Mediajambi.com  – Sebagai wujud komitmen dalam mengembangkan industri jasa keuangan (IJK) yang sehat dan efisien, OJK Institute (OJKI) terus berupaya meningkatkan kontribusi melalui penyusunan riset-riset yang mendalam dan komprehensif. Langkah ini dilakukan untuk mendukung Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dalam merumuskan kebijakan, melakukan pengawasan, meningkatkan kinerja IJK, serta melindungi konsumen secara umum.

Widya Ningsih, yang merupakan bagian dari kelompok spesialis riset dan Widyaiswara di OJK Institute, menjelaskan bahwa riset yang dilakukan tidak hanya bertujuan untuk mendukung regulasi dan pengawasan OJK, tetapi juga untuk mendorong pengembangan dan penguatan sektor jasa keuangan secara keseluruhan.

"Kami di OJK Institute menjunjung tinggi integritas dan etika penelitian dalam setiap riset yang kami lakukan. Hal ini penting untuk memastikan bahwa hasil riset yang kami berikan dapat menjadi dasar yang kuat dan terpercaya bagi pengambilan kebijakan," ujar Widya Ningsih.

Selama tahun 2025, OJK Institute telah menghasilkan 73 topik riset yang mencakup berbagai aspek dalam industri jasa keuangan. Dari jumlah tersebut, 12 topik riset di antaranya mendapatkan perhatian khusus karena dinilai memiliki dampak signifikan terhadap pengembangan IJK. Topik-topik ini meliputi:

1. Pengaruh Digitalisasi terhadap Stabilitas Sistem Keuangan: Menganalisis bagaimana perkembangan teknologi digital mempengaruhi stabilitas dan risiko dalam sistem keuangan.

2. Efektivitas Pengawasan OJK terhadap Fintech Lending: Mengevaluasi efektivitas pengawasan OJK dalam mengatur dan mengawasi perkembangan fintech lending di Indonesia.

3. Peran Pasar Modal dalam Pembiayaan Pembangunan Infrastruktur: Mengkaji peran pasar modal sebagai sumber pembiayaan alternatif untuk proyek-proyek infrastruktur di Indonesia.

4. Analisis Risiko Kredit pada Sektor UMKM: Mengidentifikasi dan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi risiko kredit pada sektor UMKM, serta memberikan rekomendasi untuk mitigasi risiko.

5. Dampak Pandemi COVID-19 terhadap Kinerja Industri Perbankan: Mengevaluasi dampak pandemi COVID-19 terhadap kinerja keuangan dan operasional industri perbankan di Indonesia.

6. Pengembangan Produk Asuransi yang Inklusif: Merumuskan strategi pengembangan produk asuransi yang lebih inklusif dan dapat diakses oleh seluruh lapisan masyarakat.

7. Optimalisasi Tata Kelola Perusahaan di Lembaga Jasa Keuangan: Menganalisis praktik tata kelola perusahaan yang baik di lembaga jasa keuangan dan memberikan rekomendasi untuk peningkatan.

8. Penguatan Perlindungan Konsumen di Sektor Jasa Keuangan: Mengidentifikasi celah-celah dalam perlindungan konsumen dan merumuskan langkah-langkah untuk memperkuat perlindungan konsumen di sektor jasa keuangan.

9. Pengembangan Sustainable Finance di Indonesia: Mendorong pengembangan praktik keuangan berkelanjutan di Indonesia melalui riset dan rekomendasi kebijakan.

10. Peran Investasi Asing dalam Pengembangan Sektor Jasa Keuangan: Menganalisis dampak investasi asing terhadap pertumbuhan dan stabilitas sektor jasa keuangan di Indonesia.

11. Evaluasi Implementasi Basel III di Indonesia: Mengevaluasi implementasi standar Basel III di Indonesia dan memberikan rekomendasi untuk peningkatan efektivitas.

12. Pengembangan Instrumen Keuangan Syariah yang Inovatif: Mendorong pengembangan instrumen keuangan syariah yang inovatif dan sesuai dengan kebutuhan pasar.

 Riset-riset ini diharapkan dapat memberikan kontribusi nyata bagi OJK dalam merumuskan kebijakan yang tepat sasaran dan efektif, serta bagi pelaku industri jasa keuangan dalam meningkatkan kinerja dan daya saing. OJK Institute berkomitmen untuk terus menghasilkan riset-riset berkualitas yang relevan dengan perkembangan terkini di sektor jasa keuangan.(mas)