- Bappebti Kemendag Alihkan Tugas Pengaturan dan Pengawasan Aset Keuangan Digital termasuk Aset Kripto serta Derivatif Keuangan kepada OJK dan BI
- Jurnalis Mendominasi Juara Turnamen Domino HUT Jambi Ke-68
- KPU Kota Jambi Tetapkan Maulana-Diza Sebagai Pasangan Walikota Terpilih
- KPU Kota Jambi Gelar Rapat Pleno Terbuka, Penetapan Pasangan Calon Walikota dan Wakil Walikota Terpilih
- Kapolda Jambi Memimpin Upacara Sertijab Dirreskrimum, Dirpamobvit dan Kapolresta
- Kapolda Jambi Silaturahmi bersama Danlanal Palembang
- Hadirkan Spirit DNA R-Series, AEROX ALPHA Beri Dobrakan Desain yang Agresif Ala Motor Super Sport
- Pj Walikota Sampaikan Ucapan Selamat Maulana-Diza Sebagai Walikota dan Wakil Walikota Jambi Hasil Pemilihan Serentak Tahun 2024
- Kapolda Jambi Rotasi dan Mutasi di Jajaran Kepolisian
- Kaleidoskop 2024: 1.042 Km Jalan Tol Trans Sumatera dan Inovasi Digital, Wujudkan Asta Cita
Fasha, Kita Perketat Hewan Ternak Masuk ke Kota Jambi
Keterangan Gambar : Fasha, Kita Perketat Hewan Ternak Masuk ke Kota Jambi
Mediajambi.com- Menjelang hari raya Idul Adha 1443 H, Pemkot Jambi memperketat masuknya hewan ternak ke Kota Jambi. Ini untuk memastikan hewan ternak yang beredar di Kota Jambi tidak terjangkit wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).
"Kebutuhan hewan kurban di Kota Jambi 98 persen sumbernya berasal dari Lampung," kata Wali Kota Jambi Sy Fasha, saat menggelar jumpa pers, antisipasi penanganan wabah PMK dalam menghadapi Ibadah Kurban, Senin (13/6).
"Ini kami antisipasi, jangan sampai hewan ternak yang masuk tidak sehat dan tidak layak," tambahnya.
- Walikota Jambi, Syarif Fasha Membuka Walikota Cup Open MTB XCO0
- Wawako Maulana : Kota Jambi Sempat Ada Kasus Penyakit Mulut dan Kuku0
- Optimalisasi Pajak Terhadap Sejumlah Pelaku Usaha di Kota Jambi0
- Pemkot Harap Masyarakat Maksimalkan Peran Bank Sampah0
- Pelajar di Kota Jambi Bawa Pesan Lingkungan Saat Carnaval Hari Lingkungan Hidup0
Kata Fasha, masyarakat supaya tidak panik mengenai adanya wabah PMK pada hewan ini. Pihaknya memastikan hewan ternak yang beredar dan dipotong di Kota Jambi dalam kondisi sehat.
"Jangan sampai masyarakat panik dan niat kurban tidak jadi," sebut Fahsa.
Lebih lanjut Fasha mengungkapkan, secara teknis pihaknya sudah membuat alur masuknya hewan ternak ke Kota Jambi dan diawasi oleh tim satgas. Tim satgas yang dibentuk dari lintas sektor berperan untuk melakukan koordinasi, penindakan hukum dan pelaksanaan.
Ada di dalamnya TNI, Polri, Kejaksaan dan Pengadilan. Setiap pemasok hewan ternak ke Kota Jambi harus berkoordinasi dengan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan.
"Setiap ternak yang masuk ke Kota Jambi harus melampirkan keterangan sehat dari pemerintah daerah asalnya. Kemudian setelah sampai di Kota Jambi, hewan ternak harus dilapor ke Dinas Pertanian. Itu wajib," ungkap Fasha.
Selanjutnya sebut Fasha, tim akan mendatangi pemasok hewan ternak dan melakukan pemeriksaan oleh dokter hewan.
"Kalau sehat, sesuai rekom maka layak dikeluarkan, jika ada yang terindikasi PMK, maka akan cepat dipisahkan dan dikarantina terpisah," katanya.
"Tidak boleh ada kelompok komunitas membeli ternak tanpa pengetahuan satgas," sebutnya.
Di Kota Jambi, sudah ada ditemukan kasus PMK, namun sebut Fasha tidak banyak. Hanya ada 1-2 ekor. "Sudah dilihat tim satgas, langsung dipisahkan. Kalau tidak ada indikasi sembuh maka hewan ini dimusnahkan," katanya.
Lebih lanjut Fasha mengungkapkan, pada Idul Adha tahun ini Pemkot Jambi akan menyembelih hewan kurban sebanyak 150 ekor sapi dan sejumlah kambing. Itu didapatkan dari kurban para pejabat dan pegawai Pemkot Jambi. "Nanti didistribusikan di kantor camat, kantor lurah dan Masjid yang ada di Kota Jambi," sebutnya.
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Jambi, Meizadiarty mengatakan, berkaca pada tahun lalu, kebutuhan hewan ternak untuk kurban di Kota Jambi sebanyak 3.800 ekor. Jumlah itu terdiri dari sapi, kerbau dan kambing.."Perkiraan kita tahun ini meningkat," katanya.
Lanjut Meizadiarty, kini pihaknya yang tergabung dalam satgas PMK terus turun kelapangan untuk melakukan pemeriksaan sapi, kerbau dan kambing.
"Setiap hari kita turun ke kandang peternak. Setelah pemeriksaan dan dinyatakan sehat maka diberi lebel sehat," ujarnya.
"Yang sudah diperiksa sekitar 500 ekor," katanya.
Sementara Kakan Kemenag Kota Jambi, Abdurrahman mengatakan, bahwa syarat hewan kurban adalah sehat. Masyarakat sebut Dia, tidak perlu resah, sebab ternak yang masuk ke Kota Jambi sudah dijamin kesehatannya.
"Masyarakat tidak perlu panik, resah dan takut dan khawatir," katanya, yang juga hadir pada jumpa pers tersebut. (Yen)