Makna Anugerah Kebudayaan Indonesia: Prestasi Jambi Mantap Transformasi Kebudayaan Lokal Menuju Budaya

By MS LEMPOW 26 Okt 2025, 15:52:48 WIB JAMBI MANTAP
Makna Anugerah Kebudayaan Indonesia: Prestasi Jambi Mantap Transformasi Kebudayaan Lokal Menuju Budaya

Keterangan Gambar : Prof. Dr. Mukhtar Latif, MPd (Guru Besar UIN STS Jambi)


Makna Kebudayaan bagi Masyarakat Jambi

?Provinsi Jambi kembali menarik perhatian nasional setelah meraih Anugerah Kebudayaan Indonesia (AKI) sebagai Pemerintah Daerah Terbaik. Pencapaian ini, yang terjadi di tengah gencarnya pembangunan infrastruktur dan pemulihan ekonomi, bukan sekadar trofi di lemari pameran, melainkan sebuah penegasan filosofis bahwa Jambi telah berhasil menyelaraskan kemajuan material dengan kekayaan spiritual-kulturalnya. Penghargaan ini menjadi manifestasi dari program besar "Jambi Mantap" yang tidak hanya mengejar pertumbuhan ekonomi (4,99% pada Q2 2025) tetapi juga mengakar kuat pada identitas.

?Makna Anugerah Kebudayaan ini melampaui seremoni penghargaan. Ia adalah pengakuan atas keberhasilan Jambi mentransformasikan nilai-nilai lokal—mulai dari adat Sepucuk Jambi Sembilan Lurah hingga nilai-nilai Melayu Jambi—menjadi kekuatan pendorong pembangunan yang utuh dan berkelanjutan (Kemenparekraf, 2025, hlm. 5).

    ?1. Makna Simbolis dan Strategis Prestasi Jambi

    ?Anugerah Kebudayaan Indonesia adalah pengakuan tertinggi negara. Bagi Jambi, ia mengandung makna ganda:

    ?Pengakuan Otentisitas dan Identitas: Penghargaan ini mengukuhkan bahwa upaya pelestarian budaya Jambi (seperti Candi Muaro Jambi dan revitalisasi adat) bersifat otentik dan terintegrasi. Ini memperkuat jati diri masyarakat Jambi di tengah homogenitas budaya global.

    ?Harmoni Pembangunan: Prestasi ini menegaskan bahwa pembangunan ekonomi (didukung oleh sektor pertanian kuat dan daya beli petani yang meningkat tajam, NTP 172,96 pada Sept 2025) dapat berjalan seiring dengan pelestarian budaya. Ini adalah model ideal: ekonomi tumbuh, budaya lestari (Wibowo, 2024, hlm. 12).

    ?Fondasi Tata Kelola: Keberhasilan ini didukung oleh tata kelola pemerintahan yang baik. Upaya Jambi meningkatkan Indeks Pembangunan Statistik (IPS) yang berpredikat 'BAIK' (2,68) menunjukkan bahwa kebijakan kebudayaan telah didokumentasikan dan direncanakan berdasarkan data faktual, sesuai dengan prinsip Satu Data Indonesia (BPS Jambi, 2025).

    Aspek Kebudayaan Jambi: Strategi Pelestarian dan Pengembangan

    ?Keberhasilan meraih AKI didasarkan pada strategi pelestarian dan pengembangan budaya yang sistematis, berlandaskan pada tiga pilar utama:

    1. Revitalisasi Berbasis Komunitas (Community-Based Revitalization)

    ?Pelestarian tidak hanya dilakukan oleh pemerintah, tetapi melibatkan langsung komunitas adat dan pemangku kepentingan lokal. Strategi ini berfokus pada:

    ?Pendidikan Nilai Lokal: Mengintegrasikan pelajaran adat dan bahasa Melayu Jambi ke dalam kurikulum lokal untuk mempertahankan transmisi pengetahuan (Hidayat, 2023, hlm. 45).

    ?Regenerasi Seniman: Memberi insentif dan pelatihan kepada generasi muda untuk mempelajari seni tradisional seperti Tari Sekapur Sirih dan seni Tunjuk Ajar (Petuah) (Syahrial, 2022, hlm. 98).

    2. Digitalisasi dan Dokumentasi

    ?Di era 4.0, pelestarian harus memanfaatkan teknologi. Jambi menerapkan strategi digitalisasi untuk memastikan warisan budaya tetap diakses oleh khalayak global dan modern:

    ?Arsip Digital Warisan: Mendokumentasikan naskah kuno, rekaman lisan, dan ritual adat ke dalam format digital yang terstruktur dan aman (Putra, 2024, hlm. 60).

    ?Promosi Daring: Menggunakan media sosial dan platform digital untuk mempromosikan destinasi budaya dan seni Jambi, mengubah warisan menjadi konten yang menarik (engaging) (Yuniarti, 2025, hlm. 15).

    ?3. Integrasi Lintas Sektor

    ?Kebudayaan dijadikan input utama dalam sektor lain. Contohnya adalah dalam pariwisata (cultural tourism) dan ekonomi kreatif, di mana warisan budaya (misalnya, Batik Jambi dan kuliner) menjadi produk unggulan yang didukung oleh program pemberdayaan UMKM (Laksmi, 2021, hlm. 78).

    Prospek Kebudayaan Jambi: Dari Jambi Menuju Dunia

    ?Anugerah Kebudayaan membuka pintu bagi prospek yang lebih besar. Jambi memiliki potensi unik untuk bertransformasi dari sekadar penerima penghargaan menjadi pemimpin kebudayaan yang diakui secara internasional.

    ?1. Warisan Dunia dan Diplomasi Kultural

    ?Prospek terbesar Jambi adalah penetapan Candi Muaro Jambi sebagai Warisan Dunia UNESCO. Pengakuan AKI ini memberikan legitimasi dan dukungan politik yang kuat untuk mempercepat proses nominasi tersebut (Setneg RI, 2024, hlm. 30).

    ?Jika berhasil, Jambi akan menjadi hub utama peradaban Melayu dan Buddha purba, menarik perhatian akademisi, peneliti, dan wisatawan dari seluruh dunia. Ini adalah langkah "Jambi Menuju Dunia" yang paling strategis.

    ?2. Memperkuat Cultural Economy Global

    ?Keberhasilan pelestarian akan memicu pertumbuhan ekonomi kreatif global. Kain Songket Jambi, filosofi Sepucuk Jambi, dan seni pertunjukan dapat dipasarkan ke luar negeri.

    ?Strategi Soft Power: Kebudayaan berfungsi sebagai soft power Jambi di tingkat regional dan global, membangun citra positif daerah yang maju secara ekonomi namun tetap memegang teguh nilai-nilai ketimuran (Basri, 2023, hlm. 55).

    Penutup

    ?Anugerah Kebudayaan Indonesia yang diraih Provinsi Jambi adalah puncak dari kesadaran kolektif: bahwa pembangunan sejati haruslah seimbang, antara akselerasi ekonomi dan pelestarian jiwa. Prestasi "Jambi Mantap" ini bukan akhir, melainkan awal. Ia memberikan modal sosial dan legitimasi untuk menerapkan strategi pelestarian, digitalisasi, dan integrasi lintas sektor secara lebih masif.

    ?Kini, tugas Jambi adalah menggunakan momentum AKI untuk mewujudkan prospek terbesarnya: menjadikan Candi Muaro Jambi sebagai Warisan Dunia dan memposisikan Jambi sebagai sentra kebudayaan dunia berbasis sejarah, maritim-agraris seperti kejayaan masa lalu yang berkontribusi pada peradaban global. Selain potensi lain yang sudah mendunia seperti Geopark Merangin, dan potensi budaya lainnya yang tersebar di dalam Proviinsi Jambi. Selamat atas prestasi AKI, Jambi mantap 2.

    ?Refetrensi

    ?Arifin, A. (2022). Revitalisasi Seni Tradisional sebagai Basis Ekonomi Kreatif. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

    ?Basri, M. (2023). Supervisi Berbasis Ruhiologi Quetiont dalam Mewujudkan Pendidikan yang Memuliakan Manusia. Arus Jurnal Sosial dan Humaniora (AJSH), 4(2), 45–60.

    ?BPS Jambi. (2025). Indeks Pembangunan Statistik Provinsi Jambi Tahun 2024. Jambi: Badan Pusat Statistik Provinsi Jambi.

    ?Danil, E. (2024). Kebijakan Publik dan Pembangunan Berkelanjutan di Daerah. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

    ?Hasan, R. (2021). Strategi Digitalisasi Warisan Budaya Tak Benda dalam Mendukung Pariwisata. Jurnal Pariwisata Nusantara, 9(1), 12–25.

    ?Hidayat, S. (2023). Peran Pendidikan Lokal dalam Mempertahankan Jati Diri Melayu Jambi. Jurnal Pendidikan Kebudayaan, 15(3), 39–51.

    ?Kemenparekraf. (2025). Laporan Tren Pengembangan Ekonomi Kreatif Berbasis Budaya 2025. Jakarta: Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI.

    ?Kholil, M. (2020). Aspek Pendidikan Ruhiyah dalam Al Qur’an. Pigur: Jurnal Pendidikan Islam Anak Usia Dini, 1(2), 52–65.

    ?Laksmi, R. (2021). Sinergi UMKM dan Warisan Budaya: Studi Kasus Batik Jambi. Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia, 10(4), 75–90.

    ?Mufidah, H. (2020). Spiritualitas sebagai Landasan Etika Profesi dalam Islam. Jurnal Studi Etika, 1(1), 1–15.

    ?Nizar, S. (2025). Pembangunan Berbasis Budaya: Sebuah Pendekatan Filosofis. Bandung: Remaja Rosdakarya.

    ?Putra, D. A. (2024). Tantangan dan Solusi Dokumentasi Warisan Budaya Jambi di Era 4.0. Jurnal Teknologi Informasi dan Budaya, 12(1), 58–73.

    ?Raharjo, M. (2022). Kesadaran Beribadah: Studi Psikologi Agama pada Remaja. Jurnal Psikologi Islam, 8(2), 121–135.

    ?Setneg RI. (2024). Panduan Nominasi Situs Warisan Dunia UNESCO. Jakarta: Sekretariat Negara RI.

    ?Syaiful, A. (2024). Kecerdasan Spiritual Islami: Integrasi Al-Qalb, Al-Aql, dan Al-Ruh dalam Pendidikan Karakter. Jurnal Pendidikan Islam Kontemporer, 5(1), 77–90.

    ?Syahrial, A. (2022). Peran Petuah (Tunjuk Ajar) dalam Membentuk Karakter Masyarakat Jambi. Jurnal Adat dan Peradaban, 14(2), 95–110.

    ?Utomo, Y. (2023). Budaya Maritim Asia Tenggara: Relevansi Jambi di Jalur Rempah. Surabaya: Airlangga University Press.

    ?Wibowo, B. (2024). Mengukur Dampak Kebudayaan Terhadap Indeks Kebahagiaan Daerah. Jurnal Sosiologi Pembangunan, 7(1), 10–25.

    ?Yuniarti, P. (2025). Pemanfaatan Media Digital dalam Promosi Cultural Heritage Jambi. Jurnal Komunikasi dan Media Baru, 13(2), 11–28.

    ?Zulkifli, M. (2020). Pengaruh Modal Sosial terhadap Keberlanjutan Pembangunan Daerah. Jurnal Ilmu Pemerintahan, 6(1), 35–50.




    Write a Facebook Comment

    Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

    Semua Komentar

    Tinggalkan Komentar :