- Gubernur Al Haris Kukuhkan 278 Siswa Baru Angkatan XXXII SMAN Titian Teras H Abdurrahman Sayoeti
- Gubernur Al Haris: Lomba Cerdas Cermat Sarana Edukasi Pembentukan Karakter Generasi Penerus
- Doa Bersama di Masjid At-Taqwa Warnai Peringatan HUT ke - 80 TNI di Korem 042/Gapu
- Wabup Katamso Hadiri Peringatan PRB di Mojokerto
- Wawako Diza Tekankan Pentingnya Peran Baznas : Memberikan Kontribusi Nyata Bagi Penguatan Kesejahteraan Masyarakat
- Komitmen Turunkan Angka Pengangguran Terbuka, Walikota Jambi Sambangi Ditjen Binalavotas Kemnaker
- Sebanyak 15 Petarung Jambi Siap Berlaga di PON Kudus Jawa Tengah
- 80 Atlit Jambi dari 8 Cabor Siap Persembahan Medali di PON Kudus Jawa Tengah
- Gubernur Al Haris Terima Kunker Panja Migas Komisi XII DPR RI
- Sekda Sudirman: ASN Jambi Siap Berprestasi dan Melayani
Orang Tua Korban Perundungan di SMP Plus Baiturahman Ogah Berdamai

Keterangan Gambar : Orang Tua Korban Perundungan di SMP Plus Baiturahman Ogah Berdamai
Mediajambi.com - Video seorang anak dibully oleh teman temannya tengah viral di media sosial. Orang tua korban yang dibully, Yudaqi memutuskan untuk memilih jalur hukum karena tak terima anaknya ditendang dan dipukul oleh teman sekelasnya.
Kasus perundungan yang terjadi di SMP Plus Baiturrahman, Kota Bandung, Jawa Barat itu membuat sang ibu terpukul.
"Kami sudah membuat laporan polisi,” kata Yudarmi, Sabtu (19/11/2022), seperti dikutip dari Tribun Jabar.
- Ombudsman Jambi Dorong Penyelesaian Dugaan Kasus Kekerasan di Ponpes Muaro Jambi0
- Pembunuhan Sadis di Merangin Hanya Karena Berebut Buah Durian0
- Kepala Warga Kena Peluru Nyasar, Satreskrim Polres Batanghari Buru Pelaku0
- Razia di Kota Jambi Puluhan Botol Miras Disita dari Warung warung0
- Lakalantas di Jambi, Seorang Wanita Tewas Ditempat0
Saat ini, pihak keluarga tengah membuat surat pengantar visum yang akan digunakan sebagai buktinya adanya bullying tersebut.
“Ini lagi bikin surat pengantar untuk visum,” ujarnya.
Ketika ditanya soal upaya mediasi antara korban dan pelaku, Yudarmi seolah enggan damai dan kukuh akan menempuh upaya hukum.
“Tetap jalur hukum,” tegasnya. Kepala SMP Plus Baiturrahman, Saefullah Abdul Muthalib, membenarkan bahwa peristiwa bullying yang viral di media sosial terjadi di lingkungan sekolahnya.
Menurutnya, para siswa sedang bermain game tebak-tebakan, di mana salah satu siswa dipasangkan helm. Kemudian dipukul dari belakang, lalu menebak siapa yang memukul.
Namun, salah satu siswa tak hanya memukul, tetapi juga menendang korban. Menurut Saefullah, pelaku menendang korban sebanyak tiga kali. Namun, dalam video yang beredar, ada empat kali tendangan dan satu kali pukulan.
“Lama kelamaan bukan dengan tangan (memukulnya), tapi dengan kaki salah seorang (siswa) sampai tiga kali pukulan dengan kaki,” jelas Saefullah, Sabtu.
Usai insiden tersebut, korban pun langsung dilarikan ke rumah sakit untuk menjalani pemeriksaan dan perawatan.(*)