Peranan Anak dalam Pembangunan Jambi

By MS LEMPOW 29 Jul 2022, 07:17:48 WIB RAGAM
Peranan Anak dalam Pembangunan Jambi

Keterangan Gambar : Nopriansyah, SST, MSi Statistisi BPS Provinsi Jambi


Mediajambi.com - Pembangunan berkelanjutan menurut Emil Salim adalah suatu proses pembangunan yang mengoptimalkan manfaat dari sumber daya alam serta sumber daya manusia, dengan menyerasikan sumber daya alam dengan manusia dalam pembangunan. Secara konseptual, pembangunan berkelanjutan merupakan transformasi progresif terhadap struktur sosial, ekonomi, politik. Hal tersebut untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dalam memenuhi kepentingan tanpa mengorbankan kemampuan generasi mendatang.

Pada konsep pembangunan berkelanjutan diatas, jelas bahwa pembangunan sumber daya manusia mempunyai porsi besar untuk dicapai oleh semua bangsa. Dalam 17 tujuan pembangunan berkelanjutan sebagian ditujukan untuk pembangunan manusia, seperti tanpa kemiskinan, tanpa kelaparan, kehidupan sehat dan sejahtera, pendidikan berkualitas, kesetaraan gender, pekerjaan yang layak, serta konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab.

Dari konsep pembangunan diatas, terlihat bahwa peranan anak cukup sentral dalam mencapai tujuan pembangunan. Anak sebagai generasi penerus bangsa, harus dipersiapkan dengan baik karena mereka merupakan modal dan motor pembangunan. Apa sebenarnya peranan penting anak dalam pembangunan? Peranan terpenting anak dalam pembangunan adalah besarnya peran serta mereka dalam meningkatkan kualitas dan kompetensi diri melalui dunia pendidikan. Pendidikan cerminan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas.

Baca Lainnya :

Dalam menggambarkan peranan anak dalam pembangunan Jambi, ini dapat dilihat melalui angka partisipasi sekolahnya. Dari data Angka partisipasi sekolah murni (APM) SD sederajat yang sudah dirilis BPS, terlihat angka APM SD Jambi sudah sangat tinggi mencapai 99,71 persen. APM SD Jambi ini lebih tinggi jika dibandingkan dengan angka nasional secara umum, bahkan lebih tinggi dibandingkan DIY yang kotanya terkenal sebagai kota pelajar. 

Di tingkat pendidikan menengah pertama, APM SMP Jambi masih cukup tinggi. Angkanya hampir sama dengan angka nasional yaitu sebesar 82,27 persen. Di tingkat SMP ini, APM Jambi masih lebih baik dibandingkan dengan DIY sebagai Provinsi dengan IPM tertinggi. 

Pada tingkat pendidikan menengah atas, APM SM Jambi juga masih lebih tinggi dibandingkan dengan APM Nasional. APM SM Jambi di tahun 2021 mencapai 67,33 persen, sedikit lebih rendah dibandingkan APM SM DIY (72,55). 

Dari data APM diatas tergambarkan, baik di Jambi, di provinsi lain bahkan nasional, semakin tinggi pendidikan, maka semakin rendah angka partisipasinya. Ini yang menjadi pekerjaan rumah kita bersama untuk meningkatkan partisipasi di setiap jenjang pendidikan. Pendidikan merupakan jembatan anak untuk meraih kesuksesan.

Pola angka partisipasi sekolah yang menurun dari tingkatan pendidikan ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu pertama biaya yang semakin besar untuk tingkatan pendidikan yang lebih tinggi. Memang untuk sekolah menengah pertama negeri, biaya pendidikannya masih digratiskan, tetapi tidak semua anak dapat diterima di SMP negeri karena jumlahnya sekolahnya yang terbatas. Sebagian tetap harus masuk ke sekolah swasta yang bayarannya kadang tidak murah. Ini sekaligus mengungkapkan faktor yang kedua yaitu jumlah fasilitas pendidikan yang semakin terbatas untuk jenjang yang lebih tinggi.

Ketiga adanya tuntutan membantu perekonomian keluarga. Di tahun 2020, tingkat partisipasi angkatan kerja (TPAK) anak usia 15-17 tahun mencapai 17,27 persen. Ini sedikit banyak menggambarkan masih adanya tuntutan ekonomi terhadap anak-anak, padahal di usia tersebut mereka seharusnya masih fokus untuk mendapatkan pendidikan yang layak.

Keempat karena alasan menikah. Berdasarkan data susenas 2020, terdapat 0,54 persen anak usia 10-17 tahun yang berstatus kawin. Status perkawinan ini sudah barang tentu mengharuskan mereka untuk berhenti bersekolah, karena mereka harus fokus untuk mengurus rumah tangganya.

Untuk meningkatkan peranan anak pada pembangunan sumber daya manusia melalui pendidikan yang berkualitas pemerintah dapat melakukan beberapa hal, pertama menciptakan pendidikan yang murah untuk setiap jenjang. Mendapatkan pendidikan yang tinggi menjadi hak semua anak bangsa, dan tugas pemerintah untuk memberikan pendidikan yang terjangkau bagi semuanya.

Kedua pemerintah juga berkewajiban untuk menyediakan fasilitas pendidikan yang memadai. Sistem zonasi yang diterapkan sekarang sedikit menyulitkan peserta didik di sebagian daerah yang tempat tinggalnya jauh dari sarana pendidikan, karena jarak menjadi penentu anak bisa masuk di sekolah tersebut. Sebenarnya sistem zonasi ini sangat baik untuk diterapkan dengan catatan fasilitas pendidikan sudah merata di setiap zona, kalau tidak malah akan menyusahkan para peserta didik.

Ketiga pemberian beasiswa baik untuk siswa miskin maupun siswa yang berprestasi. Dengan bantuan beasiswa pastinya akan meringankan beban orang tua siswa dalam membiayai pendidikan anaknya. Begitupun bagi siswa yang berprestasi ini menjadi penyemangat untuk terus berprestasi dalam segala bidang.

Keempat sosialisasi tentang Undang-undang perkawinan yang melarang perkawinan anak. Masyarakat harus dibuat faham bahwa usia anak belum saatnya untuk menikah, karena usia anak masih saatnya mereka untuk bermain dan memperoleh pendidikan yang layak. Selain itu, perlu juga adanya pengawasan atas pergaulan anak, jangan sampai pernikahan yang terjadi karena akibat pergaulan bebas.   

Kita semua sepakat bahwa peranan anak dalam pembangunan menjadi sangat penting karena anak sebagai generasi penerus bangsa. Peran penting tersebut tercermin pada partisipasi anak pada dunia pendidikan, karena pendidikan merupakan modal bagi anak untuk menjadi sumber daya yang berkualitas. Semoga dengan perhatian pemerintah, masyarakat dan orang tua, kualitas pendidikan Jambi dapat terus meningkat. Salam****





Write a Facebook Comment

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

Semua Komentar

Tinggalkan Komentar :