- Pemkab Tanjab Barat Menggelar Apel Gabungan Perangkat Daerah Dirangkaikan dengan Halal Bihalal Seluruh Pegawai
- Bupati H. Anwar Sadat Menghadiri Rapat Paripurna Ketiga, Pemandangan Umum Fraksi-Fraksi DPRD Terhadap LKPJ 2024
- Bupati Tanjung Jabung Barat Memimpin Langsung Rakor Instruksi Presiden RI Terkait Pembentukan Satgas PSN
- Bupati Tanjung Jabung Barat Mengikuti Kegiatan Road To Kajanglako XIII
- Bupati H Anwar Sadat Dilantik sebagai Ketua Majelis Pembimbing Cabang (Kamabicab) Gerakan Pramuka Cabang Tanjung Jabung Barat
- Bupati Tanjung Jabung Barat Menyambut Optimis Peresmian Akatara Gas Processing Facility Milik Jadestone Energy
- Wakil Bupati Tanjung Jabung Barat Menghadiri Musrenbang- RKPD tahun 2026
- Wakil Bupati Tanjung Jabung Barat Pantau Kegiatan Pembersihan Drainase Di Sepanjang Jalan Jenderal Sudirman
- Bupati Tanjung Jabung Barat Membuka Pembinaan Tahap Pertama Qori-Qoriah
- Pemkab Tanjung Jabung Barat Pacu Pembangunan Infrastruktur Jalan Di Kecamatan Seberang Kota
Nilai Ekspor Provinsi Jambi Turun 13,47 Persen

Keterangan Gambar : Talang Duku merupakan salah satu pelabuhan ekspor Provinsi Jambi. f/mas
Mediajambi.com - Nilai ekspor asal Provinsi Jambi pada bulan Oktober 2022 turun 13,47 persen dibanding bulan September 2022, yaitu dari US$ 264,75 juta menjadi US$ 229,10 juta. Penyebab utama turunnya nilai ekspor Provinsi Jambi bulan Oktober 2022 adalah turunnya ekspor pada komoditi minyak nabati, komoditi karet dan olahannya, komoditi kayu lapis dan olahan lainnya, serta komoditi migas.
Kepala BPS Provinsi Jambi Agus Sudibyo mengatakan nilai ekspor sampai bulan Oktober 2022 yaitu sebesar US$ 2.514,37 juta, lebih tinggi dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2021, yaitu naik sebesar 19,39 persen.
Kontribusi terbesar terhadap total ekspor di Jambi adalah ekspor kelompok Pertambangan yaitu sebesar 62,40 persen, diikuti Kelompok Industri sebesar 32,65 persen, dan Kelompok Pertanian sebesar 4,95 persen. Bila dirinci menurut komoditi, Kelompok Industri didominasi oleh karet dan olahannya yang memberikan kontribusi mencapai 16,05 persen.
Penyumbang kontribusi terbesar dari Kelompok Pertambangan yaitu minyak dan gas yang mencapai 48,95 persen. Sedangkan dari Kelompok Pertanian, komoditi pinang memiliki sumbangan 3,84 persen.
- Inflasi Kota Jambi 6,07 Persen dan Muara Bungo 5,79 Persen0
- Jajaran Pemimpin Perusahaan, Raih Top Executive Award 20220
- Kota Jambi Perkuat Digitalisasi Pembayaran Transaksi Pelaku Usaha0
- Agung Toyota Perkenalkan Mobil Kebanggaan Keluarga All New Kijang Innova Zenix0
- OJK Dorong Peran Perempuan dalam Penguatan Integritas dan Pencegahan Korupsi0
Nilai ekspor Kelompok Pertanian Bulan Oktober 2022 sebesar US$ 9,32 juta, naik sebesar 12,01 persen dibanding Bulan September 2022. Hal ini dipengaruhi oleh naiknya nilai ekspor komoditi pinang serta komoditi kopi, teh, dan rempah.
Ekspor Kelompok Pertanian sampai dengan Bulan Oktober 2022 turun sebesar 21,55 persen dibandingkan pada periode yang sama pada tahun 2021. Penurunan nilai ekspor ini karena turunnya ekspor terutama pada komoditi pinang serta komoditi kopi, teh, dan rempah.
Kelompok Industri turun sebesar 15,13 persen dari US$ 98,25 juta pada Bulan September 2022 menjadi US$ 83,39 juta pada Bulan Oktober 2022. Penurunan terjadi pada komoditi minyak nabati (kopra, minyak sawit mentah, minyak kelapa mentah, cangkang inti sawit, dan kopra), komoditi karet dan olahannya (TSNR 10 dan TSNR 20), serta komoditi kayu lapis dan olahan lainnya (serbuk gergaji, kayu lapis, dan papan MDF).
Ekspor Kelompok Industri sampai dengan Bulan Oktober 2022, bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya naik sebesar 12,91 persen.
Nilai ekspor Kelompok Pertambangan Bulan Oktober 2022 turun sebesar 13,78 persen dari bulan sebelumnya yaitu dari US$ 158,18 juta pada Bulan September 2022 menjadi US$ 136,39 juta pada Bulan Oktober 2022.Penurunan terjadi pada nilai ekspor komoditi migas (gas alam).
Nilai ekspor Kelompok Pertambangan sampai dengan Bulan Oktober 2022 dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya naik sebesar 28,58 persen. Hal ini dipengaruhi oleh naiknya nilai ekspor komoditi migas serta komoditi batubara.(mas)