- Pasokan Komoditas Terjaga, Inflasi Provinsi Jambi Selama 2024 Terkendali
- Magpie Public Relations Ungkap 8 Tren Komunikasi Bisnis di Tahun Ular Kayu 2025
- Bappebti Kemendag Alihkan Tugas Pengaturan dan Pengawasan Aset Keuangan Digital termasuk Aset Kripto serta Derivatif Keuangan kepada OJK dan BI
- Jurnalis Mendominasi Juara Turnamen Domino HUT Jambi Ke-68
- KPU Kota Jambi Tetapkan Maulana-Diza Sebagai Pasangan Walikota Terpilih
- KPU Kota Jambi Gelar Rapat Pleno Terbuka, Penetapan Pasangan Calon Walikota dan Wakil Walikota Terpilih
- Kapolda Jambi Memimpin Upacara Sertijab Dirreskrimum, Dirpamobvit dan Kapolresta
- Kapolda Jambi Silaturahmi bersama Danlanal Palembang
- Hadirkan Spirit DNA R-Series, AEROX ALPHA Beri Dobrakan Desain yang Agresif Ala Motor Super Sport
- Pj Walikota Sampaikan Ucapan Selamat Maulana-Diza Sebagai Walikota dan Wakil Walikota Jambi Hasil Pemilihan Serentak Tahun 2024
Magpie Public Relations Ungkap 8 Tren Komunikasi Bisnis di Tahun Ular Kayu 2025
Keterangan Gambar : Magpie Public Relations Ungkap 8 Tren Komunikasi Bisnis di Tahun Ular Kayu 2025
Belajar dari Kesalahan Brand Sepanjang 2024: Lima Kesalahan
Fatal dalam Marketing
Menangkan Hati Zillennials di Tahun 2025: Delapan Tren Komunikasi Bisnis,
Tujuh Rekomendasi Strategi Komunikasi Bisnis di Tahun Ular Kayu 2025
Mediajambi.com – Seperti ular yang berganti kulit,
komunikasi bisnis harus bertransformasi di Tahun Ular Kayu 2025 untuk
menjangkau generasi digital native yang diproyeksikan mendominasi 75% angkatan
kerja global. Data Badan Pusat Statistik menunjukkan komposisi penduduk di
Indonesia kini didominasi oleh Generasi Z dan Milenial masing-masing sebesar 27,94%
dan 25,87%.
Magpie Public Relations hadir untuk membantu para pemilik
brand dan pengambil keputusan menaklukkan tantangan di era baru. Melalui riset
mendalam dan analisis komprehensif, Magpie mengungkap 8 tren komunikasi bisnis
yang akan mendominasi di Tahun Ular Kayu 2025.
“83% generasi milenial menginginkan brand yang lebih
ethical. Mereka akan lebih loyal kepada perusahaan yang membantu mereka
berkontribusi terhadap permasalahan sosial dan lingkungan,” ungkap Ibnu Haykal,
Direktur Magpie Public Relations.
Tahun 2025 menjanjikan dinamika bisnis dan ekonomi yang
menarik. Lebih dari itu, tahun ini menyambut Tahun Ular Kayu dalam astrologi
Tionghoa yang dimulai pada 29 Januari 2025 dan berakhir pada 16 Februari 2026.
Shio ular dikenal dengan intuisi tajam, kemampuan analitis, dan perencanaan
yang matang. Elemen Kayu menambahkan karakter fleksibel, kreatif, dan rasa
ingin tahu yang tinggi. Kombinasi ini menghasilkan energi unik yang berpotensi
membawa perubahan signifikan. Tahun ini kian istimewa dengan kehadiran dua
"lichun" atau awal musim semi yang dipercaya membawa keberkahan
berlipat.
Bealajar dari Kesalahan Brand Sepanjang 2024: Lima Kesalahan
Fatal dalam Strategi Marketing
Di tengah aura fleksibilitas dan kreativitas yang dibawa
elemen Kayu, dunia digital pun tak luput dari perubahan. Namun, seperti ular
yang menyembunyikan bisa di balik sisiknya yang indah, panggung digital 2025
menyimpan jebakan-jebakan mematikan bagi para brand. Satu kesalahan fatal bisa
membuat reputasi dan kepercayaan konsumen hancur berantakan. Sebelum masuk ke
pembahasan tren komunikasi pada 2025, mari kita bedah lima kesalahan strategi
marketing yang menjadi kecelakaan bagi brand-brand ternama sepanjang 2024 silam
dan perlu diwaspadai pada 2025:
1. Mengabaikan Riset dan Pemahaman Audiens
Kesalahan pertama yang sering dilakukan adalah mengabaikan
riset dan pemahaman mendalam tentang target audiens. Data dari SproutSocial
(2023) menunjukkan bahwa 64% konsumen menginginkan brand memahami kebutuhan
mereka dan memberikan pengalaman yang personal. Contoh kasus yang sering
terjadi adalah brand menggunakan bahasa atau pendekatan yang tidak relevan
dengan target audiens mereka. Misalnya, sebuah brand minuman energi yang
mencoba
menjangkau generasi Z dengan menggunakan bahasa gaul yang
sudah ketinggalan zaman justru dianggap "cringe" dan tidak relevan.
2. Konten yang Tidak
Otentik dan "Tone Deaf"
Keaslian dan kepekaan sosial menjadi semakin penting bagi
konsumen modern. Survei Edelman Trust Barometer (2024) menunjukkan bahwa
kepercayaan publik terhadap brand menurun, salah satunya disebabkan oleh
persepsi bahwa brand lebih mementingkan profit daripada nilai-nilai sosial.
Contoh kasusnya adalah brand fashion yang mendapat kecaman karena menggunakan
gambar model dengan penampilan yang dianggap mempromosikan standar kecantikan
yang tidak realistis.
3. Respons yang Lambat dan Tidak Efektif terhadap Krisis
Di era media sosial, krisis dapat menyebar dengan cepat dan
luas. Penelitian dari Institute for Crisis Management menunjukkan bahwa perusahaan
yang merespons krisis dengan cepat dan transparan memiliki peluang lebih besar
untuk memulihkan reputasi mereka. Sayangnya, banyak brand yang gagal dalam hal
ini. Contohnya, sebuah brand makanan yang terlambat merespons keluhan konsumen
mengenai produk yang terkontaminasi, mengakibatkan krisis kepercayaan yang
berkepanjangan.
4. Influencer
Marketing yang Tidak Tepat
Meskipun influencer marketing dapat menjadi strategi yang
efektif, pemilihan influencer yang tidak tepat dapat berakibat fatal. Nielsen melaporkan
bahwa 92% konsumen lebih percaya pada rekomendasi dari individu yang mereka
kenal, termasuk influencer, dibandingkan dengan iklan tradisional. Namun,
sebuah brand kosmetik yang bekerja sama dengan seorang influencer yang ternyata
memiliki riwayat pernyataan kontroversial dapat terseret dalam kontroversi
tersebut.
5. Greenwashing
Semakin banyak konsumen yang peduli terhadap isu lingkungan,
dan brand seringkali memanfaatkan sentimen ini. Survei dari TerraChoice
menemukan bahwa 95% produk yang mengklaim "ramah lingkungan" ternyata
melakukan greenwashing. Contohnya, sebuah brand pakaian yang mengklaim
menggunakan bahan organik, tetapi kemudian terungkap bahwa hanya sebagian kecil
dari produk mereka yang benar-benar terbuat dari bahan organik. Praktik
greenwashing ini dapat merusak kepercayaan konsumen dan merugikan brand dalam
jangka panjang.
Menangkan Hati Zillennials di Tahun 2025: Delapan Tren
Komunikasi Brand yang Harus Dikuasai
Dari jebakan greenwashing hingga pentingnya memahami
zillennials, jelaslah bahwa strategi marketing modern menuntut pendekatan yang
cerdas dan adaptif. Untuk itu, Magpie Public Relations hadir dengan sebuah
panduan holistik yang dirancang khusus untuk membantu para pemilik brand dan
pembuat keputusan dalam menavigasi era transformasi digital ini. Panduan ini
mengungkap delapan tren kunci untuk meraih hati dan pikiran generasi millenial
dan Z:
1. Millennials: Generasi Penentu yang Mendominasi 75% Tenaga
Kerja Global
Generasi ini memiliki karakteristik unik, seperti
tech-savvy, mengutamakan work-life balance, dan peduli terhadap isu sosial. 83%
millennials menginginkan brand yang lebih etis dan bertanggung jawab sosial.
Oleh karena itu, strategi komunikasi perlu disesuaikan untuk menjangkau
nilai-nilai dan preferensi millennials, dengan menekankan keaslian,
storytelling, dan engagement.
2. Metaverse:
Membangun Brand di Dunia Virtual, 40% Perusahaan Global Akan Terlibat di 2025
Metaverse kian populer di kalangan millennials dan Gen Z.
Platform imersif ini menawarkan peluang baru untuk branding, engagement, dan
customer experience. 40% perusahaan global berencana meluncurkan inisiatif di
metaverse pada tahun 2025. Brand perlu mengembangkan strategi untuk membangun
kehadiran yang relevan di metaverse, menciptakan pengalaman imersif, dan
menawarkan value yang menarik minat millennials.
3. Keaslian: Kunci Membangun Kepercayaan, 70% Konsumen Lebih
Percaya pada Brand yang Autentik
Millennials sangat menghargai keaslian dan transparansi
dalam komunikasi. 70% konsumen lebih percaya pada brand yang autentik dan
menyampaikan pesan yang jujur. Brand perlu menghindari taktik marketing yang
terlalu "dibuat-buat" dan fokus pada menciptakan konten yang genuine
dan bermakna bagi millennials. Storytelling yang powerful dan human-centered
akan lebih beresonansi dengan generasi ini.
4. AI for PR: 80%
Bisnis Akan Menggunakan AI di 2025 untuk Mengoptimalkan Komunikasi dan
Menjangkau Millennials Secara Efektif
AI dapat membantu brand memahami preferensi dan perilaku
millennials melalui analisis data dan social listening. AI juga dapat digunakan
untuk mempersonalisasi pesan, mengotomatiskan tugas, dan menciptakan pengalaman
yang lebih relevan bagi millennials. 80% bisnis telah mengadopsi atau berencana
mengadopsi AI dalam komunikasi pada tahun 2025.
5. Video Pendek: 70%
Pengguna Internet Menonton Video Online Setiap Minggu, Cara Jitu Meraih
Perhatian Zillennials di Era Mobile
Zillennials adalah generasi yang mobile-savvy dan konsumsi
video online yang tinggi. 70% pengguna internet menonton video online setiap
minggu. Brand perlu memanfaatkan platform video pendek seperti TikTok dan
Instagram Reels untuk menciptakan konten yang menarik, informatif, dan engaging
bagi millennials.
6. Hyperlocal: 90%
Konsumen Lebih Terhubung dengan Brand yang Memahami Budaya Lokal, Menyesuaikan
Pesan dengan Konteks Lokal di Indonesia
Brand perlu memperhatikan relevansi lokal dalam komunikasi
mereka untuk menjangkau millennials di Indonesia secara efektif. Hal ini
meliputi penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar, mempertimbangkan
dialek atau bahasa daerah jika relevan, dan menciptakan konten yang sesuai
dengan konteks budaya Indonesia. Brand juga dapat bermitra
dengan influencer lokal dan media daerah di Indonesia.
7. CEO dan Karyawan
sebagai Brand Ambassador: Meningkatkan Engagement dan Reputasi
Di era digital, CEO activism dan employee advocacy menjadi
strategi yang sangat efektif. Millennials cenderung mempercayai informasi dari
individu yang mereka kenal atau kagumi, termasuk CEO dan karyawan perusahaan.
CEO yang aktif menyuarakan pendapat tentang isu-isu sosial dan lingkungan dapat
meningkatkan kredibilitas dan kepercayaan terhadap brand. Employee advocacy
dapat memperkuat pesan brand dan menjangkau jaringan yang lebih luas secara
organik.
8. Komunikasi Krisis: Benteng Terakhir Melawan Serangan
Siber
Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) mencatat 403.990.813
insiden lalu lintas anomali pada tahun 2023, menunjukkan betapa rentannya
organisasi di tanah air. Kerugian akibat kejahatan siber di seluruh dunia
mencapai angka fantastis, yaitu USD 8 triliun pada tahun 2023, semakin
menggarisbawahi urgensi penanganan serangan siber. Dalam situasi darurat
seperti ini, komunikasi krisis bukan hanya pilihan, melainkan keharusan.
Komunikasi krisis yang efektif menjadi kunci untuk mengatasi dampak negatif
dari serangan siber dan menjaga kepercayaan publik. Respon cepat, proaktif,
transparan, dan langkah-langkah konkret sangat diperlukan untuk memulihkan
citra dan bisnis yang terdampak.
Suci Marini Novianty M.Si, Dosen Program Studi Ilmu
Komunikasi Universitas Pembangunan Jaya mengungkapkan Gen Z dan Millennials,
memiliki karakteristik unik dalam pola komunikasi mereka yang mengutamakan
keaslian, preferensi terhadap pengalaman digital yang interaktif, dan kesadaran
terhadap nilai-nilai sosial seperti keberlanjutan dan inklusi. Pendekatan
berbasis metaverse dan AI for PR diperlukan untuk memenuhi kebutuhan generasi
yang semakin digital-savvy.
“Namun, keberhasilan implementasi strategi ini memerlukan
fokus pada konten yang tidak hanya imersif tetapi juga genuine dan bermakna.
Generasi ini memiliki kepekaan yang tinggi terhadap 'gimmick' atau upaya
promosi yang tidak selaras dengan nilai mereka, sehingga pengelolaan narasi
merek yang otentik menjadi sangat penting,” ungkap Suci Marini Novianty M.Si.
Selain itu, ia melanjutkan strategi hyperlocal adalah salah
satu kekuatan utama yang relevan dengan konteks Indonesia. Menyesuaikan pesan
komunikasi dengan budaya lokal tidak hanya memperkuat koneksi emosional dengan
audiens, tetapi juga menunjukkan penghormatan terhadap keberagaman budaya yang
ada. Kolaborasi dengan influencer lokal juga dapat memperluas jangkauan dengan
cara yang lebih personal dan terpercaya.
“Namun, perusahaan juga harus berhati-hati dalam CEO
activism dan employee advocacy. Meskipun langkah ini dapat meningkatkan
reputasi, konsistensi antara tindakan perusahaan dengan pesan yang disampaikan
sangat penting untuk menghindari tuduhan 'performative activism', tindakan
aktivisme yang lebih berfokus pada penampilan atau pertunjukan daripada pada
tindakan nyata yang menghasilkan perubahan sosial yang signifikan. Zillennials
cenderung memeriksa integritas sebuah merek secara mendalam, sehingga
transparansi dan kejujuran harus menjadi prioritas,” papar Suci Marini Novianty
M.Si.
Tujuh Rekomendasi Strategi Komunikasi Bisnis di Tahun Ular
Kayu 2025: Menari dalam Ritme Kearifan dan Kreativitas
Tahun Ular Kayu dalam astrologi Tionghoa seolah menjadi
cerminan tren komunikasi yang akan mewarnai tahun ini. Karakteristik shio ini,
seperti kecerdasan, kebijaksanaan, fleksibilitas, dan kreativitas, merupakan
kunci bagi perusahaan untuk menavigasi lanskap media yang dinamis dan
menjangkau audiens yang semakin cerdas. Untuk meraih kesuksesan, ikuti
rekomendasi komunikasi bisnis yang selaras dengan filosofi Ular Kayu:
1. Strategi Tajam & Terukur
Ibarat ular yang cerdik mengintai mangsanya, rancang
strategi komunikasi dengan ketepatan dan perencanaan matang. Tetapkan tujuan
yang jelas, identifikasi target audiens dengan tepat, dan rumuskan pesan kunci
yang ringkas, mudah dipahami, serta relevan. Pilih kanal komunikasi yang sesuai
dengan karakteristik audiens dan tujuan kampanye. Manfaatkan data untuk
mengukur efektivitas setiap inisiatif komunikasi dan identifikasi area yang
perlu dioptimalkan. Terakhir, prioritaskan transparansi dan keterbukaan dalam
berkomunikasi dengan karyawan, mitra bisnis, dan pelanggan. Komunikasi yang
jujur dan terbuka akan membangun kepercayaan, mencegah kesalahpahaman, dan
memudahkan penyelesaian konflik.
2. Fleksibilitas & Adaptasi
Seperti ular yang luwes beradaptasi di berbagai medan,
fleksibilitas menjadi kunci di tahun yang dinamis ini. Bersiaplah menghadapi
perubahan tren, perilaku konsumen, dan dinamika pasar yang cepat. Jangan
terpaku pada satu strategi, tetapi modifikasi pendekatan sesuai kebutuhan. Tahun
ini adalah waktu yang tepat untuk mencoba hal baru dan mengeksplorasi kanal
komunikasi inovatif, seperti platform media sosial baru, teknologi live
streaming, atau virtual reality. Terus pantau perkembangan pasar dan sesuaikan
strategi bisnis dengan kondisi terkini.
3. Kreativitas & Sentuhan Personal
Elemen Kayu dalam shio Ular Kayu melambangkan kreativitas.
Di tengah persaingan yang ketat, pikat perhatian audiens dengan konten yang
kreatif, menarik, dan berkesan. Manfaatkan storytelling untuk menghidupkan
pesan dan menciptakan koneksi emosional dengan audiens. Berikan sentuhan
personal dalam komunikasi, tunjukkan bahwa Anda memahami kebutuhan dan perasaan
mereka. Keaslian (authenticity) adalah kunci untuk membangun kepercayaan.
Jadilah diri sendiri dan sampaikan pesan yang jujur. Salurkan energi kreatif
untuk mengembangkan produk dan layanan inovatif yang relevan dengan kebutuhan
pasar.
4. Kepercayaan & Reputasi
Kepercayaan adalah fondasi penting dalam bisnis.
Prioritaskan kejujuran dan transparansi dalam setiap komunikasi. Bangun
kepercayaan publik dengan menyampaikan informasi yang akurat, terbuka, dan
mudah diakses. Tunjukkan komitmen pada isu sosial dan lingkungan melalui
program CSR atau kampanye yang berkelanjutan. Jaga konsistensi antara perkataan
dan perbuatan untuk membangun reputasi yang kuat. Dalam mengambil keputusan
bisnis, terapkan prinsip kehati-hatian. Lakukan riset dan analisis yang
komprehensif sebelum mengambil keputusan penting.
5. Teknologi &
SDM
Di era digital, teknologi menjadi alat penting untuk
meningkatkan efisiensi, menjangkau pasar yang lebih luas, dan menciptakan
pengalaman pelanggan yang lebih baik. Manfaatkan teknologi digital, seperti
Artificial Intelligence (AI), untuk menganalisis data pelanggan, memberikan
rekomendasi produk yang personal, dan mengoptimalkan proses bisnis. Investasi
dalam pengembangan sumber daya manusia (SDM) juga sangat penting untuk
meningkatkan kompetensi dan daya saing perusahaan. Tingkatkan keterampilan
karyawan melalui pelatihan dan program pengembangan diri agar mereka mampu
beradaptasi dengan perkembangan teknologi dan tren pasar.
6. Kerja Sama &
Kolaborasi
Membangun jaringan yang kuat adalah kunci sukses di Tahun
Ular Kayu. Jalin kemitraan strategis dengan berbagai pihak, baik itu perusahaan
lain, organisasi, maupun komunitas, untuk memperluas jangkauan dan menciptakan
sinergi yang menguntungkan. Kolaborasi dapat membuka peluang baru, meningkatkan
inovasi, dan memperkuat posisi perusahaan di pasar. Manfaatkan peluang kerja
sama untuk mencapai tujuan bersama dan mengatasi tantangan pasar.
7. Manajemen Risiko
Ketidakpastian adalah bagian tak terpisahkan dari dunia
bisnis. Terapkan manajemen risiko yang baik untuk mengidentifikasi,
menganalisis, dan mengendalikan potensi risiko yang mungkin muncul. Kembangkan
strategi mitigasi yang efektif untuk meminimalkan dampak negatif dari risiko
tersebut. Manajemen risiko yang baik akan membantu perusahaan untuk lebih siap
menghadapi tantangan dan melindungi aset berharga perusahaan.
Randy Zanuar (???), Pengamat Budaya Tionghoa
menyampaikan dalam menyambut tahun baru Imlek 2025 yang memasuki era Ular Kayu
(Yi Si ??), kita diajak untuk lebih cermat dalam menyikapi
dinamika bisnis. Menurutnya, tahun ini kita akan berada di bawah pengaruh
elemen kayu yang berapi. Kombinasi ini menggambarkan sosok yang kuat, penuh
energi, namun tetap bijaksana.
"Sampe seminggu sebelum imlek 2025, kita masih di tahun
naga kayu (Jia Chen ??), abis itu baru kita ke ular kayu (Yi Si ??),
tahun kayu Yang ?? karena Yi dan Si semuanya Yang ?. Yang
itu panas, maskulin. Yi arahnya ke kayu, Si arahnya ke api. Si juga maksudnya
She ?
ular. Artinya kayu tapi ada apinya, jadi tidak boleh gegabah. Ambil contoh ular
yg hidup di pepohonan (kayu). Ular pohon, hijau terang tapi mematikan. Salah
satunya Zhu Ye Qing ??? (Trimesaurus, contoh Ular Bangkai Laut)," papar
Randy Zanuar.
Menurut Randy, dalam dunia bisnis, kita perlu memiliki
kegesitan dan perhitungan yang matang. Jangan terburu-buru mengambil keputusan,
namun begitu ada peluang, jangan ragu untuk bertindak cepat.
"Tahun Ular Kayu mengajarkan kita untuk menjadi sosok
yang proaktif, namun tetap berhati-hati. Sama seperti ular yang selalu
mengamati lingkungan sekitar sebelum bergerak, kita juga perlu melakukan
analisis mendalam sebelum mengambil langkah strategis. Dengan menerapkan
prinsip-prinsip ini, kita dapat memanfaatkan energi positif tahun Ular Kayu
untuk mencapai kesuksesan dalam bisnis," ajak Randy.
Dengan menerapkan rekomendasi tersebut, perusahaan dapat
menari dengan luwes mengikuti irama Tahun Ular Kayu dan meraih kesuksesan.
Namun, menavigasi lanskap komunikasi yang dinamis ini membutuhkan partner yang
tepat, yang mampu memahami seluruh nuansa tren dan tantangan di tahun 2025. Di
sinilah peran Magpie Public Relations menjadi krusial.
Sebagai agensi PR yang telah meraih penghargaan
"Indonesian PR of the Year 2023", Magpie memiliki rekam jejak yang
kuat dalam membantu brand mencapai tujuan komunikasinya. Keahlian Magpie
terbukti dengan kemenangan di tiga kategori bergengsi, yaitu "Senior
Public Relations Practitioner of the Year", "PR Program of the Year",
dan "The Best Outtakes PR Program awards". Magpie telah menjadi mitra
terpercaya bagi berbagai brand yang berkembang pesat, dari brand kecantikan
seperti barenbliss, Unitary, Premer Beaute, hingga perusahaan teknologi seperti
Solos, Ravenry, dan ICS Compute.
“Di Magpie Public Relations, kami
tidak hanya mengikuti perkembangan industri, tapi juga membentuknya. Kami hadir
untuk memberikan solusi komunikasi bisnis yang paling efektif dan relevan di
era yang terus berubah ini. Ingatkah betapa asingnya istilah 5G, cloud
computing, dan cryptocurrency dulu? Kamilah yang pertama kali memperkenalkannya
kepada masyarakat Indonesia. Keahlian kami adalah menyederhanakan masa depan,
memastikan teknologi Anda dipahami dan diadopsi oleh semua orang,” ungkap Ibnu
Haykal, Direktur Magpie Public Relations.
Magpie Public Relations telah lama berperan sebagai jembatan
yang menghubungkan merek global dengan pasar Indonesia. Dengan pengalamannya,
Magpie telah sukses meluncurkan berbagai produk inovatif dari berbagai negara,
seperti Singapura, Thailand, India, hingga Amerika Serikat, dan menjadikannya
populer di Indonesia. Keberhasilan ini dikarenakan Magpie memiliki pemahaman
yang mendalam tentang masalah dan kebutuhan masyarakat Indonesia.
Alih-alih membangun departemen PR dari awal, Magpie
menawarkan solusi yang lebih efisien. Magpie bertindak sebagai inkubator
departemen PR di perusahaan Anda, menyediakan layanan yang dirancang khusus
sesuai kebutuhan klien, memandu klien memahami setiap proses, dan membantu
mereka membangun hubungan yang kuat dengan media-media utama di Indonesia.
"Kami berusaha mendobrak batas komunikasi konvensional.
Solusi kami dirancang untuk mengundang rasa ingin tahu, memancing diskusi, dan
menguji asumsi yang telah ada. Kami selalu menantang diri untuk terus
memformulasikan pendekatan komunikasi baru yang semakin efektif dan personal.
Perkenalkan brand atau persona Anda kepada kami melalui
haykal@magpiepublicrelations.com atau website kami di
www.magpiepublicrelations.id dan kami akan memformulasikan strategi paling
efektif untuk membuat pasar menginginkan Anda," lengkap Haykal.***