- Bappebti Kemendag Alihkan Tugas Pengaturan dan Pengawasan Aset Keuangan Digital termasuk Aset Kripto serta Derivatif Keuangan kepada OJK dan BI
- Jurnalis Mendominasi Juara Turnamen Domino HUT Jambi Ke-68
- KPU Kota Jambi Tetapkan Maulana-Diza Sebagai Pasangan Walikota Terpilih
- KPU Kota Jambi Gelar Rapat Pleno Terbuka, Penetapan Pasangan Calon Walikota dan Wakil Walikota Terpilih
- Kapolda Jambi Memimpin Upacara Sertijab Dirreskrimum, Dirpamobvit dan Kapolresta
- Kapolda Jambi Silaturahmi bersama Danlanal Palembang
- Hadirkan Spirit DNA R-Series, AEROX ALPHA Beri Dobrakan Desain yang Agresif Ala Motor Super Sport
- Pj Walikota Sampaikan Ucapan Selamat Maulana-Diza Sebagai Walikota dan Wakil Walikota Jambi Hasil Pemilihan Serentak Tahun 2024
- Kapolda Jambi Rotasi dan Mutasi di Jajaran Kepolisian
- Kaleidoskop 2024: 1.042 Km Jalan Tol Trans Sumatera dan Inovasi Digital, Wujudkan Asta Cita
Wawako Maulana : Kota Jambi Sempat Ada Kasus Penyakit Mulut dan Kuku
Keterangan Gambar : Wawako Maulana : Kota Jambi Sempat Ada Kasus Penyakit Mulut dan Kuku
Mediajambi.com – Wakil Walikota Jambi, Maulana tak menampik bahwa, di Kota Jambi sempat ada kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak kurban. Namun diakuinya, saat ini kondisi hewan-hewan tersebut sudah sembuh.
Untuk itu, kemarin (9/6) dilakukan rakor pembentuk Tim Reaksi Cepat (TRC) penanggulanan PMK. Maulana pun ditunjuk sebagai penanggunjawab TRC tersebut. Ini juga mengingat, semangat berkurban jelang hari rada Idul Adha mendatang meningkat.
“Ini perlu kita lakukan, di Pemkot rencana itu ada 190 hewan kurban akan dipotong. Maka pemenuhan hewan kurban lainnya kan didatangkan dari daerah lain. Ini yang harus diantisipasi,” terang Maulana.
- Optimalisasi Pajak Terhadap Sejumlah Pelaku Usaha di Kota Jambi0
- Pemkot Harap Masyarakat Maksimalkan Peran Bank Sampah0
- Pelajar di Kota Jambi Bawa Pesan Lingkungan Saat Carnaval Hari Lingkungan Hidup0
- Kantor Dukcapil Bakal Direhab Fasha Harap Masyarakat Nyaman0
- Sistem Pembelajaran Bakal Dibenahi, Gandeng BPOM Uji Kantin Sekolah0
Pasalnya, mengingat kondisi jumlah penduduk di Kota Jambi yang cukup banyak, makan hampir mencapai 90 persen pemenuhan hewan kurban didatangkan dari luar Kota Jambi. “Sehingga mobilitas hewan ternak ini yang perlu kita awasi,” timpalnya.
Pengawasan ini lanjut Maulana, dapat berupa pemeriksaan kesehatan hewan ternak itu sendiri. Termasuk hewan ternak yang sudah ada di Kota Jambi. Jika memang ada tanda-tanda PMK, maka ia meminta agar hewan tersebut bisa diisolasi.
“Peternak harus siapkan kandang isolasi. Tidak bisa digabung. Termasuk petugas yang merawatnya, tidak boleh campur-campur,” terangnya.
Selain pembentukan TRC penanggulangan PMK, Maulana juga menyebutkan telah menyiapkan Call Center penanggulangan PMK bekerja sama dengan Diskominfo Kota Jambi. “Termasuk dalam waktu dekat, kita akan kukuhkan tim dokter hewan,” tambahnya.
Lebih lanjut, dalam pengelolaan hewan kurban nantinya, Maulana berharap agar hewan kurban tersebut dipanaskan minimal dalam suhu 75 derajat celcius atau selama 30 menit pemasakan. “Jadi harus benar-benar matang. Untuk yang terdeteksi ada kasus itu, sudah sehat. Berarti sudah aman,” jelasnya.
Sementara itu, Kadis Kominfo Kota Jambi, Abu Bakar menyebutkan, sementara ini pihaknya hanya menyediakan Call Center 112 untuk penanggulangan PMK tersebut.
“Untuk Call Center khusus belum ada, sementera masih kita gunakan 112. Nanti masyarakat bisa menghubungi melalui nomor tersebut, akan dilayani dan diarahkan nantinya,” pungkasnya. (Yen)