- Sekda Sudirman Tekankan Penanganan TBC dan Program Makan Bergizi Gratis
- Strategi Investor Menghadapi Gejolak Pasar Akibat Isu Politik Global
- PODSI Jambi Sumbang 4 Emas dan 1 Perak di Kejurnas Dayung Pangandaran
- Bahagia Bershalawat, Bersama Walikota Maulana Ribuan Jamaah Doakan Keberkahan Kota Jambi
- Ukir Prestasi, PSM Korem 042/Gapu Sabet Juara Umum I Kejurnas Pencak Silat Jambi Championship II Tahun 2025
- OPD dan Camat Kena Semprot Maulana: Jangan Hanya Terima Laporan, Aktif Turun ke Masyarakat
- Targetkan PAUD Negeri di Tiap Kecamatan, Walikota Jambi Buka Festival Permainan Sains Gelembung Bahagia
- Tunggu Rekom BKN Turun Hasil Job Fit Pemkot Jambi
- Perumdam Tirta Mayang Targetkan 108 Ribu Sambungan Pelanggan Hingga Akhir 2025
- Ketuk Palu Perubahan APBD 2025, Gubernur Al Haris Tuai Pujian dari Anggota Dewan Yudi Hariyanto
Gunung Marapi Meletus, Belasan Pendaki Gunung Diturunkan

Keterangan Gambar : Gunung Marapi Meletus, Belasan Pendaki Gunung Diturunkan
Mediajambi.com -
Masyarakat di sekitar Gunung Marapi dan pengunjung atau wisatawan tidak
diperbolehkan mendaki Gunung Marapi pada radius tiga kilometer dari kawah atau
puncak. Menyusul meletusnya Gunung Marapi, Minggu (3/12/2023) pukul 14:54 WIB.
Terdapat sebanyak 47 pendaki terdampak erupsi Gunung Marapi.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB
Abdul Muhari, Ph.D., dalam siaran pers nya Senin (4/12) pukul 07.29 WIB
menyebutkan, dari data yang dihimpun Pusat Pengendali dan Operasi (Pusdalops)
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sebanyak 19 pendaki sudah berhasil
turun dan diselamatkan oleh tim gabungan. Masih ada 28 pendaki yang belum
berhasil turun.
Sementara itu, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana
Daerah (BPBD) Kabupaten Agam, Bambang Warsito, memastikan bahwa kabar yang sempat
beredar tentang seorang pendaki meninggal dunia belum dapat diverifikasi.
Tim gabungan masih terus berupaya melakukan pencarian dan
pertolongan terhadap para pendaki yang belum berhasil turun. Oleh sebab itu,
masyarakat diminta agar tidak terlalu cepat mengambil kesimpulan yang belum
dapat dipastikan kebenarannya.
Letusan Gunung Marapi itu mengeluarkan suara gemuruh yang
keras dan terjadi hujan abu bercampur kerikil. Sempat terdengar suara gemuruh,
dan letusan yang kemudian turun hujan
abu disertai kerikil-kerikil. Ini menimbulkan bunyi di atap rumah," ujar
Marwan (45) warga Ampek Angkek setempat Minggu sore. Meski begitu warga
menurutnya mereka tetap tenang, hanya terganggu oleh hujan abu dan bau yang
menyengat.
Gunung Marapi terletak di daerah Agam dan Tanah Datar dengan
ketinggian 2.891 meter dari permukaan laut.
Erupsi Gunung Marapi tersebut menimbulkan hujan abu vulkanis
tipis mulai turun di daerah sekitaran kaki Gunung Marapi di Kota Bukittinggi
dan Kabupaten Agam.
Abu vulkanis yang turun berukuran cukup halus dan berbentuk
seperti pasir sungai. Abu ini cukup mengganggu pernafasan dan membuat para
pengendara harus menurunkan kaca helm saat berkendara.(Lin)