- Gubernur Al Haris Dorong Kenduri SKO Masuk KEN 2026
- Tanamkan Cinta, Bangga, dan Paham Rupiah, Bank Indonesia dan Pemerintah Kota Jambi Implementasi Modul Praktik untuk Sekolah Dasar
- Bupati Safari Subuh di Masjid Al Muttaqin Kuala Tungkal
- Penghargaan JNE Content Competition 2025, Merayakan Kreativitas Anak Bangsa
- Harganas 2025: Walikota Maulana : Sebut Keluarga Adalah Fondasi Indonesia Emas
- OJK dan Bappebti Tuntaskan Peralihan Pengawasan Aset Keuangan Digital
- Polres Tanjab Barat Ungkap Kasus Pembunuhan di Kampung Nelayan
- Indosat Dukung Digitalisasi UMKM Batik dan Produk Lokal Solok: Perkuat Ekosistem Ekonomi Sumatra Barat
- Tirta Mayang Buka Suara soal Penetapan Tiga Tersangka, Kami Hormati dan Dukung Proses Hukum
- Tambahan Rp29,76 Miliar, APBDP Kota Jambi 2025 Siap Dukung 17 Program Prioritas
Gubernur Al Haris Dorong Kenduri SKO Masuk KEN 2026

Keterangan Gambar : Gubernur Al Haris Dorong Kenduri SKO Masuk KEN 2026
Mediajambi.com - Gubernur Jambi H. Al Haris menyatakan komitmennya untuk mendorong agar Kenduri Sko, salah satu tradisi budaya khas Jambi, masuk dalam agenda Kharisma Event Nusantara (KEN) 2026 yang ditetapkan oleh Kementerian Pariwisata. Pernyataan tersebut disampaikannya saat membuka secara resmi Festival Batanghari Tahun 2025 dengan mengusung tema "Semakin dilestarikan, Semakin Mensejahterakan", bertempat di Ruang Terbuka Hijau (RTH) Putri Pinang Masak, Pasar Kota Jambi, Sabtu (02/08/2025) malam.
"Malam ini, secara resmi kita membuka acara e-Kharisma Event Nusantara, atau yang lebih dikenal sebagai Festival Batanghari. Acara ini, yang alhamdulillah didukung oleh Kementerian Pariwisata serta rekan-rekan dari Bupati/Wali Kota, menjadi agenda tahunan yang sangat dinantikan. Tujuan utama dari festival ini jelas, yaitu tidak hanya menampilkan seni dan budaya, tetapi juga memberdayakan UMKM, serta memperkuat semangat kita dalam melestarikan budaya. Besok, akan ada parade perahu hias di Sungai Batanghari. Kami berharap, dengan mengingat sejarah kejayaan kita di masa lalu, di mana sungai menjadi urat nadi ekonomi, jalur rempah-rempah, dan pusat perdagangan, kita dapat memastikan bahwa warisan ini tetap lestari dan dicintai oleh generasi penerus. Kami ingin mendorong kecintaan terhadap sungai dan budaya kita, serta mengembangkan kembali budaya lokal, termasuk UMKM dan kuliner. Hal ini sangat penting untuk meningkatkan nilai ekonomi kita. Dengan demikian, kami fokus pada pemberdayaan UMKM, yang juga menjadi perhatian utama pemerintah, melalui kolaborasi yang erat. Festival Batanghari ini merangkum aspek budaya, UMKM, dan sejarah, yang semuanya terintegrasi dalam satu acara," ujar Gubernur Al Haris.
"Kemudian KEN memberikan dampak yang signifikan. Kehadiran KEN di tengah masyarakat, yang difasilitasi oleh Kementerian Pariwisata, sangat krusial dalam upaya pengembangan pariwisata di tingkat kabupaten/kota. Oleh karena itu, KEN berperan penting bagi masyarakat Provinsi Jambi. Kami mengusulkan kepada Ibu Menteri untuk mempertimbangkan penambahan jumlah KEN, dari dua menjadi tiga, mengingat pengalaman sebelumnya dengan acara kebudayaan. Kami berharap Ibu Menteri dapat mempertimbangkan usulan ini. Kenduri Sko juga memiliki nilai historis dan jumlahnya signifikan di Kerinci. Kami berencana untuk menyelenggarakan Kenduri Sko akbar, yang diharapkan dapat menjadi tambahan KEN di masa mendatang, sehingga jumlahnya bertambah dari dua menjadi tiga," lanjutnya.
Gubernur Al Haris mengatakan, Festival Batanghari lebih dari sekedar seremonial atau acara tahunan bertaraf nasional yang menjadi kebanggaan Provinsi Jambi. Festival Batanghari menjadi bagian dari komitmen seluruh masyarakat Provinsi Jambi, tentu saja dengan dukungan pemerintah pusat, untuk menjaga dan melestarikan nilai-nilai budaya, sejarah, serta peradaban yang tumbuh dan berkembang di sepanjang aliran sungai Batanghari, yang menjadi nadi kehidupan masyarakat negeri ini sejak zaman dahulu kala.
Gubernur Al Haris juga mengatakan, Festival Batanghari mengangkat riwayat kemasyhuran Sungai Batanghari yang menjadi jalur perdagangan dan transportasi yang penting sejak ratusan tahun lalu, menghubungkan wilayah hulu dan hilir, memudahkan rempah, emas, dan hasil bumi lainnya ke jalur internasional. Selain sebagai kawasan perdagangan, kompleks Candi Muaro Jambi menjadi saksi bahwa Sungai Batanghari adalah kawasan yang pernah menjadi pusat pendidikan agama Budha dan pusat intelektual, yang tentu saja memiliki relasi internasional. Meski belum sepopuler sungai-sungai besar lain di dunia, seperti Sungai Nil atau Sungai Gangga, Sungai Batanghari menambah bukti bahwa peradaban besar bisa tumbuh dari sungai.
"Oleh karena itu, saya berharap event Festival Batanghari ini dapat menjadi panggilan bagi seluruh masyarakat Provinsi Jambi untuk menjadi pelaku perubahan, bukan hanya menjadi penonton. Setiap tarian, nyanyian, dan tradisi yang diangkat dan disajikan dalam kegiatan ini adalah cerminan dari kekayaan warisan negeri kita, sekaligus potensi luar biasa yang dimiliki, yang harus kita optimalkan untuk kemajuan dan kemakmuran bersama," katanya.
"Saya yakin dengan semangat kolektif, kita bersama bisa melestarikan budaya agar tidak punah, menggerakkan ekonomi lokal, membangun pariwisata yang berkelanjutan serta menjadikan Sungai Batanghari sebagai kebanggaan bangsa. Saya mengajak semua pihak untuk bergerak bersama, dengan aksi nyata sekecil apapun untuk mewujudkan peradaban Sungai Batanghari yang jaya itu menjadi nyata, tidak hanya di
masa lalu, tetapi juga di masa kini hingga di masa depan," sambungnya.
Kemudian Gubernur Al Haris mengungkapkan, berdasarkan data pergerakan Wisatawan Nusantara (Wisnus) dan Wisatawan Mancanegara (Wisman) Provinsi Jambi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jambi, jumlah Wisatawan Nusantara ke Provinsi Jambi tahun 2024 sebanyak 5.056.717 orang, jumlah Wisatawan Mancanegara ke Provinsi Jambi tahun 2024 sebanyak 12.138 orang.
Menurutnya, tradisi ini memiliki nilai budaya tinggi, sarat filosofi, serta menjadi warisan adat masyarakat Kerinci yang layak ditampilkan di tingkat nasional maupun internasional.
"Setelah pengamatan, terdapat indikasi pengaruh signifikan dari keberadaan bandara terhadap pergerakan penumpang, khususnya dari Bungo menuju Merangin Geopark dan Kerinci, serta dari Kota Jambi ke Bungo. Sementara itu, potensi dari Tanjung Jabung Barat tampaknya lebih terfokus pada jalur pelabuhan Roro. Peningkatan kapasitas bandara diharapkan dapat mendorong pertumbuhan potensi ini lebih lanjut," ungkapnya.
"Kami juga berharap, seperti yang telah kami sampaikan kepada Bapak Menteri Perhubungan, terkait penambahan panjang landasan pacu (runway) di tiga bandara, yaitu bandara Sultan Thaha, bandara di Bungo dan Depati Parbo di Kerinci, sepanjang 300 meter. Dengan demikian, bandara-bandara ini dapat mengakomodasi pesawat berbadan besar. Kami telah menyampaikan hal ini kepada Menteri Perhubungan, dan kami mohon dukungan dari Bapak/Ibu, khususnya melalui rekan-rekan di Jakarta, untuk merealisasikan hal ini. Kami yakin, jika ketiga bandara ini dapat beroperasi secara optimal, kunjungan wisata ke Jambi akan meningkat secara signifikan. Saat ini, pembangunan apron di bandara Kerinci sedang berjalan. Kami berharap Bapak/Ibu dapat membantu dalam proses ini," harapnya.
"Dengan rasa syukur, kami menyampaikan apresiasi yang mendalam kepada seluruh pihak, pemangku kepentingan, serta masyarakat Provinsi Jambi, termasuk Kementerian Pariwisata Republik Indonesia, atas kontribusi dan dukungan yang diberikan dalam penyelenggaraan acara budaya tahunan Provinsi Jambi ini," tutupnya.
Sebelumnya, Menteri Pariwasata RI yang diwakili oleh Asisten Deputi Peningkatan Kapasitas SDM Industri Faisal, M.M.Par, CHE mengatakan, dengan apresiasi yang tinggi kepada Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, serta seluruh pemangku kepentingan yang telah berkolaborasi dan berinovasi dalam memajukan sektor pariwisata, khususnya melalui penyelenggaraan Festival Batanghari yang kembali terpilih dalam Kharisma Event Nusantara (KEN) 2025.
"Kami menegaskan komitmen untuk terus mendorong promosi potensi wisata alam, sejarah, dan budaya Jambi. Peningkatan intensitas penyelenggaraan festival sebagai instrumen strategis untuk meningkatkan citra positif pariwisata daerah akan terus dioptimalkan. Pelaksanaan festival dengan konsep kapal hias, sebagai simbol sejarah dan peran vital Sungai Batanghari sebagai urat nadi kehidupan sejak masa Kerajaan Melayu Jambi hingga saat ini," ujarnya.
Turut hadir pada pembukaan Festival Batanghari ini Anggota DPR RI Dapil Jambi Dr. H. Syarif Fasha, ME., Direktur Utama LPP TVRI Pusat Iman Brotoseno, Ketua TP-PKK Provinsi Jambi Hj. Hesnidar Haris, para Bupati/Wali Kota se-Provinsi Jambi dan undangan lainnya. (mas)