Mediajambi.com - Masih banyak pengusaha kelapa sawit di Provinsi Jambi belum menjadi anggota Organisasi GAPKI (Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia). Padahal GAPKI atau Indonesian Palm Oil Association (IPOA) merupakan  wadah bagi para pengusaha kelapa sawit untuk memperkuat sektor industri kelapa sawit yang bermitra dengan pemerintah.

Karenanya Gubernur Jambi AL Haris mengharapkan para pengusaha kelapa sawit di Provinsi Jambi untuk bergabung dengan GAPKI Provinsi Jambi 

• Kepemimpinan Transformatip Yunsak El Halcon di Bank Jambi0
• Pekerja Migran Indonesia Hongkong Gelar Pentas Budaya 20220
• Perkenalkan Bank Jambi Perseroda0
• UMP Jambi Tahun 2023 Naik 9,04 Persen atau Menjadi Rp 2.9 Juta0
• SKK Migas-Pertamina EP Ramba Field Tambah Produksi Minyak 220 BOPD dari Sumur Pengembangan BN-20.050

"Saya berharap para pengusaha sawit untuk bergabung dengan GAPKI, yang merupakan wadah pengusaha sawit mitra pemerintah", kata Al Haris dalam sambutannya pada acara Andalas Forum III Provinsi Jambi Tahun 2022 di Hotel BW Luxuri, Kota Jambi, Senin (28/11/22).

Saat ini  di Provinsi Jambi hanya 17 persen pengusaha kelapa sawit yang  bergabung dengan GAPKI Provinsi Jambi. 

Ketua GAPKI Provinsi Jambi, Tidar Bagaskara menyebutkan, dari 190 pengusaha kelapa sawit di Provinsi Jambi, baru 33 pengusaha yang bergabung dengan GAPKI.   

"Dengan mereka bergabung ke GAPKI dapat memudahkan untuk berkoordinasi menghadapi tantangan dalam industri kelapa sawit, terutama menyangkut aspek hukum dan legalitas usaha," paparnya.

Menurut Tidar, pada Forum Andalas ini  hadir sekitar 400 pengusaha yang tergabung dalam GAPKI. 

Menurut Ketua Panitia Andalas Forum III Tahun 2022 di Provinsi Jambi, Edy Rusmawanto, forum ini diadakan untuk mempromosikan wadah pengusaha kelapa sawit di Indonesia.  Forum ini sekaligus  ajang diskusi bagi pengusaha kelapa sawit dari Jakarta, Pulau Sumatra, Kalimantan dan Sulawesi. (Lin)