- Walikota Maulana: Momentum Maulid Nabi Perkuat Keimanan, Persaudaraan, dan Kedamaian Kota Jambi
- Eks Pasar Talang Banjar akan Disulap Jadi Diorama Digital Sejarah Kota Jambi
- Rayakan Harpelnas 2025, Ini Hadiah Spesial dari Indosat Ooredoo Hutchison untuk Pelanggan
- Maulana dan Diza Hadiri Pembukaan Asla Championship, Bukti Dukungan Pemkot Jambi pada Olahraga Pelajar
- Hari Pelanggan Nasional 2025 XLSMART Apresiasi Pelanggan dengan Ragam Program Khusus Berbasis Poin dan Kejutan Spesial
- Walikota Maulana Revitalisasi Taman Remaja Jambi, Siapkan Jogging Track, Area Sepatu Roda dan UMKM
- Kejurprov Anggar 2025: Ajang Seleksi Mencari Bibit Atlet Jambi
- Pemkot Jambi Lanjutkan Program Kampung Bahagia, Anggaran Disesuaikan Jumlah KK Tiap RT
- Bersepeda Motor Walikota Kunjungi Masyarakat, Tegaskan Kota Jambi Tetap Aman dan Kondusif
- Wujud Pemerintah Hadir, Walikota Maulana Jenguk Balita Asiyah dan Serahkan Bantuan
Pemkot Jambi Lanjutkan Program Kampung Bahagia, Anggaran Disesuaikan Jumlah KK Tiap RT
Keterangan Gambar : Pemkot Jambi Lanjutkan Program Kampung Bahagia, Anggaran Disesuaikan Jumlah KK Tiap RT
Mediajambi.com — Pemerintah Kota Jambi terus memperkuat pelaksanaan Program Kampung Bahagia. Tahun 2025 ini, program tersebut sudah berjalan melalui pilot project di 67 RT dengan alokasi Rp100 juta per RT.
Kepala Bappeda Kota Jambi, Suhendri, mengatakan evaluasi dari pilot project menemukan adanya ketimpangan distribusi anggaran karena jumlah kepala keluarga (KK) di setiap RT sangat bervariasi.
“Banyak RT yang KK-nya sedikit, ada hanya 40 KK, sementara infrastrukturnya sudah bagus. Dengan skema Rp100 juta per RT, ada ketidakadilan. Karena itu, dalam RAPBD 2026 kita sudah klasifikasikan menjadi tiga kategori: kecil, sedang, dan besar sesuai jumlah KK,” ujarnya.
Meski ada klasifikasi tersebut, Suhendri memastikan anggaran tidak turun signifikan. Dari total Rp165 miliar, mayoritas dialokasikan untuk RT dengan jumlah KK besar. “RT kecil pagunya Rp50 juta, sedang Rp75 juta, dan besar tetap Rp100 juta,” jelasnya.
Secara teknis, setiap RT wajib menyusun rencana pembangunan lima tahunan, didampingi konsultan pendamping. Setelah dokumen selesai, dana akan ditransfer ke rekening Pokja Bahagia di tingkat RT. Penggunaan anggaran fisik juga harus mengikuti standar Dinas PUPR.
Suhendri menambahkan, 67 RT penerima pilot project tahun ini tidak akan mendapat alokasi lagi di 2026. Namun, seluruh RT akan kembali mendapatkan dana di 2027, sehingga setiap RT akan menerima lima kali anggaran dalam lima tahun.
Kepala Dinas DPMPPA Kota Jambi, Noverintiwi Dewanti, menegaskan pengklasifikasian ini penting agar program lebih adil. “Ada RT yang jumlah KK-nya hanya 30, tapi ada juga yang mencapai 900 KK. Jadi memang harus disesuaikan dengan kondisi riil di lapangan,” katanya.
Sementara itu, Wali Kota Jambi, dr. Maulana, memastikan Program Kampung Bahagia tetap menjadi prioritas pembangunan.
“Di tahun 2026, kita pastikan 11 Program Unggulan Kota Jambi Bahagia tetap jadi prioritas. Salah satunya adalah Kampung Bahagia, dengan alokasi Rp100 juta untuk setiap RT, agar manfaatnya langsung dirasakan masyarakat,” tegas Maulana.(**)