang bangunan bangunan pertokoan dengan arsitektur khas belanda mulai bermunculan, pasar ini menjadi pusat distribusi hasil bumi dari pendalaman menuju kota kota besar.
Selain dari pusat perdagangan secara sosial pasar ini juga menjadi tempat berkumpulnya masyarakat untuk berinteraksi, bertukar kabar dan bahkan mengadakan berbagai acara. Jika kita lihat bangunan bangunan di pasar ini memiliki nilai sejarah dan arsitektur tinggi, kelihatan deretan pertokoan tua dengan arsitektur belanda yang khas masih berdiri kokoh hingga kini. Disisi lain secara sosial budaya Kota Tua Jambi bukan hanya sebagai tempat bertransaksi, tetapi mencermikan kehidupan sosial budaya masyarakat.
Kita juga dapat lihat di Kota Tua Jambi banyak pertemuan berbagai suka dan budaya, menciptakan keragaman yang unik. Bahkan cerita rakyat, lagu daerah, dan pantun sering kali dilantunkan oleh para pedagang atau pengunjung pasar. Berbagai kuliner khas Jambi pun dapat ditemukan di Kota Tua Jambi ini, seperti tempoyak, ikan patin dan kerupuk kemplang. Namun saat ini sering dengan waktu Kota Tua Jambi sekarang menghadapi berbagai tantangan dan terkesan menjadi kota mati. Ini disebabkan beberapa hal antara lain fungsi pasar yang mengalami perubahan, banyak pedagang pindah ke pasar modern, beberapa bangunan sejarah mengalami berbagai kerusakan akibat faktor alam dan kurangnya perawatan. Serta kurangnya perhatian dari pemerintah dan masyarakat terhadap nilai sejarah dan budaya pasar.
Untuk ini diperlukan upaya bersama, melestarikan pasar Kota Tua Jambi dengan cara:
1. Menjadikan pasar Kota Tua menjadi tempat destinasi budaya yang menarik
2. Bangunan bangunan bersejarah perlu di restorasi agar tetap terjaga keasliannya
3. masyarakat perlu diberikan pemahaman tentang pentingnya melestarikan warisan budaya Dengan melestarikan pasar Kota Tua Jambi ini kita tidak hanya menjaga warisan budaya, tetapi membuka peluang untuk mengembangkan potensi ekonomi daerah.(mas)