- Gubernur Al Haris Kukuhkan 278 Siswa Baru Angkatan XXXII SMAN Titian Teras H Abdurrahman Sayoeti
- Gubernur Al Haris: Lomba Cerdas Cermat Sarana Edukasi Pembentukan Karakter Generasi Penerus
- Doa Bersama di Masjid At-Taqwa Warnai Peringatan HUT ke - 80 TNI di Korem 042/Gapu
- Wabup Katamso Hadiri Peringatan PRB di Mojokerto
- Wawako Diza Tekankan Pentingnya Peran Baznas : Memberikan Kontribusi Nyata Bagi Penguatan Kesejahteraan Masyarakat
- Komitmen Turunkan Angka Pengangguran Terbuka, Walikota Jambi Sambangi Ditjen Binalavotas Kemnaker
- Sebanyak 15 Petarung Jambi Siap Berlaga di PON Kudus Jawa Tengah
- 80 Atlit Jambi dari 8 Cabor Siap Persembahan Medali di PON Kudus Jawa Tengah
- Gubernur Al Haris Terima Kunker Panja Migas Komisi XII DPR RI
- Sekda Sudirman: ASN Jambi Siap Berprestasi dan Melayani
Edi Purwanto Minta Pihak Terkait Pasang Spanduk Bahaya Mandi di Sungai Batanghari.

Keterangan Gambar : Edi Purwanto Minta Pihak Terkait Pasang Spanduk Bahaya Mandi di Sungai Batanghari.
Mediajambi.com- Ketua DPRD Provinsi Jambi, Edi Purwanto
memberikan tanggapan terkait dengan beberapa kejadian tenggelamnya warga hingga
merenggut nyawa saat bermain air dan mandi di pinggir sungai batanghari.
Edi Purwanto meminta kepada pihak terkait untuk memasang
spanduk himbauan hingga larangan masyarakat untuk bermain atau mandi di pinggir
sungai batanghari. Hal ini sebagai upaya memberikan peringatan warga akan
bahaya yang sewaktu-waktu bisa terjadi saat bermain atau mandi di aliran sungai
batanghari.
"Kita minta kepada pihak babinsa atau babinkamtibmas,
BPBD dan terkait lainnya untuk bisa memasang spanduk atau baliho berupa
peringatan bahaya untuk masyarakat bermain hingga mandi di sungai
batanghari,"sebutnya.
"Kita melihat ini sudah banyak peristiwa warga yang
tenggelam bahkan meninggal dunia. Yang kita khawatirkan itu mandi dan bermain
air di sungai batanghari itu,"tambahnya.
Saat ini memang kondisi sungai batanghari tengah surut
mengikuti musim kemarau yang terjadi. Hamparan pasir akibat menurunnya debit
air sungai batanghari menjadi objek wisata dadakan, tidak hanya menikmati pemandangan
pasir, bahkan ada masyarakat yang mandi di pinggiran sungai.
Hal ini menurut Edi Purwanto harus menjadi perhatian
bersama, terutama dengan memberikan himbauan agar masyarakat tidak mandi di
pinggir sungai batanghari sebagai antisipasi. Apalagi memang karena ini menjadi
wisata dadakan, tentu kata Edi Purwanto tidak ada fasilitas keamanan bagi
masyarakat yang berkunjung.
"Maka saya minta agar diberikan spanduk atau baliho
peringatan bahaya mandi di pinggir sungai. Kemudian saya juga menghimbau kepada
masyarakat, terutama yang membawa anak-anak untuk betul-betul di jaga, jangan
sampai bermain atau mandi di sungai,"pungkasnya.(*)