- SMSI dan Kedubes Iran Sepakat Jalin Kerja Sama
- Bidhumas Polda Jambi Menggelar Pertemuan dan Silaturahmi
- Kabag Ren Polresta Jambi Hadiri Rapat Finalisasi Pembahasan Draft Perjanjian Kerjasama dan Renja
- Diduga Bacok Ridwan Hingga Tewas Yanto Diamankan Polisi
- Pertamina EP Jambi Field Raih Penghargaan dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Wilayah Jambi
- Kilas Balik Kinerja Perdagangan Indonesia Maret 2024
- Jemaah Haji Indonesia 2024 Gunakan Seragam Batik Baru
- 50 Casis Tamtama Polri Ditetapkan MS Tahap Rikmin Awal,
- Gubernur Al Haris: Sekoja Adalah Kota Santri
- Kapolsek Kota Baru Pimpin Razia Pekat, Ini Sasarannya
Rumah Makan Basuo Ditutup, Karena Langgar Prokes Covid-19
Keterangan Gambar : Diduga Langga Prokes Covid-19 Rumah Makan Basuo Ditutup
Mediajambi.com - Pembeli nasi bungkus di Rumah Makan Basuo di Samping Mall Jamtos Sipin Ujung Kota Jambi, terkejut. Karena RM yang menjual nasi bungkus murah meriah seharga Rp 10.000 itu disegel, Sat Pol PP Kota Jambi, Senin (19/1). Penutupan dilakukan karena melanggar protokol kesehatan dan izinnya telah mati.
"Sudah banyak pelanggaran yang dilakukan, termasuk Prokes, bahkan sudah kita denda dua kali, namun tetap bandel, terpaksa disegel dan ditutup,' ungkap Kasat Pol PP Kota Jambi Mustari. Penyegelan tempat usaha itu dilakukannya bersama satuan tugas penanganan covid- 19 kota Jambi Serta Camat Alam Barajo dan Lurah.
Menurutnya, RM itu tidak menjalankan protokol kesehatan dan sudah mendapatkan peringatan serta denda pertama 5 juta dan kedua 10 juta.
Baca Lainnya :
- Pemkot Jambi Bahas Rekonsiliasi Data Peserta dan Iuran Wajib Peserta Penerima Upah 20210
- Wawako Lantik 6 Pejabat Fungsional Pengelola Pengadaan Barang dan Jasa0
- Walikota Jambi Fasha Canangkan Vaksinasi Covid-19 di Kota Jambi0
- Gagal Disuntik, Ketua DPRD Kota: Saya Takut Jarum Suntik0
- Rapat Penegak Hukum PKL dan Gepeng Masih Menjadi PR Pemkot Jambi0
"Selain itu setelah kita cek ternyata izinnya sudah mati dan tidak diperpanjang," jelas Mustari. Kesalahan lajnnya, ada drainase yang sengaja ditutup.
Penanggung RM Badui, Samsuir sangat kecewa dan menyayangkan adanya penyegelan itu. Dia mengaku bingung memikirkan nasob karyawannua yang berjumlah lebih kurang 50 orang. "Izin memang mati namun dalam proses pengurusan karena ada kendala dari dinas terkait," paparnya. Sejumlah pegawai terlihat menangis karena penutupan itu dan mereka bingung memikirkan nasibnya kedepan."Saya sudah 5 tahun bekerja disini, besok dak tau mau kerja apalagi," kata Umar (32). Dia dan teman temannya berharap RM itu dibuka kembali setelah memenuhi perizinan. (Lin)