Kenduri Lawang Swarnabhumi, Suarakan Merawat Budaya dan Tabir Sejarah

By MS LEMPOW 19 Sep 2022, 21:53:16 WIB HUKRIM
Kenduri Lawang Swarnabhumi, Suarakan Merawat Budaya dan Tabir Sejarah

Keterangan Gambar : Kenduri Lawang Swarnabhumi, Suarakan Merawat Budaya dan Tabir Sejarah


Mediajambi.com (Muara Sabak)  - Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Timur bersama Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) menggelar Kenduri Lawang Swarnabhumi 2022, Senin (19/9/2022). Kegiatan berbasis budaya ini merupakan bagian akhir dari ajang budaya Kenduri Swarnabhumi 2022, yang diselenggarakan bersama 14 pemerintah daerah yang dilalui Daerah Aliran Sungai (DAS) Batanghari.

Rangkaian Kenduri Lawang Swarabhumi di Provinsi Jambi secara resmi dimulai Jumat (12/8/2022) dan akan berakhir Rabu (22/9/2022) mendatang. Mengusung tema utama Peradaban Sungai Batanghari: Dulu, Kini, dan Nanti, kegiatan ini juga merupakan wadah pemulihan ekosistem budaya dan alam berbasis kearifan lokal untuk pemajuan kebudayaan.

Bupati Tanjung Jabung Timur, Romi Hariyanto mengharapkan kegiatan ini  berkesinambungan karena bernilai positif untuk menjaga dan memperkenalkan semua tradisi di Jambi dan daerah lainnya.

"Kami berharap ini bukanlah kegiatan seremonial semata. Harus ada tindak lanjutnya di tahun-tahun mendatang supaya ada manfaat bagi masyarakat Kabupaten Tanjung Jabung Timur," ujarnya.

Sungai Batanghari memiliki rekam sejarah yang kaya sejak dulu hingga sekarang dalam khazanah budaya Indonesia. Dulu, melalui perdagangan lintas samudera dan silang budaya, Sungai Batanghari menjadi peradaban tersendiri. Kendati demikian, kondisi Sungai Batanghari saat ini menghadapi berbagai tantangan alam serta lingkungan, terutama hantaman perkembangan zaman.

"Sungai Batanghari hari ini sudah merana. Sungai Batanghari harus kembali bersih dan bisa menjadi sumber kehidupan. Kami sekarang kedapatan mencicip mercury (zat berbahaya) akibat adanya aktivitas di hulu sungai,"

Selain itu, banyaknya tabir peradaban di Kabupaten Tanjung Jabung Timur yang belum tersingkap, kata Romi, membuat pihaknya terus menekan pihak Dirjen Kemendikbud untuk bisa membantu membuka sejarah tersebut. Karena selama ini banyak sekali situs maupun peninggalan sejarah di Kabupaten bertajuk Bumi Sepucuk Nipah Serumpun Nibung yang belum dilakukan penelitian. Mulai dari situs Situs Hawa hingga Kapal Kuno.

"Kami selaku putra Jambi asli Kabupaten Tanjung Jabung Timur, ingin mengetahui identitas asli kami ini siapa. Banyak tabir yang belum terungkap. Kami ingin sejarah itu dibuka mulai tahun depan," lantangnya di hadapan tamu undangan.

Sebelumnya, kegiatan Kenduri Lawang Swarabhumi hari ini dimulai dengan adanya rangkaian penyusuran sungai Batanghari dengan diikuti puluhan kapal pompong hias milik warga setempat di Desa Teluk Majelis hingga Kelurahan Kampung Laut. Kenduri Lawang Swarnabhumi melibatkan kalangan yang fokus pada bidang budaya seperti arkeolog, peneliti, sejarawan, akademisi, budayawan, komunitas, dan mahasiswa.(Yen)




Write a Facebook Comment

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

Semua Komentar

Tinggalkan Komentar :