- Pemkab Tanjab Barat Menggelar Apel Gabungan Perangkat Daerah Dirangkaikan dengan Halal Bihalal Seluruh Pegawai
- Bupati H. Anwar Sadat Menghadiri Rapat Paripurna Ketiga, Pemandangan Umum Fraksi-Fraksi DPRD Terhadap LKPJ 2024
- Bupati Tanjung Jabung Barat Memimpin Langsung Rakor Instruksi Presiden RI Terkait Pembentukan Satgas PSN
- Bupati Tanjung Jabung Barat Mengikuti Kegiatan Road To Kajanglako XIII
- Bupati H Anwar Sadat Dilantik sebagai Ketua Majelis Pembimbing Cabang (Kamabicab) Gerakan Pramuka Cabang Tanjung Jabung Barat
- Bupati Tanjung Jabung Barat Menyambut Optimis Peresmian Akatara Gas Processing Facility Milik Jadestone Energy
- Wakil Bupati Tanjung Jabung Barat Menghadiri Musrenbang- RKPD tahun 2026
- Wakil Bupati Tanjung Jabung Barat Pantau Kegiatan Pembersihan Drainase Di Sepanjang Jalan Jenderal Sudirman
- Bupati Tanjung Jabung Barat Membuka Pembinaan Tahap Pertama Qori-Qoriah
- Pemkab Tanjung Jabung Barat Pacu Pembangunan Infrastruktur Jalan Di Kecamatan Seberang Kota
Wujudkan Kota Jambi Smart City, Diskominfo Integrasikan Seluruh Aplikasi dan Data Perangkat Daerah

Keterangan Gambar : Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi (Kominfo) Kota Jambi, Abu Bakar
Mediajambi.com-
Pemerintah Kota (Pemkot) Jambi telah menerapkan E-Goverment atau
sekarang dikenal dengan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE). Kini,
pelaksanaan SPBE di Kota Jambi makin berkembang dengan adanya aplikasi Sistem
Informasi Kota Jambi (Sikoja).
Penerapan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE)
berkaitan erat dengan konsep smart city yang digagas Kota Jambi, dan merupakan
upaya-upaya inovatif yang dilakukan dalam mengatasi berbagai persoalan dan
meningkatkan kualitas hidup.
- Maulana Lepas Ratusan Atlet Menuju Porprov XXIII Jambi 20230
- Apakah Anda Sudah Sukses? Ini Kata Pengamat Sosial Bahren Nurdin0
- Mediasi Kasus Nenek Hafsah dan PT RPSL Berlanjut, Keluarga Tagih Komitmen Perusahaan0
- Tim Terpadu Pemkot Jambi Tertibkan Anak Jalanan Yang Meresahkan0
- 200 Pecinta Vespa Riding Ke Kawasan Candi Muaro Jambi0
Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi (Kominfo) Kota Jambi,
Abu Bakar mengatakan, Era globalisasi yang menuntut masyarakat bergerak cepat
dan dinamis serta bertindak efektif dan efesien dalam menghadapi persaingan
yang begitu ketat membuat teknologi informasi dan komunikasi yang sedemikian
canggih sangat diperlukan keberadaannya. Hal ini membuat beberapa segmentasi
kehidupan masyarakat perlahan mengikuti perkembangan teknologi informasi dan
komunikasi yang ada, diantaranya sektor perdagangan, produksi barang dan jasa,
pendidikan, keamanan, sosial, politik, termasuk dalam bidang pemerintahan.
"Oleh karena itu, pelayanan kepada masyarakat juga harus mengikuti
perkembangan Tekhnologi Informasi dan Komunikasi (TIK).
Supaya memudahkan masyarakat dalam berbagai urusan,"
kata Abu Bakar, di ruang kerjanya, Kamis (6/7). Dikatakan Abu Bakar, Pemkot
Jambi sudah memiliki puluhan aplikasi yang dipakai untuk menunjang
pemerintahan.
Sayangnya hal ini tidak sepenuhnya berdampak positif.
Apalagi tidak semua aplikasi itu terintegrasi satu sama lain, atau memiliki
basis data yang sama.
“Akibatnya masyarakat bisa bingung karena data aplikasi itu
tidak komplet, atau lelet saat mengakses aplikasi tertentu, karena kapasitas
server yang digunakan OPD itu memang tidak memadai.
Karena itu, aplikasi-aplikasi yang ada perlu terintegrasi
dan bahkan ada yang dihapus karena kebutuhannya justru tak efektif.
Terlebih selama dua tahun belakangan, isu smart city (kota
cerdas) terus menjadi salah satu arus utama (mainstream) dalam berbagai
kebijakan Pemkot," kata Abu Bakar.
Abu Bakar mengatakan, tujuan besar smart city ini adalah
terwujudnya kesejahteraan masyarakat, melalui pemanfaatan IT dalam
program-program Pemkot. Kata dia,
penataan aplikasi milik OPD memiliki tujuannya jelas, agar aplikasi yang ada
kian aplikatif dan mampu memudahkan khalayak dalam mengakses layanan
tersebut.
“Bentuk penataan itu bisa mengintegrasikan aplikasi-aplikasi
serupa, menghapus aplikasi yang mirip, atau mengembangkan aplikasi yang sudah
ada.
Prinsipnya semua aplikasi pelayanan publik akan digabungkan
dalam Sikoja, sehingga memudahkan masyarakat untuk mencari layanan yang mereka
butuhkan," tambahnya.
Jubir Pemkot Jambi itu kemudian mengilustrasikan aplikasi
ideal itu, dengan mencontohkan sejumlah layanan publik berteknologi yang sudah
diselenggarakan Pemkot. Salah Satunya adalah Aplikasi Pembayaran Pajak
Daerah.
"Pengguna Sikoja bisa mengakses layanan pembayaran
pajak online itu dan datanya langsung terintegrasi dengan bank yang menjadi
mitra Pemkot.
Data itu juga terbaca di BPPRD selaku instansi yang
mengelola pajak, sehingga laporan keuangan yang masuk ke khas daerah itu bisa
langsung termonitor secara real time," katanya. “Mulai tahun ini, kami
akan mulai tahapan integrasi ini. Adapun OPD yang menyelenggarakan pelayanan
dari aplikasi tersebut akan diprioritaskan sebagai pengolah (maintenance) atau
input data. Hal ini juga mendukung upaya Kota Jambi satu data,” katanya.
Regulasi sebagai payung hukum pengintegrasian aplikasi
tersebut, bisa mengacu pada Perda Kota Jambi Nomor 1 tahun 2019 tentang
Penyelenggaraan Smart City. “Sehingga aplikasi-aplikasi milik beberapa OPD
tidak berjalan sendiri-sendiri." Kesungguhan niat Pemkot dalam menata
ulang aplikasi-aplikasi OPD, mewujudkan Kota Jambi sebagai smart city tercermin
dari Sumber Daya Manusia (SDM) dibidang IT.
"Kami saat ini memiliki 9 (sembilan) orang programmer.
Jadi kami juga menghimbau agar OPD tidak lagi membuat aplikasi baru melalui
vendor, tapi bisa kerjasama dengan diskominfo, karena programmer kita siap dan
memiliki kualitas yang baik."
Menurut dia, terbukanya akses informasi tersebut bisa
menumbuhkan kepercayaan masyarakat terhadap kinerja birokrasi. “Bahkan bisa
mendorong kewaspadaan seluruh jajaran di lingkungan Pemkot Jambi, agar tidak
melakukan penyimpangan. Terutama pungutan liar (pungli) dan korupsi,”
pungkasnya. (Yen)