- Sukses Panen Jagung dan Tomat, Petani Binaan Pertamina EP Jambi Field Siap Garap Lahan yang Lebih Luas
- Walikota Maulana Terharu: Usulan Lahan Sekolah Rakyat Diterima Mensos, Legalitas Dinyatakan Clean and Clear
- Polda Jambi Siap Razia Kendaraan Mati Pajak, Dimulai 21 April 2025
- Pemkot Jambi Buka Seleksi Terbuka Calon Pimpinan BAZNAS 2025–2030, Kadis Kominfo: Kami Ajak Tokoh Islam Profesional Berkontribusi
- Pemkot Jambi Salurkan Bantuan Rp91 Juta untuk Korban Bencana dan Kebakaran
- Wawako Diza: Pemkot Jambi Gencarkan Tes Urine dan Sweeping Judi Online di Kalangan ASN
- Walikota Jambi Hadiri Peluncuran SP2D Online, Langkah Baru Menuju Keuangan Daerah Bebas Korupsi
- Walikota Maulana Meluncurkan Kebijakan Percepatan Layanan BPHTB
- Gelontorkan Dana Rp4,1 Miliar dari BTT, Pemkot Jambi Bangun Jembatan Baru di Jalan Sari Bakti
- Maulana dan Diza Resmi Sandang Gelar Pemangku Adat dan Sri Purwaningsih Dianugerahi Gelar Datin : Tanda Cinta Masyarakat Kota Jambi
Forum Operator Perguruan Tinggi Islam Diharapkan Jadi Tulang Punggung Kemajuan Pendidikan

Keterangan Gambar : Forum Operator Perguruan Tinggi Islam Diharapkan Jadi Tulang Punggung Kemajuan Pendidikan
Mediajambi.com - Cepatnya perkembangan teknologi membuat
perguruan tinggi juga harus beradaptasi. Operator kampus yang terdiri atas para
ahli dan pakar teknologi (IT), diharapkan menjadi garda terdepan untuk
melakukan adaptasi tersebut. Karena merekalah yang selama ini mengoperasikan
berbagai sistem digital dan piranti elektronik yang ada di kampus. Operator IT
juga menjadi sosok yang selama ini membagikan pengetahuan tentang teknologi
kepada para rektor, dosen, hingga mahasiswa kampus
Harapan ini diungkapkan Kementerian Agama melalui Kasubdit
Kelembagaan dan Kerjasama Kementerian Agama Dr. Thobib Al-Asyar, M.Si, Forum
Operator Perguruan Tinggi Islam (FORPTI) yang diselenggarakan di Hotel Garden
Flower Bandung, Kamis (06/07). Harapan ini menurutnya sangat penting, karena
kualitas pendidikan tinggi Indonesia sangat tergantung dengan teknologi.
- Wujudkan Kota Jambi Smart City, Diskominfo Integrasikan Seluruh Aplikasi dan Data Perangkat Daerah0
- INFOBRAND.ID Kembali Umumkan Pemenang Indonesia Digital Popular Brand 20230
- Apakah Anda Sudah Sukses? Ini Kata Pengamat Sosial Bahren Nurdin0
- Mediasi Kasus Nenek Hafsah dan PT RPSL Berlanjut, Keluarga Tagih Komitmen Perusahaan0
- Tim Terpadu Pemkot Jambi Tertibkan Anak Jalanan Yang Meresahkan0
“FORPTI harus jadi
tulang punggung kemajuan kampus dan kemajuan pendidikan, karena operator kampus
lah yang berperan penginputan data tridharma (pendidikan, penelitian, dan
pengabdian kepada masyarakat), dan pengembangan teknologi. Harapannya operator
tetap semangat, karena mereka sangat berdampak pada kualitas perguruan tinggi,”
ungkap Thobib yang juga sebelumnya menjabat sebagai Sekretaris Menteri Agama,
di hadapan ratusan operator kampus dari Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI)
yang hadir dalam forum tersebut.
Tantangan Kemajuan
Pendidikan Kedepan
Thobib juga menyebutkan bahwa para operator merupakan
"nyawa" dari sebuah perguruan tinggi. Sehingga kehadiran operator
dalam forum ini menjadi hal yang penting untuk saling bertukar pikiran dan ide,
dalam upaya menjaga mutu perguruan tinggi agar menjadi lebih baik.
Terlebih dalam waktu dekat, tantangan untuk memajukan
pendidikan telah menanti para operator IT. Salah satunya adalah integrasi data
pendidikan tinggi, dalam bentuk mirroring dan sinkronisasi EMIS (Evaluasi Mutu
Internal Sekolah) dengan PDDIKTI (Pangkalan Data Pendidikan Tinggi). Persiapan
teknis untuk mengintegrasikan kedua sistem tersebut kini sedang dilakukan.
Dengan harapan agar Indonesia sebagai bangsa memiliki data pendidikan nasional
dan data pendidikan keagamaan yang terintegrasi, mudah diakses dan dilengkapi
oleh operator kampus, serta bermanfaat dalam pengambilan kebijakan di tingkat
nasional.
"Sebelumnya, setiap sistem memiliki akun tersendiri
yang cukup merepotkan bagi operator di perguruan tinggi. Dengan adanya upaya
integrasi ini, diharapkan akan mempermudah pekerjaan operator dalam mengelola
data perguruan tinggi, dan bermanfaat menuju Indonesia Maju," ucap Thobib.
Tantangan lainnya adalah mutu dan kualitas pendidikan tinggi
Indonesia yang perlu ditingkatkan lebih baik. Jumlah perguruan tinggi di
Indonesia mencapai lebih dari 4.500 kampus. Namun sayangnya masih banyak yang
kualitasnya belum mumpuni. Misalnya gedung sarana prasarana belum lengkap, atau
ketersediaan dosen dan buku untuk mahasiswa masih kurang.
“Padahal kampus
berkualitas, adalah kunci untuk melahirkan anak-anak yang berkualitas pula.
Saat ini ada sekitar 134 perguruan tinggi yang sementara tidak kita berikan
izin baru atau moratorium sampai dengan melakukan perbaikan. Salah satu cara
perbaikannya melalui pemanfaatan teknologi dan pendataan yang tepat,” ungkap
Thobib.
Ketua FORPTI Bapak Ubun Bunyamin, juga menyebutkan terdapat
tantangan berupa masih adanya operator kampus yang belum mengikuti perkembangan
regulasi dan informasi terkait dunia pendidikan terkini. Ubun dan rekan sejawat
bahkan merasa prihatin dengan kondisi tersebut.
FORPTI sebagai wadah untuk berkumpul dan berbagi ide dengan
tujuan untuk dapat melakukan sharing informasi secara lebih cepat, terutama
terkait data-data di perguruan tinggi, akhirnya muncul. Di forum ini, operator
yang belum tahu informasi terbaru seputar dunia pendidikan bisa memperoleh
update. Sedangkan para operator yang sudah melakukan pengembangan kampusnya
dengan baik, diberi apresiasi serta dijadikan best practice yang dapat
ditularkan kepada kampus-kampus lainnya di seluruh Indonesia.
“Saat pembukaan forum
ini, turut diberikan penghargaan kepada enam perguruan tinggi dengan pelaporan
EMIS tahun 2022-20223 terbaik. Diantaranya: 1) STIT At Taqwa Ciparay Bandung;
2) Sekolah Tinggi Ilmu Ushuluddin (STIU) Darul Quran Bogor; 3) STAI La Tansa
Mashiro Rangkas Bitung; 4) STAI daarut Tauhiid Bandung; 5) STAI Darul Ulum Kandangan;
6) STAI 11 April Sumedang. Bersama enam kampus dengan pelaporan terbaik, dan
ratusan operator yang hadir dalam forum ini, kami berharap operator terus
update dan fokus menjadi tulang punggung kemajuan pendidikan,!” pungkas Ubun
Bunyamin.(***)