- Makeup Dimanapun Praktis dan Lebih Stylish! Aeris Beaute Hadirkan Dua Warna Baru untuk The Signature 4-in-1 Brush
- Pemkot Jambi Serahkan SK kepada 1.909 PPPK, 1 Mundur dan 8 Tak Hadir
- Pertamina Gandeng BPOM Wujudkan UMKM Berdaya Saing di Program Basamo Elok Jambi
- Dibawah Guyuran Hujan Ribuan Peserta Khidmat Ikuti Upacara Hardiknas di Balaikota Jambi
- Kolaborasi Perwosi dan Taekwondo Jambi Hadirkan Kejuaraan Kartini Cup 2025
- Bupati H Anwar Sadat Menerima Audiensi dari Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Provinsi Jambi
- Bupati Tanjab Barat Inspektur Upacara Peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) tahun 2025
- Pemkab Tanjab Barat Memperingati Hari Buruh Internasional (May Day) tahun 2025
- OJK dan BPS Umumkan Hasil Survei Nasional Literasi Dan Inklusi Keuangan (SNLIK) Tahun 2025
- Perkuat Sinergi, Ketua SMSI Provinsi Jambi Sambut Kunjungan Silaturahmi Kakanwil HAM
Wagub Sani Minta FGD Penanganan Banjir Sungai Batang Merao Dapatkan Solusi Permanan

Keterangan Gambar : Wagub Sani Minta FGD Penanganan Banjir Sungai Batang Merao Dapatkan Solusi Permanan
Mediajambi.com - Wakil Gubernur Jambi H Abdullah Sani, membuka secara resmi Focus Group Discussion (FGD) Penanganan Banjir Sungai Batang Merao Pasca Banjir Januari 2024, bertempat di Hotel Aston, Selasa (07/05/2024).
Dalam
kesempatan tersebut Wagub Sani meminta agar pertemuan pada FGD ini diharapkan
multipihak dapat berdiskusi menemukan solusi permanen penanganan banjir di Kota
Sungai Penuh dan Kabupaten Kerinci. Hadir pada kesempatan tersebut Wali Kota
Sungai Penuh Ahmadi Zubir, Pj. Bupati Kerinci Asraf, S.Pt., M.Si, serta OPD
terkait.
Dalam sambutan dan arahannya Wagub Sani menyatakan bahwa
semua pihak harus menyadari bahwa permasalahan banjir ini tidak dapat
diselesaikan secara sektoral, tetapi membutuhkan sinergisitas dan kolaborasi
multi sektor. “Saya berharap masukan dari pemerintah daerah dan perangkat
daerah terkait, instansi vertikal serta para pakar dapat menghasilkan
solusi/alternatif kedepan dalam mengelola ekosistem dan mengurangi dampak
bencana diwilayah Kota Sungai Penuh dan Kabupaten Kerinci,” kata Wagub Sani.
Wagub Sani juga menyatakan bahwa akan banyak tantangan yang
perlu diselesaikan secara bersama baik terkait pengurangan potensi bahaya
banjir maupun regulasi terkait penanganan daerah aliran Sungai antar wilayah
administrasi yang berbeda. “Besar harapan saya melalui kegiatan ini, kedepan
kita dapat menyusun program terintegrasi, baik dari hulu, tengah hingga hilir,
menyiapkan solusi dan alternatif untuk memitigasi dan menangani banjir
dikawasan rawan bencana dan juga seluruh wilayah Provinsi Jambi,” ujar Wagub
Sani.
Menurut Wagub Sani, dalam penanggulangan banjir yang terjadi
di Kota Sungai Penuh dan Kabupaten Kerinci pada bulan Januari 2024 lalu, baik
pada saat banjir maupun pasca banjir, Pemerintah Provinsi Jambi melalui
perangkat daerah terkait membantu penanganan, memastikan agar pasokan masakan
dan bantuan logistik kepada masyarakat diwilayah tersebut tidak terganggu.
“Evakuasi warga diminta secepatnya dilakukan untuk daerah
yang dinilai rawan bencana. Petugas kesehatan juga diminta siaga disetiap posko
pengungsi selama 24 jam dan gratis untuk mengantisipasi adanya pengungsi yang
jatuh sakit. Besar harapan kita bersama, agar apa yang telah dilakukan dan
sedang diupayakan oleh Pemerintah Provinsi Jambi untuk menangani bencana banjir
di Kabupaten Kerinci, Kota Sungai Penuh dan seluruh wilayah rawan bencana di
Provinsi Jambi dapat mengurangi dampak yang dirasakan oleh masyarakat, dan
selanjutnya dapat menguatkan komitmen seluruh masyarakat Provinsi Jambi bersama
dengan pemerintah daerah dan pihak terkait untuk meningkatkan kolaborasi dan
koordinasi melakukan mitigasi terhadap bencana banjir diwilayah Provinsi
Jambi,” ucap Wagub Sani.
Wagub Sani juga menyampaikan bahwa penanganan sedimentasi
(pendangkalan) Sungai Batang Merao merupakan kewenangan Pemerintah Pusat,
tetapi Pemerintah Provinsi Jambi berupaya untuk mengusulkan ke Pemerintah
Pusat. “Saya berharap semua stakeholder dapat memonitor dan saling
berkoordinasi agar upaya- upaya mitigasi banjir dapat dilakukan lebih maksimal,
berupaya untuk mengenali risiko banjir, penegakan aturan serta penyadaran
masyarakat untuk memitigasi dan mengatasi banjir diwilayah Provinsi Jambi,”
pungkas Wagub Sani.
Sementara itu Penjabat (Pj) Bupati Kerinci Asraf, S.Pt.,M.Si
dalam paparannya menyatakan bahwa peristiwa bencana alam banjir dan tanah
longsor di Kabupaten Kerinci pada tanggal 30 Desember 2023 lalu disebabkan oleh
intensitas curah hujan yang tinggi dibeberapa titik lokasi, sehingga memicu
meluapnya air Sungai Batang Merao dan beberapa anak Sungai lainnya.
“Berdasarkan perhitungan dari dinas terkait, diperoleh nilai
total kerugian akibat rusaknya infrastruktur, rusaknya lahan pertanian dan
meningkatnya kerentanan kesehatan masyarakat pada wilayah terdampak bencana
alam banjir dan longsor yaitu sebesar Rp. 896.441.382.504 (Delapan ratus
Sembilan puluh enam miliar empat ratus empat puluh satu juta tiga ratus delapan
puluh dua ribu lima ratus empat rupiah). Dan untuk itu salah satu upaya
penanganan pasca banjir ini pemerintah Kabupaten Kerinci telah membentuk Tim
Pengkajian kebutuhan banjir dan longsor Kabupaten Kerinci,” jelas Pj. Bupati.
Pj. Bupati juga memaparkan langkah yang harus dilakukan di
Sungai Batang Merao yaitu diantaranya normalisasi sepanjang Sungai Batang Merao dari Hulu ke
Hilir, pembangunan Turap/Talud/Bronjong di Tebing Sungai yang rawan longsor,
dan juga melakukan normalisasi Danau Kerinci. (mas)