Mediajambi.com- Seruan dukungan penobatan Sayid Fuad selaku keturunan pahlawan nasional Jambi Sultan Thaha Syaifuddin untuk diberikan gelar sultan dilakukan oleh berbagai kalangan pencinta sejarah.

Dukungan tersebut datang dari para pecinta sejarah, seperti dari Universitas Jambi, Universitas Islam Negeri Sultan Thaha Syaifuddin, Universitas Batanghari, Komunitas Batanghari Heritage dan lembaga lainnya.

Disampaikan, Akademisi Universitas Jambi Yusdi Anra menyampaikan, penobatan Sayid Fuad sebagai Sultan berdasarkan bukti-bukti sejarah dan Stempel yang dimiliki Sayid Fuad sebagai keturunan generasi ke 6.

Baca Lainnya :

• Hesnidar Haris Akan Jadikan Tokoh Pahlawan Nasional Jambi Sebagai Mulok0
• Isteri Gubernur Jambi Kunjungi Rumah Keluarga Pahlawan Sultan Taha Syaifudin0
• Gubernur Al Haris Serahkan Bantuan Rehab Mushola Jami atul Falah Pasar Siulak Gedang0
• Gubernur Jambi Serahkan Alat PCR ke Rumah Sakit Umum Daerah Mayjen A Thalib0
• Gubernur Jambi Buka Turnamen Al Haris Cup 20210

"Yang paling menarik ada stempel. Stempel itu digunakan Sultan Thaha Syaifuddin untuk mengirim surat ke Sultan Turki Utsmaniyah. Surat itu isinya meminta ke Sultan Turki Utsmaniyah agar dapat membantu mempengaruhi Belanda agar tidak menyerang Jambi," katanya, Rabu, (10/11).

Saat ini, menurutnya, kita perlu melestarikan nilai-nilai budaya yang masih ada sampai saat ini.

Kemudian, terkait dukungan Sayid Fuad menjadi sultan, dirinya mengatakan dukungan itu murni dan tidak ada kepentingan politik didalamnya.

"Itu murni, tidak ada kepentingan politik. Mereka kepengen di negeri Jambi mempunyai sultan dan meminta pula di negeri Jambi memiliki istana sultan," jelasnya.

Dirinya berharap pemerintah Provinsi Jambi dapat ikut mendukung kemajuan Provinsi Jambi ini.

Sementara itu, Sayid Fuad selaku keturunan pahlawan nasional Jambi Sultan Thaha Syaifuddin yang dinobatkan sebagai Sultan mengatakan, bahwa ini sesuai berdasarkan bukti-bukti yang sudah dan sudah dilakukan penelitian oleh para peneliti.

"Ada bukti-bukti seperti tambo atau sisilah yang ada di kita dan tersimpan di arsip nasional dan Leiden Belanda," ungkapnya.

Kemudian, dirinya mengatakan kedepannya dirinya akan mengadakan seminar nasional maupun internasional untuk memperkuat lagi hasil kajian oleh para peneliti kedepannya.

"Dalam waktu dekat akan coba kita undang juga para ahli-ahli dari Inggris, Belanda, dan Malaysia," paparnya.

Dirinya berharap pemerintah Provinsi Jambi dapat membantu memfasilitasi kegiatan tersebut.

Diketahui, Sayid Fuad sebagai keturunan  Sultan Thaha Syaifuddin generasi ke 6 masih menyimpan beberapa peninggalan sejarah seperti, Kris, plat bahu, kalung, gelang, rompi dan stempel, dari peninggalan Sultan Thaha Syaifuddin.

Selain itu, ada beberapa poin yang disampaikan dalam deklarasi penetapan Sayid Fuad sebagai Sultan diantara yaitu :

1. Dinobatkan Sayid Fuad sebagai Sultan negeri Jambi berdasarkan fakta dan data.

2. Segera bapak Sayid Fuad berkonsultasi kepada pimpinan daerah provinsi Jambi, lembaga Adat meminta saran bagi kemajuan provinsi Jambi kedepannya.

3. Memohon kepada pemerintah Provinsi Jambi untuk mendirikan istana sultan dan di anggarkan dalam APBD Provinsi Jambi di tanah pilih negeri Jambi, sehingga menjadi simbol budaya bagi kebanggaan masyarakat Jambi.(*/Yen)