- Kaleidoskop 2024: 1.042 Km Jalan Tol Trans Sumatera dan Inovasi Digital, Wujudkan Asta Cita
- Tak Ada Kejelasan Bisnis, Dewan Minta BUMD Siginjai Sakti Lebih Baik Dibubarkan
- Pelaku Pencabulan Anak di Kerinci Berhasil Diciduk Polisi
- Kasus Pengerusakan TPS di Sungai Penuh, Ahmadi Zubir Mangkir dari Panggilan Penyidik Ditreskrimum Polda Jambi
- Dorong Pertumbuhan Perbankan OJK Terbitkan Aturan Perluasan Kegiatan Usaha
- SKK Migas - KKKS Jindi South Jambi Beri Hadiah Penemuan Hidrokarbon di Awal Tahun 2025
- Kemenag Usul Penurunan Biaya Haji Jadi Rp 89,66 Juta, Jamaah Hanya Bayar Rp 55,5 Juta
- Pj Walikota Jambi Sampaikan Ucapan Selamat Ulang Tahun Ke-68 Provinsi Jambi : Sinergi dan Kolaborasi Pembangunan Kota Jambi Untuk Provinsi Jambi
- Hadiri Pembukaan Gubernur Cup 2025, Pj Walikota Beri Dukungan Penuh Kesebelasan Kota Jambi
- Yamaha Aerox Alpha Sudah Ready Di Dealer- Dealer Yamaha Jambi
Harimau Berkeliaran Petani di Gunung Raya Takut ke Ladang
Keterangan Gambar : Seekor sapi warga yang telah di mangsa harimau di Desa Lempur, Kecamatan Gunung Raya, Kabupaten Kerinci
Mediajambi.com - Petani yang berada di Kecamatan Gunung Raya, Kabupaten Kerinci resah. Pasalnya harimau berkeliaran dan telah memangsa beberapa ekor ternak.
Untuk diketahui sepasang harimau yang dilepasliarkan di Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS). Harimau yang dilepasliarkan tersebut diketahui bernama Surya Manggala dan Citra Kartini. "Saat ini binatang buas itu berkeliaran di ladang sehingga petani takut untuk ke ladang, dan sudah memangsa beberapa ekor ternak milik warga," ujar Ernis Bakri dalam Medsosnya.
Dia meminta peran BKSDA segera bertindak karena telah membuat masyarakat khususnya di Lempur resah dan takut ke ladang. Harimau yang dilepasliarkan itu diduga tidak bisa menyesuaikan dengan habitatnya dan mencari makan di hutan. "Biasanya harimau hidup di hutan belantara dan memangsa babi hutan dan hewan liar lainnya," ujar Hamdani Hamid tokoh masyarakat Lempur kepada mediajambi.com, Rabu (13/7/2022).
- Danrem 042/Gapu Terima Silaturahmi SMSI Provinsi Jambi0
- Yoshua Dikuburkan di Sungai Bahar Keluarga Pertanyakan Motif Penembakan 0
- Motif Penembakan Brimob Asal Jambi Membela Istri Komandan0
- Brimob Asal Jambi Tewas Ditembak di Rumah Dinas Pejabat Polri0
- Kapolda Jambi Terima Kunjungan Tim Puslitbang Polri 0
Dia meminta instansi terkait dapat mengamankan binatang pemakan daging ini. Karena jika tidak jangan salahkan warga bila mati diracun. Saat ini katanya hampir 50 persen takut ke ladang."Sejak harimau berkeliaran petani tidak berani ke ladang, takut diterkam," ucapnya.
Beberapa hari lalu seekor sapi milik warga dimangsa dan yang terbaru seekor kerbau juga diserang. Tapi tidak sampai dimangsa hanya luka dibeberapa bagian. Karena kerbau tersebut melawan.
Dikatakan habitat harimau penting tapi kehidupan masyarakat lebih penting. "Jadi sekali lagi saya minta instansi terkait dapat mengamankan raja hutan yang telah memangsa ternak," ucapnya.
Selain itu kawasan TNKS saat ini juga sudah dirambah dan dijadikan lahan pertanian. Sehingga kawasan konservasi juga sudah menyempit. Binatang liar yang menjadi mangsa juga habis dan itu juga yang menyebabkan si raja hutan ini mencari mangsa di pemukiman warga.(mas)