- Bappebti Kemendag Alihkan Tugas Pengaturan dan Pengawasan Aset Keuangan Digital termasuk Aset Kripto serta Derivatif Keuangan kepada OJK dan BI
- Jurnalis Mendominasi Juara Turnamen Domino HUT Jambi Ke-68
- KPU Kota Jambi Tetapkan Maulana-Diza Sebagai Pasangan Walikota Terpilih
- KPU Kota Jambi Gelar Rapat Pleno Terbuka, Penetapan Pasangan Calon Walikota dan Wakil Walikota Terpilih
- Kapolda Jambi Memimpin Upacara Sertijab Dirreskrimum, Dirpamobvit dan Kapolresta
- Kapolda Jambi Silaturahmi bersama Danlanal Palembang
- Hadirkan Spirit DNA R-Series, AEROX ALPHA Beri Dobrakan Desain yang Agresif Ala Motor Super Sport
- Pj Walikota Sampaikan Ucapan Selamat Maulana-Diza Sebagai Walikota dan Wakil Walikota Jambi Hasil Pemilihan Serentak Tahun 2024
- Kapolda Jambi Rotasi dan Mutasi di Jajaran Kepolisian
- Kaleidoskop 2024: 1.042 Km Jalan Tol Trans Sumatera dan Inovasi Digital, Wujudkan Asta Cita
Nyaman Kadang Tidak Baik oleh Chika Olivia
Keterangan Gambar : Chika Olivia
Mediajambi.com (Tangerang Selatan) - Chika Olivia merilis single terbaru yang berjudul “Out”. Chika Olivia sendiri dikenal sebagai salah satu dari tiga orang di band jazz elektronik Littlefingers. Tentu karya solo Chika Olivia kali ini berbeda dengan karya-karya yang ia telurkan di Littlefingers. Bahkan karya terbarunya ini juga berbeda dengan karya-karya yang ia telah rilis sebelumnya. Mungkin tidak akan pernah akurat jika kita bergumam mengenai aliran atau genre musik. Namun rilisan Chika kali ini dapat dikatakan lebih memiliki unsur pop dengan pemilihan melodi vokal yang ia garap.
Dibuka dengan harmoni vokal ala Becca Stevens. “Out” sungguh menyuguhkan rasa yang transparan dan murni. Tidak berlebihan dan sangat pas. Chika yang sejatinya adalah seorang pianis pun kali ini memilih gitar sebagai jalan utama untuk lagu ini melangkah. Entah mengapa lagu ini terasa sangat nyaman di awal, hingga masuknya drum yang seolah menjadi deskripsi dari distorsi perjalanan yang tenang. Sesederhana, hidup tidak semudah itu.
Lalu bagaimana tentang cerita dibalik lagu ini? Interpretasi Chika pada penulisan lirik rasanya sangat rapat dengan kegiatan penuh romansa yang kandas. Namun menariknya jika diperhatikan lebih teliti, lagu ini seolah memberikan kita sebuah perjalanan pulang-pergi. Bagaimana seorang Chika menikmati perjalanan yang luar biasa nyaman. Hingga akhirnya rasa nyaman dan kebahagiaan itu akhirnya terasa fana. Perjalanan waktu yang justru membuatnya melupakan jati dirinya. Tentu kita tidak perlu membahas jati diri seseorang. Tapi bentuk perjalanan seperti ini rasanya cukup lumrah.
- Optimasi Pengembangan Lapangan Tahap-2 WK Rokan Disetujui, Tambah Investasi Hulu Migas Rp35 Trilyun0
- Sambut Jakarta E-Prix 2022, Panpel Gelar Kompetisi Jurnalistik0
- Success Ratio Sumur Eksplorasi Mencapai 80%0
- Bangga MAXImal All New NMAX 155 Connected Jadi Motor Paling Membahagiakan di Tahun 20220
- FJPI dan KemenPPPA Gelar Lomba Menulis DRPPA0
Setelah berbincang langsung dengan gadis kelahiran 1997 ini. Awalnya ia menuliskan lagu ini untuk kisah cintanya. Namun seiring proses penggarapan lagu ini, ia menyadari bahwa banyak pesan tersirat yang multi tafsir. Seolah lagu ini diturunkan oleh Tuhan sebagai pengingat tentang jati dirinya. Tentu rasa cinta dan iman selalu menjadi sepasang ornamen dalam hidup manusia.
Semiotika yang sungguh menarik rasanya tersimpan di kutipan lirik “Comfort zone like empty space. Nothing grows and bloom out of it”. Kalimat ini seperti sebuah statement universal tentang hidup. Ada kalanya dimana rasa nyaman membuat kita menjadi statis. Membiarkan api yang padam hingga merubah pandangan kita untuk berhenti teliti. Beruntungnya Chika diberikan kesadaran itu oleh semesta. Dia diingatkan kembali untuk melihat siapa jati dirinya. Pandangan yang mungkin sebelumnya praktis kembali taktis melihat kehidupan. Rangsangan pikiran untuk tertutup kali ini terpancing lebih berani untuk berpendapat. Tentu semua ini adalah bagian dari bagaimana manusia tumbuh berkembang.
Pada karya ini Chika juga dibantu oleh beberapa sahabat yang terlibat. Alunan gitar dipetik indah oleh Novaldy Arifin. Sedangkan untuk penggarapan vokal dan gitar di eksekusi dengan ciamik oleh David Halim di White Cat Studio. Selanjutnya mixing di garap di benua yang berbeda oleh Feri Bong di Boston dan mastering oleh Aryo Pradana. Karya audio dikemas secara visual oleh Farsya Zoeleicha dari Amerta.(***)