Melihat Potensi Besar Bank Jambi Jadi Bank Devisa

By MS LEMPOW 30 Apr 2023, 12:47:44 WIB Ekonomi
Melihat Potensi Besar Bank Jambi Jadi Bank Devisa

Keterangan Gambar : Melihat Potensi Besar Bank Jambi Jadi Bank Devisa


Mediajambi.com- Tahun 2022 lalu, Bank Jambi berhasil meraih 3 penghargaan sekaligus dalam Infobank Award. Sebagai informasi “Rating 107 Bank Versi Infobank 2022, dari 36 bank di KBMI 1 kelas aset Rp. 10 triliun sampai dengan di bawah Rp. 25 triliun, 18 bank berhasil meraih predikat “Sangat Bagus”.

Dalam sudut manajemen strategik penghargaan ini menunjukan adanya korelasi antara kinerja bank dengan visi dan kinerja direktur utama (Dirut) bank Jambi, Dr. H. Yunsak El Halcon, SH, M.Si dalam melakukan pengendalian internal dan rencana bisnis yang dikerjakan dengan baik sehingga meningkatkan kinerja bank secara keseluruhan.

Ketiga prestasi yang diterima Bank Jambi pertama, mendapat predikat sangat Bagus untuk kinerja keuangan 2020-2021.Kedua, berpredikat “Sangat Bagus” selama 25 tahun berturut-turut. Dan ketiga, skor yang diraih Bank Jambi tahun ini merupakan skor yang tertinggi dalam rating bank 2022, dari 107 bank yang dirating.

Buktinya, Bank Jambi berhasil jadi juara dikelas ini dengan perolehan skor tertinggi, yakni 95,03 persen. Predikat sangat bagus, mengingat Best Performance hanya beberapa bank saja yang mendapat, tidak sampai 10 bank, Best of The Best The Only One. Artinya, secara kinerja Bank Jambi telah menyamai pencapaian Bank - Bank besar Nasional.

Penghargaan yang diterima Bank kebanggaan masyarakat Jambi ini berdasarkan kinerja perbankan. Salah satu kinerja yang cukup berhasil yakni Bank Jambi mencatatkan laba bersih tahun 2022 Rp 342 milyar Capaian laba bersih ini meningkat dari laba tahun 2021 lalu yang mencapai Rp314 milyar.

Hal ini sesuai laporan audit KAP dengan opini wajar dalam semua hal yang material, posisi keuangan, serta kinerja keuangan dan arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia serta sesuai RUPS 2023 untuk tahun buku 2022,

Secara rata - rata angka laba bersih itu naik 9,11 % dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Kenaikan laba ini seiring dengan rasio profitabilitas, return on asset (ROA), dan return on equity (ROE) yang juga tercatat tumbuh. ROA Bank Jambi mencapai 3,59 persen, naik dari 3,20 persen pada tahun sebelumnya.

Sementara, ROE-nya 19,37 persen, naik dari tahun sebelumnya yang tercatat 19,92 persen. Pertumbuhan laba tersebut juga seiring dengan laju penyaluran kredit bank yang naik 2,45 persen yoy dari Rp8,976 triliun menjadi Rp9,196 trilliun.

Dalam kurun waktu 2022, Bank Jambi tercatat meningkatkan efisiensi. Rasio biaya operasional dan pendapatan operasional (BOPO) Bank Jambi turun 358 basis poin (bps) dari 67,65 persen menjadi 64,07 persen.

Hal ini seiring pertumbuhan pendapatan Bank Jambi naik 1,33 persen yoy menjadi Rp1,271 triliun dan biaya operasional Bank Jambi pada kuartal IV/2022 yang mencapai Rp819 miliar, terjadi efisiensi 3,37 persen yoy. Selain itu pertumbuhan kredit didorong oleh sektor konsumtif yang naik 1,83 persen yoy. Sementara itu pada periode yang sama kredit produktif turun 4,09 persen yoy.

Berbagai penghargaan yang diterima Bank Jambi Perseroda sebagai Top BUMD awards 2022, harus dipandang sebagai potensi besar untuk menjadi bank devisa yang bisa melakukan transaksi keuangan ekspor-impor di daerah.

Dengan menjadi bank devisa, bank Jambi berpeluang terlibat dalam transaksi ekspor dan impor di daerah sehingga bisa mendukung mata rantai eskpor dan impor di daerah serta pelaku ekonomi tidak lagi bergantung pada bank umum.

Melalui RUPS Bank Jambi sendiri telah memasukkan rencana menjadi bank devisa dalam Rencana Bisnis Bank (RBB) 2023. Dalam RBB itu, Bank Jambi merancang tahapan menuju bank devisa melalui penyiapan infrastruktur penunjang, termasuk sistem, Standard Operating Procedure (SOP), maupun ketersediaan Sumber Daya Manusia (SDM).

Termasuk di dalamnya menyusun rencana secara matang dan komprehensif kegiatan usaha dalam bentuk valuta asing (valas) sehingga lebih optimal jika ke depannya mengantongi persetujuan dari otoritas.

Sebagai informasi, terdapat tiga aspek utama yang harus dipenuhi sebuah bank untuk menjadi bank devisa, yakni modal inti minimal Rp1 triliun, tingkas kesehatan bank komposit 2 dalam 18 bulan terakhir, serta rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) minimal 10%.

Kemudian, terdapat pula sejumlah persyaratan untuk bank sebelum mengajukan permohonan kegiatan usaha dalam valas kepada otoritas, yakni studi kelayakan mencakup potensi ekonomi maupun pasar serta proyeksi pertumbuhan neraca maupun tingkat persaingan bank dalam aktivitas valas.

Selanjutnya, kesiapan penerapan manajemen risiko atas kegiatan valas, SOP, kesiapan struktur organisasi, SDM dan Teknologi Informasi (TI), rencana penerapan Anti Pencucian Uang (APU) dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (PPT), hingga kesiapan korespondesi bank di luar negeri. Hari ini Bank Jambi memiliki potensi itu semua, potensi mengembangkan eksitensinya sebagai bank devisa. Berkontribusi membangun Provinsi Jambi. (*) Penulis adalah Pengamat Perbankan.




Write a Facebook Comment

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

Semua Komentar

Tinggalkan Komentar :