- Berkat Gubernur Al Haris, Provinsi Jambi Berhasil Dapatkan Pengampuan KJSU dari Kemenkes Republik Indonesia
- Gubernur Al Haris Terima Penghargaan Jambi Jadi Provinsi ke-6 Lengkapi Tim Tanggap Insiden Siber, Tegaskan Perkuat Ketahanan Digital Daerah
- Wagub Sani Apresiasi Kesuksesan PKKMB Unja Raih 4 Rekor Muri
- Walikota Jambi Prioritaskan Program Kota Tangguh, Damkartan Dapat Dukungan Armada Baru
- Pemkot Jambi Perkuat Dukungan Pendidikan dengan Bantuan Sepatu untuk Siswa Kurang Mampu
- Wawako Diza : Bimtek Bagi LKS Upaya Terarah Pemerintah Dalam Bentuk Pelayanan
- Pelatihan Penilaian Potensi dan Kompetensi, Walikota Maulana: Sejalan Dengan Program Aparatur Bahagia Melayani
- Walikota Jambi Jenguk Jihan, Remaja Penderita Gizi Buruk dan Cerebral Palsy: Berat Badan Naik 2 Kg
- Kapolresta Jambi Terima Audiensi Bea Cukai Jambi, Perkuat Sinergitas Penegakan Hukum
- Walikota Maulana Pimpin Apel Di Sekolah Rakyat SMA V Di Yayasan Alyatama
Walikota Jambi Jenguk Jihan, Remaja Penderita Gizi Buruk dan Cerebral Palsy: Berat Badan Naik 2 Kg

Keterangan Gambar : Walikota Jambi Jenguk Jihan, Remaja Penderita Gizi Buruk dan Cerebral Palsy: Berat Badan Naik 2 Kg
Mediajambi.com – Kisah pilu Jihan Aulia (18), remaja asal Jalan Raden Patah RT 02, Kelurahan Sijenjang, Kecamatan Jambi Timur, akhirnya mengetuk hati Pemerintah Kota Jambi. Walikota Jambi, dr. Maulana, langsung menjenguk Jihan yang tengah dirawat di RS dr. Bratanata Jambi pada Selasa (26/8/2025).
Jihan didiagnosa mengalami gizi buruk, dehidrasi berat, suspect TBC, dan cerebral palsy. Kondisi tersebut membuat kesehariannya penuh keterbatasan, terlebih di tengah ekonomi keluarga yang kian terpuruk.
“Alhamdulillah, anak ini sudah ditangani dokter spesialis anak. Berat badannya naik sekitar 2 Kg, dan perkembangannya terus dipantau. Pemerintah Kota Jambi juga memberikan bantuan makanan tambahan, serta Puskesmas dan Dinas Sosial akan rutin memantau agar kebutuhan gizinya terpenuhi. Keluarga juga akan diedukasi tentang pentingnya makanan seimbang,” ujar dr. Maulana.
Kepala RS TK III dr. Bratanata Jambi, dr. Hadi Zulkarnain, menambahkan pasien mendapatkan perawatan intensif dari dokter spesialis, termasuk pengawasan gizi setiap jam. “Ada peningkatan berat badan kurang lebih 2 Kg. Konsumsi makanannya kami atur setiap satu jam sekali agar hasilnya lebih maksimal,” jelasnya.
Sejak lahir, perjalanan hidup Jihan penuh ujian. Ibunya, Mazna, menceritakan bahwa Jihan lahir normal dengan berat 3,1 kg, namun tangisnya tak kunjung berhenti hingga harus dirawat dalam inkubator selama 10 hari. Pada usia balita tubuhnya sempat gemuk, namun perlahan melemah.
“Sekarang sudah 18 tahun, kondisinya makin menurun. Biasanya tiap 2 jam sekali saya kasih makan dan susu, tapi sejak ekonomi keluarga memburuk, gizinya berkurang,” ucap Mazna dengan mata berkaca-kaca.
Kesedihan itu semakin dalam karena bantuan sosial yang dulu pernah diterima, sudah terhenti sejak lima tahun lalu. “Dulu pernah dapat bantuan dua kali dalam setahun. Setelah itu tidak pernah lagi. Saya hanya berharap anak bisa sembuh dan kami bisa buka usaha kecil supaya anak-anak sehat dan tidak kekurangan,” tambahnya lirih.
Kabar kondisi Jihan sebelumnya sampai ke Dinas Sosial Kota Jambi melalui laporan fasilitator kelurahan. Ahmad Fikri Aiman, Kabid Rehabilitasi Sosial, mengatakan tim langsung menjemput Jihan ke rumah sakit setelah mengetahui kondisinya masuk kategori gizi buruk parah.
“Benar, anak ini kurang gizi berat dan dehidrasi parah. Kami langsung bawa ke RS Bratanata. Sekarang ada kemajuan, bahkan sudah mulai bisa makan,” ungkapnya.
Menurut Fikri, kendala utama keluarga Jihan tidak menerima bantuan selama ini adalah masalah data kependudukan. “Ayahnya dulunya karyawan swasta, tapi setelah PHK status KTP tidak diperbarui. Jadi, setiap kali pengajuan bansos selalu tertolak. Data ini sedang kami perbarui agar bisa kembali diajukan,” jelasnya.
Kini, di tengah keterbatasan ekonomi dan derita panjang, harapan Mazna hanya satu: melihat putrinya kembali sehat. Sementara Pemkot Jambi berjanji akan terus memastikan kondisi Jihan mendapat perhatian, mulai dari perawatan medis, dukungan gizi, hingga peluang bantuan sosial bagi keluarganya.
“Yang penting jangan sampai terulang lagi ada anak yang gizinya tidak terpenuhi. Kita semua harus peduli,” tegas Wali Kota Maulana.(*