- SMSI dan Kedubes Iran Sepakat Jalin Kerja Sama
- Bidhumas Polda Jambi Menggelar Pertemuan dan Silaturahmi
- Kabag Ren Polresta Jambi Hadiri Rapat Finalisasi Pembahasan Draft Perjanjian Kerjasama dan Renja
- Diduga Bacok Ridwan Hingga Tewas Yanto Diamankan Polisi
- Pertamina EP Jambi Field Raih Penghargaan dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Wilayah Jambi
- Kilas Balik Kinerja Perdagangan Indonesia Maret 2024
- Jemaah Haji Indonesia 2024 Gunakan Seragam Batik Baru
- 50 Casis Tamtama Polri Ditetapkan MS Tahap Rikmin Awal,
- Gubernur Al Haris: Sekoja Adalah Kota Santri
- Kapolsek Kota Baru Pimpin Razia Pekat, Ini Sasarannya
Inflasi Jambi Juli 2021 Tetap Terkendali
Keterangan Gambar : Kepala Perwakilan Bank Indonesia Perwakilan Jambi Suti Masniari Nasution
Mediajambi.com - Berdasarkan data BPS Provinsi Jambi, pada Juli 2021 Provinsi Jambi mengalami deflasi bulanan sebesar 0,16% (mtm). Dengan angka tersebut, maka secara tahunan Jambi mengalami inflasi sebesar 2,35% (yoy) dan secara tahun berjalan tercatat inflasi Jambi sebesar 0,17% (ytd).
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Perwakilan Jambi Suti Masniari Nasution mengatakan secara keseluruhan, jenis barang dan jasa yang menyumbang deflasi adalah komoditas pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau, yaitu daging ayam ras sebesar -22,61% (mtm), kangkung -13,56% (mtm), bayam 12,24% (mtm), rempela hati ayam -15,64% (mtm) dan ikan gabus -4,87% (mtm).
Secara umum, penurunan harga bahan pangan tersebut seiring dengan bertambahnya pasokan komoditas daging ayam ras dan rempela hati ayam lokal yang tengah memasuki masa panen sehingga pasokan yang ada dapat mencukupi kebutuhan masyarakat.
Baca Lainnya :
- Yamaha Jambi Peduli Vaksin Di Puskesmas Simpang Kawat0
- Ajak Masyarakat Hidup Lebih Bersih dan Ikut Bantu Jaga Nakes Melalui Produk Informa Hygien Series0
- Nikon x Yamaha Photo Competition0
- SKK Migas-KKKS Wilayah Jambi Gelar Event Gowes Virtual Terbesar di Provinsi Jambi0
- Saham Hak Suara Multipel: Inisiatif Baru di Pasar Modal Indonesia0
Selain itu, memasuki musim kemarau, persediaan sayuran menjadi lebih mudah layu dan kualitas sayuran menjadi lebih rendah dan biasanya sehingga memengaruhi harga pasokan di tingkat pedagang eceran.
Adapun rincian perkembangan inflasi di Jambi adalah sebagai berikut:
Kota Jambi: Bulanan : Deflasi 0,21% (mtm) Tahun Berjalan : Inflasi 0,18% (ytcd) Tahunan :
Inflasi 2,42% (yoy) Deflasi utamanya didorong oleh penurunan harga yang terjadi pada daging ayam ras (andil -0,38%). kangkung (andil -0,03%), bayam (andil -0,02%), rampela hati ayam (andil -0,01%) dan ikan gabus (andil -0,01%), Sementara itu, deflasi lebih dalam tertahan oleh beberapa komoditas yang mengalami inflasi antara lain cab?i merah (andil 0,15%), ikan nila (andil 0,03%), bawang merah (andil 0,03%), cabai rawit (andil 0,02%) dan ikan dencis (andil 0,02%).
Kabupaten Bungo: Bulanan : Inflasi 0,20% (mtm) Tahun Berjalan : Inflasi 0,14% (ytd) Tahunan : Inflasi 1,82% (yoy) Inflasi utamanya didorong oleh kenaikan harga pada komoditas cabai merah (andil 0,26%), cabai rawit (andil 0,06%), bawang merah (andil 0,06%), bayam (andil 0,04%) dan kentang (andil 0,04%). Sementara itu, inflasi lebih tinggi tertahan oleh beberapa komoditas yang mengalami penurunan harga seperti daging ayam ras (andil -0,23%), emas perhiasan (andil -0,04%), beras (andil -0,04%), jeruk (andil -0,04%) dan ikan tongkov ambu-ambu (andil -0,03%).
Mempertimbangkan kondisi terkini serta kebijakan pemerintah maupun pelaku usaha, tekanan inflasi pada Agustus 2021 di Provinsi Jambi diprakirakan tetap terkendali. Sumber tekanan inflasi terutama masih berasal dari komoditas bahan pangan yang disebabkan oleh normalisasi pasokan setelah melewati masa panen.
Selain itu, adanya potensi keterbatasan pasokan yang akan menyebabkan inflasi akibat gangguan distribusi pasca implementasi PPKM Jawa-Bali mengingat Jawa merupakan daerah sentra produsen dan beberapa komoditas. Dalam rangka menjaga inflasi tetap berada pada sasaran yang ditetapkan, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jambi akan terus memperkuat koordinasi dan sinergi dengan pemerintah daerah melalui TPID dan Tim Satgas Pangan untuk menjaga keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi dan komunikasi yang efektif terkait perkembangan inflasi.(***)