- Sukses Panen Jagung dan Tomat, Petani Binaan Pertamina EP Jambi Field Siap Garap Lahan yang Lebih Luas
- Walikota Maulana Terharu: Usulan Lahan Sekolah Rakyat Diterima Mensos, Legalitas Dinyatakan Clean and Clear
- Polda Jambi Siap Razia Kendaraan Mati Pajak, Dimulai 21 April 2025
- Pemkot Jambi Buka Seleksi Terbuka Calon Pimpinan BAZNAS 2025–2030, Kadis Kominfo: Kami Ajak Tokoh Islam Profesional Berkontribusi
- Pemkot Jambi Salurkan Bantuan Rp91 Juta untuk Korban Bencana dan Kebakaran
- Wawako Diza: Pemkot Jambi Gencarkan Tes Urine dan Sweeping Judi Online di Kalangan ASN
- Walikota Jambi Hadiri Peluncuran SP2D Online, Langkah Baru Menuju Keuangan Daerah Bebas Korupsi
- Walikota Maulana Meluncurkan Kebijakan Percepatan Layanan BPHTB
- Gelontorkan Dana Rp4,1 Miliar dari BTT, Pemkot Jambi Bangun Jembatan Baru di Jalan Sari Bakti
- Maulana dan Diza Resmi Sandang Gelar Pemangku Adat dan Sri Purwaningsih Dianugerahi Gelar Datin : Tanda Cinta Masyarakat Kota Jambi
Peternakan Terintegrasi di Balaraja Diresmikan, Ridwan Ajak Masyarakat Dukung Inovasi Agribisnis

Keterangan Gambar : Peternakan Terintegrasi di Balaraja Diresmikan, Ridwan Kamil Ajak Masyarakat Dukung Inovasi Agribisnis Arie Triyono
Mediajambi.com - Banten kini memasuki era baru kemajuan industri
peternakan di wilayahnya yang ditandai dengan dibukanya peternakan terintegrasi
seluas 14,4 hektar di Balaraja. Acara peresmian dihadiri beberapa tokoh
masyarakat Banten, tokoh Jawa Barat, serta sejumlah tokoh nasional. Dua di
antaranya adalah mantan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil dan ulama kharismatik
sekaligus pimpinan Pondok Pesantren Al-Bahjah, Buya Yahya.
Ridwan
Kamil mengapresiasi hadirnya peternakan terintegrasi di bawah naungan bendera
PT. Lembu Setia Abadi Jaya (LSAJ). Grup usaha agribisnis yang dipimpin
pengusaha nasional, Arie Triyono. “LSAJ ini fokus menjadi bagian dari ketahanan
pangan nasional dan tentunya dengan ketahanan pangan ini akan memperkuat
pertahanan keamanan Indonesia di tengah situasi global yang sangat tidak bisa
diprediksi,” tukas Ridwan. “Indonesia yang subur makmur ini butuh orang-orang
hebat seperti Pak Arie dengan LSAJ untuk mewujudkan ketahanan pangan nasional,”
sambung pria yang biasa disapa Kang Emil ini.
Emil
kemudian mengingatkan bahwa masa depan Indonesia itu harus makmur, adil, dan
merata. Sebagai seorang arsitek, Emil pun menekankan pemerataan pembangunan
Indonesia agar tidak terkonsentrasi di satu wilayah, tapi harus tersebar
sehingga kemakmuran dan kesejahteraan bisa merata. Oleh karena itu, Emil memuji
niat baik LSAJ yang telah berinvestasi di Balaraja, Banten.
“Di
Banten dan Jawa Barat yang belum tersentuh, butuh tangan-tangan dingin
pengusaha yang luar biasa seperti Pak Arie Triyono untuk menghadirkan dan
memeratakan kesejahteraan,” pungkas Emil.
Berbagi Visi Lewat Peternakan Terintegrasi
Dalam
sambutannya, Arie Triyono sebagai tokoh visioner di balik peternakan
terintegrasi ini, menekankan perlunya mengubah narasi seputar pertanian. “Ini
tentang membentuk kembali pola pikir masyarakat, khususnya generasi milenial
yang selama ini menganggap pertanian kotor, berbau, dan kurang prospektif. Saya
bertekad untuk membuktikan bahwa pertanian memiliki potensi besar dan masa
depan yang cerah,” ujar Arie.
Di
hadapan tamu undangan, Arie pun menambahkan, "Saya terinspirasi dan
terpanggil untuk mengajak masyarakat Indonesia untuk bangkit dan berkontribusi
pada pengembangan ekonomi kerakyatan dengan merangkul pertanian, baik sebagai
petani maupun peternak.”
Melalui
perusahaan yang didirikannya ini, Arie ingin membangun peternakan sapi dan
domba terintegrasi yang dikenal sebagai "Integrated Farming - One Stop
Shopping Peternakan”. Salah satu dorongan di balik usahanya ini adalah berkaca
dari melimpahnya sumber daya di Indonesia.
Dengan
penuh semangat, Arie menyatakan, "Hidup di negara yang diberkati dengan
kekayaan, kesuburan, dan kemakmuran, hati ini menangis. Impor beras, daging,
garam, bawang putih, dan gula, itu menyedihkan. Saya bertekad mengubah mimpiku
menjadi kenyataan, di mana Indonesia bisa mandiri dalam produksi daging,
diikuti oleh beras dan gula.”
Di
akhir sambutannya, Arie membayangkan masa depan di mana komunitas pertanian
berkembang dan sejahtera, melepaskan diri dari belenggu penderitaan. Ia
menyatakan, "Saya ingin melihat komunitas petani dan peternak kita tidak
hanya sebagai objek penderitaan, tetapi sebagai kontributor yang makmur dan
sejahtera bagi negara kita.”
Arie
Triyono berharap peternakan terintegrasi yang dibangunnya akan menjadi
inspirasi bagi banyak orang, serta mendorong lebih banyak individu bergabung
dalam penguatan ketahanan pangan, diantaranya dengan swasembada daging
nasional. Oleh karena itu, Arie pun menambahkan bahwa peternakan LSAJ di
Balaraja ini disiapkan juga sebagai wahana pelatihan bagi masyarakat yang ingin
belajar agribisnis khususnya peternakan.
Terkait
hal ini, Buya Yahya sebagai ulama sekaligus tokoh nasional, memuji niat baik
Arie dalam pengembangan ilmu dan ketrampilan masyarakat di sektor peternakan.
“Ide beliau Balaraja ini akan jadi tempat belajar. Orang yang mengajar harus
berilmu dulu dan beliau memberikan contoh lewat peternakan yang besar ini. Saya
harap pengusaha lain bisa punya pemikirian seperti ini. Bukan hanya memperkaya
diri tapi mengajari orang lain agar bisa sukses seperti dia. Ini juga penting
untuk kemandirian ekonomi umat,” papar Buya Yahya.
Sambutan dari Masyarakat
Peresmian
area perkantoran PT. LSAJ menandai pengembangan peternakan terintegrasi dengan
pendekatan saintifik dan modern. Di area telah tersedia fasilitas untuk
breeding (pembibitan), pabrik pakan, pabrik kompos, cold storage, pabrik bakso,
nugget, dan sosis.
Dengan
adanya integrated farming inilah, maka diharapkan ada peningkatan nilai tambah
dari sektor peternakan. Visi ini didukung oleh mitra LSAJ dari sektor swasta
dan sesama pelaku usaha lainnya.
Salah
satunya disampaikan oleh General Manager Produksi Karnivor, Steven Rustandi.
Karnivor adalah jaringan restoran dengan menu utama daging yang telah memiliki
6 cabang di Jakarta, Bekasi, dan Bandung. Secara rutin LSAJ menyediakan pasokan
daging sekitar 3 ton per bulan untuk kebutuhan seluruh jejaring Restoran
Karnivor.
“Dari
pengelolaannya sangat luar biasa. Jadi kita bisa lihat pengaplikasian
teknologi, higienitasnya betul-betul sangat diperhatikan. Mulai dari
pengelolaan sapinya, pakannya pilihan, hasil dagingnya pun jauh di atas
standar,” kata Steven.
Apresiasi
juga datang dari Bambang Prijambodo, pengusaha pemilik destinasi pariwisata
Tirto Gumarang Magetan, Jawa Timur yang hadir saat acara. “Strategi bisnis Pak
Arie yang berani dan visioner ini menginspirasi banyak orang, termasuk saya
untuk mengembangkan agribisnis di daerah kita masing-masing,” ujar Bambang.****