- Temui Menkeu Purbaya, Gubernur Al Haris Sampaikan Keluhan Daerah Terkait Penurunan TKD
- Wabup Katamso Tinjau Lokasi Rencana Pembangunan TPST di Merlung
- Bupati Anwar Sadat Pimpin Rapat Penyusunan RAPBD 2026
- Perkuat Ketahanan Keuangan di Tengah Disrupsi Teknologi dan Pergeseran Lanskap Global
- Peralihan Pengaturan dan Pengawasan Derivatif Keuangan dengan Aset yang Mendasari Berupa Efek dari Bappebti ke OJK
- Gubernur Al Haris Kukuhkan 278 Siswa Baru Angkatan XXXII SMAN Titian Teras H Abdurrahman Sayoeti
- Gubernur Al Haris: Lomba Cerdas Cermat Sarana Edukasi Pembentukan Karakter Generasi Penerus
- Doa Bersama di Masjid At-Taqwa Warnai Peringatan HUT ke - 80 TNI di Korem 042/Gapu
- Wabup Katamso Hadiri Peringatan PRB di Mojokerto
- Wawako Diza Tekankan Pentingnya Peran Baznas : Memberikan Kontribusi Nyata Bagi Penguatan Kesejahteraan Masyarakat
Percepat Penurunan Stunting, Pj Walikota Jambi : Harus Ada Komitmen Dan Kerja Sama

Keterangan Gambar : Percepat Penurunan Stunting, Pj Walikota Jambi : Harus Ada Komitmen Dan Kerja Sama
Mediajambi.com -
Pemerintah Kota (Pemkot) Jambi fokus melaksanakan penurunan stunting sebagai
program prioritas pemerintah dengan berbagai strateginya. Diantaranya, seperti
tampak pada Selasa siang (16/7/2024), Pemkot Jambi melalui Dinas Pengendalian
Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) melaksanakan giat Pemberian Makanan
Tambahan (PMT) Tahap II untuk Keluarga Berisiko Stunting Tahun 2024.
Program pemberian bantuan makanan tambahan bagi keluarga
berisiko stunting yang berlangsung di Aula DPPKB Kota Jambi itu, dilakukan
secara seremonial oleh Pj Wali Kota Jambi Sri Purwaningsih didampingi Plt
Kepala DPPKB Kota Jambi M. Mulyadi Yatub.
Pj Walikota Jambi dalam arahannya mengatakan, upaya
percepatan Penurunan Stunting Kota Jambi Tahun 2024 adalah dengan melakukan
intervensi spesifik terhadap kelompok sasaran.
Upaya nyata serta komitmen Pemerintah Kota Jambi dalam upaya
percepatan penurunan stunting itu diantaranya diwujudkan dalam bentuk pemberian
makanan tambahan bagi keluarga beresiko stunting atau keluarga yang anaknya
stunting.
"Saya sangat optimis melalui kegiatan kita hari ini,
merupakan salah satu cara untuk mencegah lahirnya stunting baru di Kota Jambi,
pasalnya hal itu terpaut pada aspek gizi. Untuk meningkatkan gizi keluarga
berisiko, maka perlu aksi bersama-sama dengan menyalurkan makanan tambahan,
makanan yang dimaksud itu tidak mesti mahal tetapi cukup bergizi," tutur
Sri.
Dia menambahkan, laju pertumbuhan penduduk Kota Jambi
berdasarkan Proyeksi BPS Kota Jambi Tahun 2023 telah tercapai 1,27%, oleh
karenanya Pemkot Jambi mendukung semua kegiatan Program KB, supaya laju
pertumbuhan penduduk dan stunting itu bisa dikendalikan. Selain itu kata Sri,
data dari EPPGBM Februari Tahun 2024, di Kota Jambi tercatat ada 273 anak yang
beresiko stunting.
"Ini menjadi perhatian kita bersama, maka saya mengajak
bapak dan ibu semua untuk melakukan kerjasama yang lebih serius, agar angka ini
bisa diturunkan lagi. Ini merupakan PR kita bersama untuk menurunkan jumlah
tersebut, harus ada komitmen dan kebijakan yang dapat mengarahkan,
mengkoordinasikan, dan memperkuat strategi serta target pencegahan stunting,
dan itu tidak dapat dilakukan sendiri-sendiri, harus ada kerjasama dan
melibatkan pemangku kepentingan baik dari unsur pemerintah, swasta, organisasi,
masyarakat sipil, lembaga pembangunan, media, akademisi, dan masyarakat
umum," tambahnya.
Sri menegaskan pentingnya penurunan stunting dilakukan
sedini mungkin untuk menghindari jangka panjang yang merugikan seperti
terhambatnya tumbuh kembang anak, serta perkembangan otak sehingga kecerdasan
anak tidak maksimal. Dia juga mengingatkan, bahwa stunting tidak hanya terjadi
pada keluarga kurang mampu, tetapi juga bisa terjadi pada yang mampu sekalipun.
"Stunting bukan hanya masalah kemiskinan dan akses
terhadap pangan, tetapi juga pola asuh dan pemberian makan pada balita yang
keliru," ungkapnya.
Pj Walikota Jambi itu juga mengimbau agar para Camat dan
Lurah dalam wilayah kota Jambi bisa bekerja secara maksimal untuk menekan angka
stunting.
"Saya mengimbau untuk Kecamatan yang wilayahnya masih
tinggi kasus Stuntingnya segera tangani dengan baik. Ditargetkan tahun 2024 ini
ada penurunan yang signifikan," tegas Sri.
Lebih lanjut, Sri juga akan memaksimalkan bantuan anggaran
kepada keluarga berisiko stunting. "Kita akan menaikan anggarannya bila
memungkinkan melalui APBD, jika tidak, kita masih memiliki banyak program,
termasuk bapak asuh dan mengajak para mitra-mitra kita yang siap
bekerjasama," jelas Sri.
"Mudah-mudahan dengan adanya berbagai program
penanganan stunting di Kota Jambi ini, semakin cepat menurunkan resiko stunting
di keluarga-keluarga kita di kota Jambi," pungkas Sri.
Sebelumnya, Plt Kepala DPPKB Kota Jambi M. Mulyadi Yatub
dalam laporannya menyampaikan, Pemberian Makanan Tambahan (PMT) kepada keluarga
berisiko stunting ini adalah yang kedua di Tahun 2024, dan menyasar pada 273
keluarga.
"Di Triwulan II ini keluarga berisiko stunting di Kota
Jambi alami penurunan, yang awalnya pada tahun 2023 ada 314 keluarga, sementara
di tahun 2024 ini tercatat pada data Dinas Kesehatan dan Dinas Sosial hanya 273
keluarga. Itu semua tersebar diseluruh Kecamatan dalam Kota Jambi, "
terang Mulyadi Yatub.
Pansus PPDB Kota Jambi Usulkan Rolling Jabatan Kepala
Sekolah untuk Pemerataan Mutu Pendidikan
Dia juga berharap, guna memaksimalkan bantuan kepada para
keluarga berisiko stunting agar ada tambahan anggaran dari Pemerintah kota
Jambi.
"Dalam bantuan ini berisi 5 kilo beras 30 butir telur,
dan 400 gram susu. Besar harapan kami untuk dapat support anggaran tambahan
sehingga bisa lebih maksimal memberikan bantuan kepada para keluarga berisiko
stunting ini," pungkasnya.
Turut hadir dalam acara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota
Jambi Ida Yuliati, Kepala Dinas Sosial Kota Jambi Yunita Indrawati, perwakilan
Bappeda Kota Jambi, Camat Jelutung Hartono, keluarga penerima PMT, serta
undangan lainnya. (*)