- SMSI dan Kedubes Iran Sepakat Jalin Kerja Sama
- Bidhumas Polda Jambi Menggelar Pertemuan dan Silaturahmi
- Kabag Ren Polresta Jambi Hadiri Rapat Finalisasi Pembahasan Draft Perjanjian Kerjasama dan Renja
- Diduga Bacok Ridwan Hingga Tewas Yanto Diamankan Polisi
- Pertamina EP Jambi Field Raih Penghargaan dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Wilayah Jambi
- Kilas Balik Kinerja Perdagangan Indonesia Maret 2024
- Jemaah Haji Indonesia 2024 Gunakan Seragam Batik Baru
- 50 Casis Tamtama Polri Ditetapkan MS Tahap Rikmin Awal,
- Gubernur Al Haris: Sekoja Adalah Kota Santri
- Kapolsek Kota Baru Pimpin Razia Pekat, Ini Sasarannya
Rudi Hartono Menderita Lumpuh, Tak Mampu Biayai Pengobatan
Mediajambi.com- Rudi Hartono (34) warga Tambak Sari RT.18 Kelurahan Tambak Sari Kecamatan Jambi Selatan, menderita lumpuh, pasca terperosok ke lubang drainase lima bulan lalu. Kini dia hanya bisa terbaring lemah tidak bisa berjalan normal kembali.
Saat Mediajambi.com menyambangi rumah kontrakannya, Jum,at (27/8/2021) sore, pekerja serabutan itu tengah terbaring ditemani sang ayah, yang mengurusnya. Adiknya yang merupakan tulang punggung keluarga itu bekerja di sebuah toko.
"Sudah lima bulan lebih saya menahan sakit, sudah dibawa ke tukang urut namun masih sakit. Saya ke rumah sakit, dan harus dioperasi, namun Kartu Sehat saya tidak menanggung biaya operasi," katanya lemah sembari berbaring di atas tikar di sudut rumahnya.
Baca Lainnya :
- Bupati Masnah Sosialisasi Pentingnya Vaksin Kepada SAD0
- Provinsi Jambi Zona Merah, Tiga Wilayah Resiko Tinggi Penyebaran Covid-190
- Ketua DPRD Muarojambi Pimpin Paripurna HUT Kemerdekaan RI ke 760
- Pers Jambi Berduka, Arman Jurnalis Jambipos Meninggal Dunia0
- Mantan Wartawan Kompas Jambi Meninggal Dunia 0
Menurut Rudi yang sehari hari bekerja secara serabutan itu, sakit lumpuh dialaminya saat bekerja membersihkan drainase di dekat rumahnya. Karena hari hujan dia bergegas keluar dari drainase itu namun kaki kirinya terperosok di lobang drainase dan membuat sendi dengkulnya lepas. Dia lalu berobat di tempat urut di patah tulang di daerah Pemancar Telanai namun tak sembuh.
"Kaki saya tak kunjung sembuh, semakin hari semakin bengkak," katanya. Menggunakan Kartu Indonesia Sehat yang dimilikinya, dia berobat di sebuah klinik. "Dokter mengatakan engsel dengkul patah dan harus di operasi. Tapi kartu KIS tidak menaggung biaya operasinya," katanya sedih.
Dia mengaku bingung mau mencari uang dimana untuk mengobati kakinya. "Saya butuh uang untuk operasi sekitar Rp. 40 jutaan," ujarnya. Jangankan untuk operasi untuk makan sehari hari dia harus menggantungkan hidup dengan adiknya yang bekerja sebagai pegawai toko. Saat ini untuk mandi dan berjalan saja dipapah oleh ayahnya,Baharudin. "Saya berharap sekali bantuan dari bapak Walikota Jambi Fasha dan Wakil Walikota Jambi Maulana," harap Rudi. (yen)