- SKK Migas - KKKS Salurkan Bantuan Bencana Banjir - Longsor di Sumatera Barat
- Gelar Halal Bi Halal, APDESI Jambi Solid Dukung Program Jambi Mantap
- Program Dumisake Kesehatan Gubernur Jambi Al Haris, Dirasakan Langsung Warga Miskin
- Gelar Donor Darah Bagi Karyawan, PT Pertamina EP Jambi Field Dorong Kepedulian Sosial
- Inflasi Bulanan Jambi Tetap Terkendali pada Periode HBKN Idul Fitri
- Insiden Tertabraknya Tiang Penyangga Jembatan Aurduri I Berbuntut Panjang
- Terima Sertifikat Indikasi Geografis, Komoditas Nanas Tangkit Baru Jadi yang Pertama di Indonesia
- Terima Sertifikat Indikasi Geografis, Komoditas Nanas Tangkit Baru Jadi yang Pertama di Indonesia
- Sekda Sudirman Harap Grand Design Pembangunan Kependudukan Tersusun Dengan Baik dan Sistematis
- Wagub Sani Apresiasi Sekolah Lapang Iklim (SLI) Operasional, Bantu Petani Dengan Ilmu Pengetahuan
Hari ini harga Cabe Merah di Kota Jambi Rp80 Ribu Per Kilo
Keterangan Gambar : Hari ini harga cabe merah di Kota Jambi Rp80 Ribu Per Kilo
Mediajambi.com - Berdasarkan pantauan harga-harga kebutuhan pokok di beberapa pasar tradisional di Kota Jambi, Kamis (10/12/2020) beberapa kebutuhan pokok naik. Namun harga komoditi yang naik secara signifikan yaitu komoditi cabe merah. Naik dari Rp48.000 menjadi Rp80.000 / kg atau terjadi kenaikan Rp 32.000 / kg.
Harga komoditi kebutuhan pokok yang mengalami kenaikan selain cabe merah yaitu cabe rawit mengalami kenaikan harga dari Rp30.000 menjadi Rp36.000 atau sebesar Rp6.000 / kg. Naiknya harga komoditi ini disebabkan oleh pasokannya baik lokal maupun dari luar daerah. “Untuk komoditi cabe disebabkan pasokannya pasokan cabe merah lokal dan Jawa Tengah. Kita menggantungkan pasokan dari pulau Jawa dan hanya sebagian yang dapat dipenuhi,” ujar Plt Kepala Dinas Perindag Provinsi Jambi Rosnifa.
Menurutnya hari ini hanya dua komoditi yang mengalami kenaikan, sedangkan komoditi lain masih stabil dan tidak ada kenaikan. Memang diakuinya harga komoditi cabe hari ini naik secara signifikan, disebabkan petani disentra cabe merah baik lokal, Medan dan maupun dari Jawa Tengah, karena petani banyak yang tidak memanen cabenya pasca Pilkada (9/12/2020).
Baca Lainnya :
- SKK Migas Optimis Target 2030 Tercapai Melalui Konvensi IOG 20200
- Peduli Warga Sekitar, SKK Migas-MontD or Bantu Solusi Air Bersih dan Bantu Pembangunan Madrasah0
- Dukung Infrastruktur Negeri, Mandiri Syariah Kucurkan Pembiayaan Sindikasi Rp1,2 Triliun untuk PLN0
- Digitalisasi Menjadi Terobosan Dalam Peningkatan Produksi Migas Nasional0
- Nilai Ekspor Provinsi Jambi Naik 26,04 Persen0
Nuraini (38) pedagang pengecer cabe di pasar Simpang Pulai mengatakan harga komoditi cabe merah sudah diatas Rp40.000 dalam beberapa pecan belakangan ini. Namun hari ini kata dia naik secara signifikan, karena berkurangnya stok yang ada pada agen. “Kami sebagai pengecer juga tidak berani membeli banyak, takut busuk. Lagian harga cabe sulit diprediksi, pagi naik siang atau sore turun lagi, ”ujarnya.
Pedagang pengecer kata dia membeli cabe dalam karung dan sering rugi. Pasalnya konsumen membeli cabe dengan cara memilih, yang rusak dan patah-patah tidak terjual. “Kita tidak tahu juga mengapa pasokan sedikit, tapi informasi yang didapat karena sejumlah sentra cabe banyak yang gagal panen, disebabkan musim penghujan,” ucapnya. (mas)